Bagi sebagian orang, pernikahan adalah momen sekali seumur hidup yang dinanti-nantikan. Namun, sejak virus corona masuk ke Indonesia awal Maret lalu, tak sedikit rencana pernikahan yang terpaksa batal. Untungnya, konsep pernikahan drive thru mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Seperti apa ya konsep pernikahan ini?
Pernikahan drive thru mulai dilirik sejak pemerintah melarang adanya pesta pernikahan di tengah wabah virus corona. Konsep pernikahan ini dirasa aman karena mengurangi resiko kontak fisik di antara tamu undangan.
Konsep Pernikahan Drive Thru: Tamu dan Mempelai Tak Perlu Kontak Fisik
Sumber: Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Pernikahan secara drive thru jadi alternatif pasangan yang akan menikah di tengah wabah corona. Pasalnya, mempelai tetap bisa mengadakan resepsi dan mengundang orang-orang tersayang namun tak menimbulkan klaster baru penularan virus corona.
Lalu, seperti apa konsep pernikahan ini? Vicky Hendri Kurniawan dan Hermisa Ade Aprilia, pasangan pengantin dari Banyuwangi, Jawa Timur membagikan pengalamannya menikah dengan konsep ini.
Vicky mengatakan, ini memang bukan konsep pernikahan yang ia impikan, namun demi mencegah penularan virus corona, ia bersedia menggunakan konsep pernikahan tersebut.
“Kami sudah merencakan akan menikah pada hari ini sejak awal tahun. Namun pada bulan Maret ada wabah corona, konsep awal kami langsung buyar. Kami bingung harus menggelar resepsi seperti apa. Bahkan sempat khawatir tidak boleh ada resepsi,” kata Vicky.
Meski demikian, ia dan istrinya sepakat menggunakan konsep pernikahan drive thru lantaran dinilai cukup aman.
“Dengan konsep seperti ini dirasa paling aman, karena tidak ada kontak fisik langsung antara kami dengan undangan, dan antara undangan dengan undangan lainnya,” imbuhnya.
Seperti Memesan Makanan Cepat Saji
Sumber: Liputan6.com/Panji Prayitno
Vicky menjelaskan, selama acara berlangsung, ia dan istrinya serta seluruh keluarga mempelai diwajibkan menggunakan masker, sarung tangan, dan face shield atau pelindung wajah.
Selanjutnya, tamu undangan yang sudah tiba di lokasi resepsi tak perlu turun dari kendaraan, baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua.
Mereka akan disambut oleh panitia yang bertugas mendata tamu undangan. Setelahnya, tamu undangan akan diarahkan untuk memberikan selamat kepada mempelai, namun dengan catatan tetap berada di atas kendaraan.
Bagi tamu undangan yang membawa kendaraan roda empat, hanya perlu menurunkan kaca lalu memberi salam pada pasangan mempelai dan keluarga yang duduk di pelaminan.
Untuk yang ingin foto, permintaan foto juga dilayani namun tetap tak boleh turun dari kendaraan.
Berikutnya, tamu undangan akan diarahkan untuk mengambil souvenir dan makanan yang telah disediakan. Makanan ini juga telah dipersiapkan untuk dibawa pulang, jadi sesuai protokol pencegahan Covid-19, tidak dimakan di tempat ya Bunda.
Apabila tamu undangan ingin memberikan tanda mata, disediakan pula gentong tempat amplop dan alat pembayaran non tunai. Praktis bukan?
Berapa Biaya Pernikahan Drive Thru?
Sumber: Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Selain Vicky dan Hermisa, pasangan mempelai asal Bekasi, Yunita dan Karim juga baru saja melangsungkan pernikahan dengan konsep drive thru pada hari Sabtu (8/8/2020). Mereka menyulap halaman parkir ruko Bekasi Town Square (Betos) di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi menjadi lokasi resepsi.
Pasangan muda itu bahkan mampu mengundang 1.300 tamu undangan. Acara juga berjalan dengan lancar meski tak ada satu pun tamu undangan yang turun dari kendaraan masing-masing.
Khais Akbar, Wedding Organizer (WO) Yunita dan Karim mengatakan, acara tersebut berlangsung selama kurang lebih enam jam dari pukul 11.00 – 17.00 WIB dan dibagi menjadi dua sesi.
“Sengaja kita pisah jadi dua sesi supaya tamu yang datang enggak berkumpul di satu waktu yang sama dan supaya lancar juga,” kata Khais.
Khais mengungkapkan pernikahan Yunita dan Karim menghabiskan total biaya sebesar Rp 150 juta. Angka ini menurutnya terbilang murah untuk total tamu undangan 1.300 orang. Pasalnya, untuk pernikahan dengan konsep non drive thru, biayanya bisa dua kali lipat lebih besar.
“Ini jauh lebih murah, kalau untuk 1300 undangan kondisi normal [bukan drive-thru] bisa menghabiskan biaya Rp 300 jutaan,” jelasnya.
Sementara itu, Willy Asih, Public Relation Metland Hotel Cirebon mengatakan pernikahan drive thru hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 35 juta.
Harga ini sudah termasuk dekor akad dan resepsi, servis makan untuk akad 30 orang sesuai protokol Covid-19, dan makan untuk 220 tamu undangan dengan konsep drive thru juga bonus menginap satu malam di Hotel Metland Cirebon.
“Nanti tamu yang datang akan diberi makan dalam bentuk nasi boks untuk dibawa pulang jadi nanti kami yang siapkan menunya sesuai permintaan mempelai,” ujarnya.
Konsep ini bisa menjadi solusi di tengah pandemi. Keselamatan tetap nomor satu dan acara juga tetap berjalan. Mungkin Anda tertarik untuk menggelar pernikahan dengan konsep drive thru?
Baca juga:
Konflik Rumah Tangga Tidak Selalu Buruk, Ini Penjelasan Psikolog
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.