Memulai bisnis tidaklah mudah bagi setiap orang. Faktanya, menurut Inc.com, 96% pebisnis di Amerika gagal dalam menjalankan usahanya selama 10 tahun pertama.
Terjun ke dunia bisnis di saat Anda memiliki keluarga yang masih berumur jagung memang terbilang sulit. Anda akan merasa tertekan karena tidak tahu kapan akan benar-benar mendapatkan keuntungan yang didapat.
Saat pertama kali memulai bisnis, seluruh energi Anda akan terkuras di sini. Di sisi lain, Anda juga harus rela kehilangan banyak uang pada 6 hingga 8 bulan pertama (tergantung industri apa yang Anda pilih).
Selain menghabiskan banyak energi, baik fisik maupun emosional, waktu Anda untuk mengasuh si kecil juga akan berkurang. Dengan kata lain, Anda harus mengorbankan kualitas waktu bersama keluarga kecil Anda.
Itu semua adalah gambaran pahit di masa-masa awal menjalankan sebuah bisnis.
Di sisi lain, itu semua akan terbayar saat bisnis Anda mulai berjalan dengan sukses. Pada saat itu pula waktu Anda mulai menjadi fleksibel dan bisa menebus kurangnya waktu bersama keluarga. Dan tentunya, keuangan Anda semakin terjamin.
Satu hal, Anda hanya perlu mengingat bahwa kondisi ini hanya akan tercapai seiring berjalannya waktu.
Pertimbangan orang tua sebelum memulai bisnis.
Jawab pertanyaan ini sebelum memulai bisnis
Jika Anda pada akhirnya memutuskan untuk memulai bisnis dengan kondisi masih memiliki anak yang masih kecil, tanyakan 6 pertanyaan ini sebelumnya pada diri Anda dilansir dari Smart Parenting.
- Apakah kesempatan bisnis ini dapat ditunda selama 1-2 tahun atau setelah anak-anak Anda tumbuh dewasa?
- Apakah Anda setidaknya memiliki tabungan yang cukup untuk 6 bulan demi menutupi biaya operasional bisnis tanpa harus mengorbankan anggaran rumah tangga?
- Apakah Anda memiliki strategi cadangan jika rencana Anda tidak berjalan dengan baik?
- Mampukah Anda menjalankan bisnis sembari tetap bekerja dari jam 9 pagi-5 sore atau apakah Anda harus keluar dari pekerjaan tetap Anda untuk menjalankan bisnis yang Anda rencanakan?
- Apakah Anda memiliki orang di rumah untuk mengurus si kecil saat Anda harus rutin menghadiri beberapa acara yang berkaitan dengan bisnis Anda?
- Apakah menurut Anda dalam 1-2 tahunakan berhasil mencapai tujuan Anda untuk menghabiskan banyak waktu bersama keluarga dengan konsekuensi bekerja dari jam 9 pagi-5 sore?
Pertanyaan terakhir inilah yang biasanya mendorong pasangan suami istri berani terjun ke dunia bisnis atau kewirausahaan.
Berbicara tentang membuat usaha atau bisnis sendiri, Anda tidak akan pernah lepas dari yang namanya business plan (rencana bisnis). Ini adalah tips paling pertama yang perlu Anda lakukan, terlepas dari Anda memiliki keluarga yang masih berumur jagung atau tidak.
Sebagus apapun business plan yang Anda buat, ia juga harus mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Entah ketika Anda sudah berada di ambang menyerah dan merasa tidak mampu lagi, atau ketika sudah waktunya bagi Anda untuk investasi lebih untuk semakin mengembangkan bisnis Anda.
Pada intinya, Parents perlu memikirkan ini semua dengan matang. Parents harus bisa fokus membangun bisnis namun juga tetap tidak meninggalkan kewajiban untuk bersama dengan si kecil.
Tips Memulai Usaha
Kewirausahaan bisa menjadi hal yang sulit. Hampir tidak ada pendidikan tingkat perguruan tinggi atau universitas yang dapat mempersiapkan Parents untuk itu. Sebagian besar pembelajaran terjadi di tempat kerja. Dikutip dari Enterpreuner, berikut beberapa tips sebelum Parents memulai bisnis:
- Uang itu penting tetapi tidak cukup
Banyak pengusaha berhasil mengumpulkan modal di awal, tetapi uang tidak cukup. Model bisnis yang sehat yang menghasilkan arus kas yang konsisten adalah penting. Selain itu, Anda membutuhkan orang untuk mengimplementasikan sistem.
- Fokus pada orang dan kebutuhan mereka
Bisnis adalah tentang orang. Anda tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Fokus pada orang, pahami kebutuhan mereka, berikan kompensasi yang memadai, dan investasikan dalam pelatihan mereka.
- Pemilik terpisah dari bisnisnya
Penting untuk memisahkan diri dari bisnis Anda, dan memandang diri Anda sebagai karyawan dan pemegang saham dalam bisnis Anda.
- Pilih bisnis yang tepat untuk Anda
Terkadang, perbedaan antara sukses dan gagal hanya dengan memilih bisnis yang tepat untuk Anda. Ada saat-saat di mana pun Anda berusaha, banyak hal tidak akan berhasil karena kondisi pasar tidak mendukung Anda.
Baca juga:
Bila Anak Berbakat Bisnis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.