Parents, adakah sahabat atau orang terdekat Anda yang sampai sekarang betah menjomblo karena takut jatuh cinta? Perlu diwaspadai, itu mungkin gejala philophobia. Philophobia adalah kondisi ketika seseorang takut jatuh cinta. Biasanya, hal ini disebabkan karena adanya pengalaman asmara yang buruk di masa lalu hingga menimbulkan trauma. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Philophobia? Kenali Gejala dan Penyebabnya!
Bagi sebagian orang, patah hati dan putus cinta bukan masalah biasa. Sebab, efek yang ditimbulkan bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental hingga jangka panjang, bahkan ada yang sampai menimbulkan trauma. Muncul fenomena yang disebut philophobia yakni kondisi ketika seseorang takut jatuh cinta.
Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh pengalaman asmara yang buruk di masa lalu misalnya pernah dikhianati, terjebak dalam hubungan beracun (toxic relationship), hingga jadi korban kekerasan. Akibatnya, timbul trauma psikis hingga membuat seseorang takut untuk jatuh cinta lagi dengan orang yang baru.
Tak hanya memengaruhi kejiwaan, philophobia juga berdampak pada kesehatan fisik. Ketika mulai merasakan ketertarikan dengan seseorang, para penderita philophobia akan menunjukkan gejala seperti detak jantung berdegup cepat, berdebar-debar, sesak napas, berkeringat berlebihan, mual, hingga muntah.
Jika tidak ditangani segera, kondisi ini dapat berakibat buruk pada kejiwaan seseorang. Rasa takut dan kecemasan berlebihan dapat menyebabkan seseorang menjadi stres hingga depresi. Kecemasan tersebut bahkan bisa mempengaruhi kesehatan fisik hingga menyebabkan seseorang merasa tidak enak badan.
Baca juga: 8 Bentuk dan Arti Komitmen dalam Hubungan Asmara, Sudahkah Anda Tahu?
4 Cara Menangani Philophobia, Segera Tangani dengan Tepat!
Jika Anda mengenal seseorang dengan gejala philophobia, segera minta mereka untuk menanganinya dengan tepat. Jangan biarkan berlarut-larut agar mereka tidak stres atau bahkan sampai di titik depresi. Semakin parah gejalanya maka penanganannya juga akan semakin sulit. Mengutip Alodokter.com, berikut cara menangani philophobia:
1. Belajar dari Masa Lalu
Salah satu cara untuk mengatasi philophobia adalah dengan melakukan refleksi dari masa lalu. Jangan melarikan diri dengan menyangkal trauma yang Anda rasakan. Perasaan tersebut perlu divalidasi kemudian ditelaah untuk mencari tahu apa yang bisa dijadikan pelajaran dari pengalaman tersebut.
Bila hubungan tersebut gagal karena tidak ada rasa saling pengertian maka di hubungan selanjutnya, cobalah untuk bersikap terbuka satu sama lain. Jika gagal karena dikhianati pasangan, ketika memulai hubungan baru, tegaskan arah dan batasan serta komitmen di awal.
Baca juga: Pistanthrophobia, Rasa Takut dan Tidak Percaya Hingga Menolak Hubungan Asmara
2. Hindari Berpikir Negatif
Kebanyakan orang takut jatuh cinta karena memiliki kekhawatiran. Ada banyak pikiran negatif ketika hendak memulai hubungan yang baru. Contohnya apakah orang tersebut dapat dipercaya, apakah dia akan meninggalkan saya jika saya tidak menarik lagi, dan lain sebagainya. Sebaiknya, hindari pikiran negatif semacam ini mulai dari sekarang.
Bisa jadi, pikiran-pikiran tersebut hanya ada di kepala Anda. Atau jika hal itu terasa sangat menganggu, coba bicarakan dengan calon pasangan Anda untuk mengetahui bagaimana sikapnya terkait hal tersebut.
3. Percayalah Cinta Membuat Bahagia
Bagi seseorang yang pernah terluka karena asmara, berpikir bahwa cinta membuat bahagia mungkin terkesan naif. Tapi, jangan biarkan pikiran ini menguasai diri Anda. Cinta pada dasarnya memang membuat seseorang bahagia. Tapi, bukan berarti sebuah hubungan yang bahagia sekalipun tidak memiliki konflik.
Hadapi ketakutan Anda dan cari solusi bersama-sama. Ceritakan kecemasan Anda pada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya. Mulailah membuka diri. Jika hendak memulai kisah yang baru, pahami bahwa konflik dalam hubungan adalah hal yang mutlak. Oleh sebab itu, belajarlah untuk mengelola konflik dan menyikapinya dengan lebih bijaksana.
Baca juga: Pentingnya hubungan intim dalam pernikahan untuk keintiman Ayah dan Bunda
4. Hubungi Psikolog atau Psikiater
Jika Anda telah mencoba ketiga cara di atas namun tetap tak berhasil, itu mungkin pertanda bahwa sudah saatnya untuk menghubungi ahlinya. Jangan malu meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk mengatasi ketakutan Anda. Mereka akan membantu Anda menemukan jalan keluar agar tidak lagi takut untuk jatuh cinta.
Nah, Parents, itulah sekilas informasi tentang apa itu philophobia beserta penyebab dan cara menanganinya. Jika Anda mengenal orang dengan gejala tersebut, dampingi dan bantu mereka mencari jalan keluar ya. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
25 Tahun Menikah, Anto Hoed Yakin Melly Goeslaw Jodohnya Sejak Awal PDKT!
21 Tahun Bersama, Titi Kamal dan Christian Mengaku Hubungannya Penuh Perjuangan