8 Persiapan yang Perlu Bunda Ketahui Sebelum Persalinan Caesar

Ketahui beberapa persiapan yang perlu Bunda dan Ayah lakukan menjelang persalinan caesar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Persiapan yang matang tidak hanya dibutuhkan oleh ibu yang hendak melahirkan secara normal,  tetapi juga secara caesar. Seperti halnya jenis operasi lainnya, operasi caesar juga memiliki beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Untuk itu, ketahui beberapa persiapan melahirkan caesar berikut ini untuk meminimalisasi risiko yang tidak diinginkan.

Melahirkan Caesar

Melahirkan secara caesar atau operasi caesar adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim. Prosedur ini bisanya direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan ketika seorang ibu terlalu berisiko untuk melahirkan melalui persalinan normal.

Bila Bunda ingin melahirkan secara caesar karena beberapa pertimbangan, maka sebaiknya Bunda mengonsultasikan hal tersebut terlebih dahulu pada dokter kandungan untuk membuat keputusan terbaik bagi Anda dan bayi Anda.

Meskipun jarang terjadi, tetapi operasi caesar juga memiliki beberapa risiko yang perlu diwaspadai, misalnya:

  • Masalah pernafasan pada bayi
  • Cedera bedah pada bayi
  • Pendarahan postpartum
  • Pulmonary embolism
  • Infeksi selaput rahim (endometritis)
  • Terjadinya penggumpalan darah di vena dalam, terutama pada kaki atau panggul
  • Infeksi pada bekas jahitan
  • Plasenta previa pada kehamilan selanjutnya
  • Rahim robek bila ingin melakukan VBAC (Vaginal Birth After Cesarian)

Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat perlu dilakukan untuk meminimalisasi risiko yang tidak diinginkan.

Artikel terkait: 5 Tips agar operasi caesar lebih aman

Persiapan Melahirkan Caesar

Berikut ini beberapa persiapan yang perlu Bunda dan Ayah persiapkan sebelum melahirkan secara caesar:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

a. Mengatur tanggal melahirkan caesar

Umumnya, operasi caesar dilakukan ketika dokter menilai ibu hamil terlalu berisiko untuk melahirkan melalui persalinan normal. Misalnya, karena kehamilan tidak mengalami kemajuan, adanya masalah plasenta, ibu hamil memiliki masalah kesehatan tertentu, ibu hamil telah berusia 40 atau lebih, janin tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup, posisi janin abnormal, atau ketuban pecah dini.

Namun dalam beberapa kasus tertentu, operasi caesar dilakukan karena keinginan ibu hamil sendiri sehingga dapat dilakukan dengan persiapan dan perencanaan yang lebih matang.

Apapun alasannya, tetapi sebaiknya tentukan dan diskusikan tanggal operasi bersama dokter kandungan Anda. Dokter biasanya akan menetapkan kerangka waktu umum untuk kelahiran.

b. Pastikan masalah administrasi rumah sakit

Tidak dapat dipungkiri bila operasi caesar membutuhkan biaya yang cukup banyak. Untuk itu, pastikan dengan jelas masalah administrasi seperti masalah pembayaran rumah sakit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk Anda melakukan tur rumah sakit. Pelajari tentang berbagai kebijakan di rumah sakit. Sebab beberapa rumah sakit biasanya memiliki protokol tersendiri untuk ruang bersalin dan pencampuran kamar antara ibu dan bayi.

c. Pemilihan jenis anestesi

Operasi caesar akan dilakukan dengan pemberian anestesi pada ibu hamil. Biasanya dokter kandungan akan menyarankan Bunda untuk berbicara terlebih dahulu dengan ahli anestesi.

Dengan begitu, Bunda dapat mengetahui tentang jenis anestesi apa yang akan digunakan dan apa saja risiko yang mungkin terjadi. Hingga sampai saat ini, ada tiga jenis anestesi yang umum pada operasi caesar, yaitu:

  • Anestesi spinal: Ini dilakukan untuk memblokir rasa sakit dari dada sampai ke bagian tubuh bawah. Bunda akan tetap terjaga dan mampu bernapas normal.
  • Anestesi epidural: Anestesi ini dilakukan di saraf punggung bagian bawah. Ini akan membuat Bunda mati rasa mulai dari pusar hingga ke kaki saat persalinan.
  • Anestesi umum: Anestasi ini diseut juga dengan bius total. Ini dilakukan jika terjadi keadaan darurat, misalnya bayi harus segera dikeluarkan.

Artikel terkait: Manfaat dan Risiko Prosedur Anestesi Epidural saat Melahirkan

d. Menyiapkan hospital bag

Seteleh menjalani persalinan caesar, Bunda akan dirawat selama kurang lebih 2 hingga 4 hari untuk proses pemulihan. Untuk itu, Bunda perlu menyiapkan tas untuk menginap atau hospital bag. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut ini sedikit panduan tentang apa saja barang yang perlu Bunda bawa:

  • Kartu identitas, kartu Asuransi/BPJS, dan berkas rumah sakit lainnya
  • Pakaian secukupnya
  • Perlengkapan mandi pribadi
  • Alas kaki yang nyaman
  • Celana dalam dan bra yang nyaman (bila perlu, siapkan bra menyusui)
  • Perlengkapan bayi (baju, selimut, alas, kaus kaki, sarung tangan, topi, popok, dan lain sebagainya)
  • Hiburan (buku, earphone, ponsel, dan lain sebagainya)
  • Kacamata (bila Bunda menggunakannya)

e. Mandi dengan antiseptik

Bunda mungkin diminta untuk mandi dengan sabun antiseptik sebelum persalinan. Ini dapat meminimalisasi jumlah bakteri pada area sayatan di kulit setelah operasi.

f. Rencana persalinan

Tidak ada salahnya untuk mengatakan rencana persalinan yang telah Bunda buat pada dokter kandungan. Misalnya, bila Bunda ingin mengabadikan momen persalinan dengan kamera, Bunda ingin menurunkan tirai pembatas sehingga bisa melihat proses saat bayi dikeluarkan, atau Bunda ingin melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah persalinan.

Dengan begitu, Bunda dan dokter bisa bekerja sama dengan lebih baik.

Artikel Terkait: 5 Produk Pemulihan Setelah Operasi Caesar Pilihan, Samarkan Bekas Luka!

g. Tetap tenang dan berpikir positif

Tubuh Bunda dikendalikan oleh otak. Bila Bunda takut dan panik, tubuh Bunda pun akan memberikan reaksi yang serupa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sangat penting untuk tetap tenang dan berpikir positif menjelang dan selama persalinan. Caranya, Bunda bisa mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain seperti berbincang
atau bercanda bersama pasangan atau keluarga.

Bunda juga bisa bernapas dengan teratur agar lebih rileks dan tenang. Caranya, ambilah napas
dalam-dalam melalui hidung dan biarkan udara mengisi perut hingga menggembung. Lalu
hembuskan melalui bibir yang mengerucut secara perlahan.

Selagi menarik napas, coba bisa menghitung 1,2,3,4 dengan lambat. Setelah itu, hitung 5,6,7,8 saat menghembuskannya.

Tidak hanya itu, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Sekolah Medis di Universitas Miami, memijat tubuh wanita saat menjelang proses persalinan dapat membantunya mengurangi rasa sakit dan menurunkan tingkat kegelisahan.

Oleh karena itu, mintalah Ayah untuk memijat beberapa bagian tubuh Bunda dengan lembut. Misalnya dibagian tangan, leher, pundak, atau punggung bagian bawah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

h. Terbuka dengan dokter kandungan

Saat Bunda telah memutuskan untuk menjalani persalinan caesar, maka jagalah komunikasi dengan dokter kandungan. Ungkapkan segala kekhawatiran dan keinginan Bunda. Jangan ragu untuk bertanya tentang apapun yang tidak Bunda ketahui.

Terakhir, ikuti seluruh saran yang diberikan oleh dokter kandungan. Hal itu dilakukan untuk keamanan dan kelancaran proses persalinan.

Referensi: Mayo Clinic, Tommy, Verywellfamily, Klik Dokter

Baca juga:

id.theasianparent.com/pengalaman-operasi-caesar-tidak-sakit