Sedang merencanakan pernikahan? Tapi masih merasa ragu dan belum yakin akan memasuki fase baru dalam kehidupan ini? Jika ya, coba deh, menjawab beberapa pertanyaan sebelum menikah ini. Setidaknya bisa membantu dan menyakinkan diri Anda.
Mungkin, siapa pun akan setuju jika saya bilang menikah adalah masa perjalanan hidup yang mampu mendewasakan individu secara alamiah. Dua individu akan menjadi satu.
Pernikahan bisa dikatakan seperti perjalanan. Bagi mereka yang hendak menikah, tentu memerlukan persiapan yang matang. Tidak hanya soal materi, tapi lebih dari itu. Sebelum menikah, tentunya individu perlu meyakini dirinya sendiri.
Untuk menghitung apakah sudah betul-betul siap membangun rumah tangga, coba jawab pertanyaan sebelum menikah di bawah ini. Nah, kalau semua pertanyaan sebelum menikah sudah lancar dijawab, artinya dirimu telah berhenti menjajaki jalan berliku untuk menemukan belahan hati dan siap bersanding di pelaminan bersama pilihanmu.
Artikel Terkait: 6 Alasan Pentingnya Mengenali Love Language Pasangan dalam Hubungan Pernikahan
Ajukan dan Jawab Pertanyaan Sebelum Menikah
1. Apakah saya sudah mengenal calon pasangan saya?
Mengenal bukan hanya dari waktu kalian berpacaran. Pacaran lama menandakan Anda dan calon pasangan sudah saling mengenal satu sama lain. Lagipula, tidak sedikit yang baru sebentar saling kenal, kemudian memutuskan untuk menikah.
Mengenal pasangan artinya kamu betul-betul memahami dirinya seutuhnya, enggak sekadar hapal apa yang dia suka dan tidak dia senangi. Tapi, kenal itu ketika dia membuatmu yakin untuk menikah, sebab kamu sudah mampu menghadapi keburukan dalam dirinya dan menerima kebaikannya sebagai hadiah Tuhan untukmu.
2. Apakah saya siap bertanggungjawab pada peran saya nanti?
Ketika seseorang belum menikah, ia masih tanggung jawab dari orang tuanya. Tetapi saat individu memutuskan untuk menikah, maka ia telah memiliki peran dan kewajiban yang harus dijalaninya.
Seorang laki-laki akan menjadi suami dan ayah bagi keluarganya, untuk itu selayaknya ia telah sanggup dibebani urusan mencari nafkah dan membimbing serta menjadi panutan bagi keluarganya. Sedangkan perempuan, ketika ia menikah – maka segala keputusan apapun harus berdasar diskusi dengan suami. Perempuan pun sudah siap secara biologis untuk hamil, melahirkan, menyusui dan sebagainya.
Jika diibaratkan sebuah tubuh, dalam rumah tangga, pria adalah kepala dan wanita ialah jantung. Peran dan tanggung jawab yang tidak lagi sama, sudah seharusnya dipahami sebelum memutuskan untuk menikah, agar saat sudah berkeluarga tidak lagi kaget dengan perubahan.
3. Apakah saya telah mampu memberi dan menerima tanpa menghitungnya?
Hukum timbal balik merupakan salah satu kunci dalam membuka rumah tangga yang harmonis. Namun, pada pernikahan, individu tidak sedang menjadi pebisnis.
Di mana keuntungan dan kerugian tidak lagi jadi perhitungan. Dalam rumah tangga, rumusannya berubah menjadi ‘saling’. Setiap pasangan harus saling menginginkan, saling merindukan, saling membutuhkan, saling meyakini, saling mendukung dan lain sebagainya.
4. Apakah saya sudah mampu menilai pasangan secara objektif?
Artikel Terkait: Agar Suami Makin Cinta, Tunjukkan Lewat 6 Cara Sederhana Berikut Ini
Biasanya, laki-laki yang melihat pasangan dari sisi objektivitas yang melibatkan pemikiran logis. Bagi perempuan, menikah harus dilandasi dengan perasaan. Untuk meyakini diri sendiri, objektif diperlukan supaya betul-betul menerima kenyataan mengenai pasangan masing-masing.
Sebab pernikahan, bukan hanya dongeng atau impian. Menikah sama dengan melihat dunia dengan segala lika-likunya.
5. Apakah secara pribadi, saya dan pasangan akan bisa dan terbiasa bersatu?
Dalam pernikahan, dua orang punya tujuan dan arah yang sama. Sebagai individu yang berasal dari segala perbedaan, tentu enggak gampang menyatukan banyak hal. Ketika seseorang siap menikah, maka ia sudah mengerti bahwa dirinya akan menutupi kelemahan pasangannya, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, sebagai pasangan, individu pun harus berusaha untuk menyatukan hidupnya dengan hidup pasangannya termasuk prinsip hidupnya. Dan yang paling penting, saat yakin menikah – kamu sudah percaya bahwa serasi bukan lagi harus selalu sama. Kebahagiaan tetap bisa tercipta, meski kamu dan pasanganmu punya banyak perbedaan.
Jadi, yuk, coba jawab beberapa pertanyaan sebelum menikah ini lebih dulu. Ingat, pernikahan merupakan komitmen seumur hidup, dengan demikian tidak ada penyesalan di kemudian hari.
Baca juga:
Sejarah, Filosofi dan Makna Pemakaian Henna Pengantin di Hari Pernikahan
30 Ucapan Ulang Tahun Pernikahan, Romantis Bikin Makin Sayang
Mulai Merasa Jenuh dengan Kehidupan Pernikahan? Ini yang Perlu Dilakukan