TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Beratnya jadi seorang ibu tunggal, ibu ini berbagi pengalamannya

Bacaan 3 menit
Beratnya jadi seorang ibu tunggal, ibu ini berbagi pengalamannya

Menjadi ibu tunggal tidaklah mudah. Sama halnya yang dialami wanita tangguh satu ini, ia bercerita tentang perjuangan single parent yang ia rasakan.

Menjadi seorang orangtua tunggal atau single parent memang bukan hal yang mudah. Terdapat banyak peran yang harusnya dilakukan secara bersama dengan pasangan, yang kini harus dilakukan sendiri. Perjuangan single parent ini juga pernah diungkapkan seorang wanita yang bernama Sydney Hutt.

Sydney Hutt adalah guru bahasa Inggris dan seorang ibu tunggal dari 2 anak perempuan kembar identik. Dia menulis tentang pengalamannya sebagai ibu muda dan wanita yang bercerai di blog-nya.

“Ketika saya memberi tahu ibu saya sendiri bahwa saya dan suami saya berpisah, hal pertama yang dia tanyakan adalah, ‘Apakah kamu yakin?’ Namun, saya tidak menganggap kekhawatirannya terlalu serius. Pada saat itu, saya hanya ingin bebas. Setelah saya sendiri, saya menyadari bahwa semuanya jauh lebih sulit daripada yang saya kira,” ungkapnya dilansir dari Motherly.

Perjuangan single parent: Kebiasaan hidup yang berubah

perjuangan single parent

Sydney menyebutkan bahwa saat mengakhiri hubungan pernikahan, maka kebiasaan sehari-hari pun akan berubah.

“Suami saya biasanya bertugas membantu anak-anak mandi dan menidurkan mereka, sehingga saya dapat beristirahat setelah pulang dari kerja. Setelah dia pindah, tiba-tiba saya harus melakukan semuanya sepenuhnya, tidak peduli seberapa lelah saya rasakan.”

Dan bukan saja melakukan pekerjaan di siang hari, tetapi kemudian begitu mereka tertidur, tidak ada orang yang membantu Sydney membersihkan rumah yang nampak hancur karena badai, mencuci piring dan melipat pakaian.

“Tidak ada seorang pun yang bangun untuk menenangkan anak-anak saat mereka terbangun tengah malam. Saya merasa kewalahan,” jelasnya.

Perjuangan single parent: Menjadi lebih tangguh

perjuangan single parent

Meskipun berat karena harus melakukan semuanya sendiri, namun berkat pengalamannya ini, Sydney belajar cara bertahan dan menghadapi rasa takut.

“Saya sangat takut dengan laba laba, dan saya terpaksa bergantung sepenuhnya pada diri saya sendiri untuk pertama kalinya sejak saya berusia 20 tahun. Hal ini menyebabkan saya lebih tanggung jawab, yang pada akhirnya membuat saya jauh, lebih bahagia (meski juga lebih stres),” ungkap Sydney.

Perjuangan single parent: Kesepian

Sydney mengungkap bahwa satu hal yang paling menyiksa saat menjadi seorang ibu tunggal yaitu rasa sepi.

“Satu hal yang saya benar-benar tidak harapkan adalah isolasi intens akibat menjadi seorang ibu tunggal.”

Ketika menikah, Anda menjadi terbiasa dengan kehadiran pasangan sepanjang waktu.

“Setelah pernikahan berakhir saya harus menjalani penyesuaian besar. Setelah saya menidurkan anak-anak setiap malam, saya dipaksa menghadapi jam-jam kosong yang panjang sebelum tidur, yang sepertinya tidak mungkin terisi tanpa seorang teman.”

“Keheningan itu menakutkan, dan saya membayangkan tentang pindah ke rumah ibu saya, di mana saya bisa berbincang dengan seseorang. Tetapi saya tidak melakukannya, dan baru-baru ini, saya sadar untuk pertama kalinya bahwa saya benar-benar telah belajar bagaimana hidup sendirian, dan juga menyukainya,” tambahnya.

perjuangan single parent

Perjuangan single parent: Lebih banyak berkompromi

Sydney menyebutkan menjadi ibu tunggal seringkali membuat dirinya merasa bersalah.

“Saya tidak dapat memberi anak anak saya waktu sebanyak yang mereka nikmati sebelum suami saya dan saya berpisah. Rasa bersalah tentang hal ini kadang-kadang bisa sangat berat, tetapi saya belajar untuk memberikan yang terbaik bagi mereka,” ungkapnya.

*** 
Bagaimana dengan Anda, Bunda? Apakah juga mengalami perjuangan single parent seperti Sydney?

Baca juga:

8 Tips Membesarkan Anak Untuk Orangtua Tunggal

Cerita mitra kami
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Nia Lara Sari

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Beratnya jadi seorang ibu tunggal, ibu ini berbagi pengalamannya
Bagikan:
  • Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

    Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

  • 5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

    5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

  • 8 Rangkaian Ibadah Haji yang Penuh Makna, Ihram hingga Tawaf Wada’

    8 Rangkaian Ibadah Haji yang Penuh Makna, Ihram hingga Tawaf Wada’

  • Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

    Doa Orang Tua untuk Anak yang Sedang Ujian, Panjatkan agar Sukses!

  • 5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

    5 Ciri-ciri Balita yang Mau Punya Adik dan Sudah Siap Jadi Kakak

  • 8 Rangkaian Ibadah Haji yang Penuh Makna, Ihram hingga Tawaf Wada’

    8 Rangkaian Ibadah Haji yang Penuh Makna, Ihram hingga Tawaf Wada’

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti