Sepatu Crocs sempat jadi tren di kalangan anak-anak dan orang dewasa. Untuk anak-anak, sepatu berbentuk Kudanil, Buaya, dan hewan lainnya ini sangat menggoda untuk dipakai.
Keunikan bentuk memang tak menjamin bahwa sepatu tersebut aman dan baik untuk anak-anak. Seorang ibu bernama Casey Chen memberikan peringatan kepada orang lain tentang bahaya di balik sepatu Crocs yang biasa dipakai anaknya.
Jangan ada lagi Crocs.
Aku berterima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa sehingga tidak ada hal buruk yang terjadi pada anak-anakku karena Dia berada di atas segalanya.
Aku punya seorang anak yang baik dan tidak pernah bermain maupun terburu-buru di eskalator.
Tadi malam terjadi insiden di bandara Hongkong. Eskalator bergerak cepat di saat Olive hanya berbalik untuk mencari ibunya.
Kemudian, tiba-tiba saja kakinya terjebak di sisi eskalator. Aku segera menariknya tanpa pikir panjang.
Dia baik-baik saja!! Terima kasih Tuhan hanya permukaan saja yang luka. Untunglah ada staf United Airlines yang membantu kami.
Aku ingin memperingatkan orang tua dengan memosting ini. Jangan ada lagi Crocs!
Terlalu berbahaya!! Olive hampir kehilangan jari kaki kecilnya.
Semoga kalian baik-baik saja sepanjang tahun depan.
Amin.
Postingan Casey dibagikan lebih dari 150 akun. Bahkan, akun ikut berkomentar bahwa sepupunya yang berusia 5 tahun juga mengalami cedera yang sama hingga tumitnya agak bergeser hingga perlu menunggu waktu satu tahun untuk normal kembali.
Menurut pantauan New York Post pada bulan Juni 2016, sepatu Crocs sudah menjual lebih dari 300 milliar pasang sepatu di seluruh dunia sejak tahun 2012. Sepatu tersebut laku karena dianggap nyaman.
Sepatu Crocs dinilai tidak aman oleh dokter anak?
Namun seorang dokter anak khusus tulang dan sendi di sebuah pusat kesehatan daerah Chicago Dr. Megan Leahy berkata bahwa Crocs tidak aman untuk anak-anak.
“Sepatu ini tidak cukup aman untuk tumit. Ketika tumit tidak stabil, jari kaki yang berfungsi untuk menahan kaki akan menyebabkan tendinitis. Ini akan menyebabkan memburuknya cacat kaki, masalah kuku, dan kapalan. Hal yang sama bisa terjadi dengan sandal jepit yang tidak dapat menopang tumit dengan baik,” jelas Dr. Megan Leahy.
Hal senada juga diucapkan oleh Dr. Alex Kor, presiden Podiatrik kedokteran olahraga, “beberapa pasien yang datang padaku berkata bahwa lengkungan tumitnya terasa sakit setelah memakai Crocs.”
Telegraph mencatat, di beberapa negara, ada Stasiun yang memberikan peringatan kepada penggunanya agar tidak menggunakan sepatu jenis tertentu saat menggunakan eskalator. Kendati tidak menyebutkan merk, stasiun di Washington DC menampilkan gambar sepatu Crocs dengan bentuk buaya.
Begitu pun di Jepang. Saking banyaknya insiden soal tersangkutnya sendal Crocs di eskalator, pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan agar warganya tidak menggunakan sendal maupun sepatu Crocs demi keamanan.
Ketika mendapatkan reaksi negatif di banyak tempat, perusahaan Crocs membantah bahwa sepatunya tidak aman. Mereka justru menyalahkan pihak pemakai Crocs yang tidak hati-hati saat melangkah di eskalator.
“Seharusnya orang-orang memperhatikan langkahnya saat berjalan di eskalator. Orang tua juga harus lebih memperhatikan anak-anaknya saat melangkah di eskalator.”
Barangkali, pernyataan perusahaan sepatu Crocs memang ada benarnya. Namun, sepasang sepatu seharusnya memberikan kenyamanan dan keamanan, terutama jika fungsinya adalah sebagai pelindung kaki.
Baca juga:
5 Tips Memilih Sepatu Anak Menurut Ahli Penyakit Kaki
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.