Tahukah Parents bahwa perkembangan kognitif anak usia dini sangat penting? Pasalnya, 90% perkembangan otak anak terjadi di usia ini, yakni 0-5 tahun.
Bagaimana cara memastikan perkembangan otak anak usia dini optimal? Berikut hal yang wajib Parents tahu dan lakukan.
Artikel terkait: Maksimalkan 5 Potensi Prestasi Anak dengan Stimulasi dan Nutrisi yang Tepat
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini: 90% Otak Anak Berkembang Pada Usia 5 Tahun
Otak manusia, pusat koordinasi seluruh tubuh, adalah satu-satunya organ yang belum berkembang sempurna saat lahir.
Saat lahir, rata-rata ukuran otak anak adalah seperempat dari ukuran rata-rata otak orang dewasa.
Nah, sejak lahir hingga usia 5 tahun, otak anak berkembang lebih pesat dibandingkan masa-masa lain dalam hidupnya.
Ukurannya menjadi dua kali lipat pada tahun pertama dan terus tumbuh menjadi sekitar 80% dari ukuran orang dewasa pada usia 3 tahun dan mencapai 90% perkembangan otak pada usia 5 tahun.-
Meskipun genetika memainkan peran penting, penelitian menyebutkan bahwa kualitas pengalaman anak dalam beberapa tahun pertama kehidupannya – positif atau negatif – membantu membentuk bagaimana otak mereka berkembang.
Ini membuat 5 tahun pertama kehidupan seorang anak (dari kehamilan hingga usia 5 tahun), menjadi periode terpenting.
Itulah sebabnya, orang tua sebaiknya memberi anak awal terbaik di masa ini.
Artikel terkait: 8 Permainan Matematika Anak Usia Dini, Belajar Semakin Menyenangkan!
Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini (Balita)
Tahun-tahun pertama kehidupan sangat penting bagi perkembangan anak usia dini yang sehat.
Seperti halnya perkembangan fisik, pencapaian kognitif, sosial, dan emosional mewakili langkah maju yang penting dalam perkembangan anak.
Berikut adalah beberapa tonggak kognitif umum yang dicapai antara usia nol hingga lima tahun:
Usia 1 hingga 2 Tahun
- Memahami dan menanggapi kata-kata
- Mengidentifikasi benda-benda yang serupa dan berbeda,
- Menjelaskan perbedaan antara “Aku” dan “Kamu”
- Meniru tindakan dan bahasa orang dewasa
- Dapat menunjukkan objek dan orang yang dikenal dalam buku bergambar
Usia 2 hingga 3 Tahun
- Membedakan benda berdasarkan kategori (yaitu hewan, bentuk, angka, bunga, pohon, dll.)
- Menyusun mainan dari yang terbesar hingga yang terkecil
- Menanggapi arahan sederhana dari orang tua dan pengasuh
- Meniru tindakan orang dewasa yang lebih kompleks
- Terlibat dalam permainan fantasi (seperti bermain rumah-rumahan, berbicara di telepon, berpura-pura memasak makanan atau mencuci pakaian, dll.)
Usia 3 hingga 4 Tahun
- Anak dapat memahami ide-ide yang lebih kompleks.
- Saat mereka mengamati dunia di sekitar mereka, anak-anak mulai menganalisis dan memilah-milah hal-hal yang mereka lihat. Anak-anak juga mulai bertanya-tanya bagaimana cara kerjanya, dan mengapa
- Keterampilan kognitif mereka memungkinkan sebagian besar dari mereka untuk menunjukkan pemahaman mengenai peristiwa masa lalu dan masa depan, serta secara aktif mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka
Usia 4 hingga 5 Tahun
- Anak-anak yang melewati usia 4 tahun semakin belajar lebih banyak setiap hari—mereka menjadi lebih baik dalam menggunakan kata-kata, meniru tindakan orang dewasa, menghitung benda, dan aktivitas penting lainnya untuk pengembangan bahasa lebih lanjut dan kesiapan sekolah.
- Sebagian besar anak sudah bisa berima kata-kata
- Mengidentifikasi banyak warna
- Menggambar orang
- Menjelaskan di mana mereka tinggal
Artikel terkait: 7 Cara Melatih Kemandirian Anak Usia Dini, Sederhana dan Bermakna
Cara Menstimulasi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini agar Optimal
Wuah, banyak banget milestones si Kecil di usia 0-5 tahun ya, Parents?
Kira-kira apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menstimulasi perkembangan kognitif anak usia dini?
Berita baiknya, ada banyak hal yang bisa dilakukan orang tua dan caranya tidak sulit. Parents bisa melakukannya melalui kegiatan sederhana sehari-hari di rumah dan sekitar anak.
Berikut di antaranya.
1. Berikan Stimulasi yang Tepat
Memberikan stimulasi dapat membantu untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak segera setelah ia lahir, mendorong si Kecil mencapai keberhasilan di sekolah dan di kemudian hari.
Pada tahun-tahun awal, salah satu bentuk stimulasi yang tepat dan cara utama anak untuk belajar dan berkembang adalah dengan bermain.
Dengan bermain maka Anda memberi kesempatan anak Anda untuk bereksplorasi, mengamati, bereksperimen, dan memecahkan masalah.
Berikut adalah ide untuk menstimulasi si Kecil melalui berbagai aktivitas.
Usia 1 Tahun
- Sembunyikan mainan, dan dorong anak Anda untuk menemukannya.
- Berikan arahan sederhana, seperti “ambil bola itu”.
Usia 2 Tahun
- Mainkan permainan petak umpet sederhana di ruangan yang sama.
- Berikan anak Anda petunjuk dua langkah sederhana, seperti “ambil bola itu dan masukkan ke dalam keranjang”.
Usia 3 Tahun
- Dorong anak Anda untuk ikut serta dalam bermain peran.
- Ajari anak Anda lagu-lagu sederhana seperti “Topi Saya Bundar,” atau lagu anak lainnya.
Usia 4 Tahun
- Izinkan anak Anda membantu tugas-tugas sederhana, seperti mengelap meja.
- Ajarkan menghitung bersama.
Usia 5 Tahun
- Bantu anak Anda mengembangkan keterampilan bahasa yang baik dengan berbicara kepadanya dalam kalimat lengkap. Bantu anak Anda menggunakan kata dan frasa yang benar.
- Gambarlah orang dan hewan berdasarkan anggota keluarga dan hewan peliharaan yang sebenarnya.
2. Berikan Nutrisi yang Lengkap
Seiring dengan pertambahan usia anak, kebutuhan nutrisi anak meningkat, termasuk kebutuhan protein hewani yang penting pertumbuhan dan perkembangan optimal.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan orang tua untuk memberikan anak-anak yang berusia 12-23 bulan nutrisi berupa susu yang mengandung protein hewani, yaitu susu pertumbuhan.
Namun, tidak semua susu pertumbuhan atau susu formula sama.
Oleh karenanya, untuk memastikan kebutuhan protein hewani anak tercukupi, pilihlah susu pertumbuhan yang mengandung gizi makro dan mikro yang sudah difortifikasi.
Misalnya susu pertumbuhan yang mengandung DHA yang berkualitas, serta zat besi dan vitamin C untuk dukung penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.
***
Itulah informasi perkembangan kognitif anak usia dini yang wajib Parents tahu. Yuk, bantu si Kecil agar pertumbuhannya sehat.
Artikel ini ditulis oleh:
WHO Guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age
https://www.who.int/publications/i/item/9789240081864
Baca Juga:
3 Fase Remaja Berdasarkan Usianya, Parents Perlu Tahu!
Anak Masuk TK, Idealnya Berapa Tahun agar Tidak Bosan Sekolah?