Kenapa sih, perempuan sulit menikmati seks ? Kenapa perempuan sulit mencapai orgasme? Ternyata hal ini terkait dengan sexual empowerment pada perempuan.
Zoya Amirin selaku seksolog menjelaskan bahwa tidak sedikit perempuan yang belum memahami dan tahu bahwa women sexual empowerment sangat penting. “Sexual empowerment ini bisa memberikan kemampuan atau kekuatan seks pada perempuan. Sebenarnya kalau mau diterjemahkan lagi yaitu cara perempuan itu bisa merangkul semua kapasitas seksual yang ia miliki,” jelasnya seperti dikutip dari laman Facebook miliknya.
Dalam acara #SexyMondayWithZoya 103.4 DFM Radio, seksolog yang memiliki latar belakang ilmu psikologi ini menjelaskan bahwa pada dasarnya keinginan untuk bisa berhubungan seksual dan menikmatinya tidak hanya diinginkan pihak laki-laki. Perempuan itu juga punya hasrat dan keinginan yang sama.
“Buktinya, yang bisa multiple orgams (atau orgasme berkali-kali) itu adalah perempuan. Tapi sayangnya perempuan sulit menikmati seks. Malah banyak yang merasa tidak nyaman,” tegasnya.
Mengapa perempuan sulit menikmati seks ?
Ketika sedang melakukan hubungan seksual, ternyata banyak perempuan yang merasa tidak percaya diri dan lebih fokus pada kekurangnnya saja.
“Coba tanya ke perempuan, apa yang yang jadi kekurangan di tubuhnya? Mereka akan langsung menjawab, paha yang besar, tangan juga besar, belum lagi dengan kondisi tubuh yang ada stretch mark. Banyak sekali hal yang disebutkan yang membuatnya nggak percaya diri dan tidak merasa seksi,” tegas Zoya.
Sebaliknya saat ditanya apa yang membuatnya merasa seksi? Para perempuan justru cenderung butuh waktu lama untuk memberikan jawaban. Menurut Zoya, hal seperti inilah yang akhirnya tidak memberikan kekuatan pada perempuan yang membuat mereka bisa menikmati kehidupan seksualnya.
“Karena untuk bisa menikmatinya kehidupan seksual adalah kekuatan yang luar biasa sekali,” ucapnya lagi.
Zoya memberikan contoh, seorang perempuan idealnya saat berdandan bukan untuk menutupi kekurangannya, tapi justru untuk menonjolkan kelebihannya. Sehingga banyak yang tidak sadar akhirnya saat make up akan fokus untuk menutupi kekurangnnya terus, bukan mencari cara memperlihatkan kelebihannya. Hal inilah yang memicu perempuan sulit menikmati seks.
“Nah, dalam hal kehidupan seksual ternyata perempuan juga seperti itu. Saya pernah melakukan penelitian S2 untuk mencari tahu apa yang perempuan pikirkan saat melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. Mereka berpikir bagaimana menutupi kekurangannya.”
Sedangkan pada laki-laki, dalam pikiran mereka adalah bagaimana ia harus perform. “Laki-laki harus terlihat bahwa ia jago. Makanya banyak pria yang senang menyalakan lampu saat melakukan berhubungan seks. Sementara perempuan itu lebih senang dengan kondisi lampu yang mati. Ini memperlihatkan bahwa banyak perempuan yang tidak percaya diri bahkan merasa tidak nyaman.”
Penelitian yang dilakukan Zoya ini melibatkan beragam profresi perempuan dan terdiri dari bermacam-macam status sosial. Mulai dari model, asisten rumah tangga, wanita karier, ibu rumah tangga dan berbagai kalangan lainnya. Nyatanya, perempuan itu mayoritas merasakan hal sama. “Mereka itu insecure di ranjang” kata Zoya.
Zoya menambahkan, “Ternyata banyak perempuan yang baru merasa nyaman kalau pasangannya sudah memberikan afirmasi di ranjang. Perempuan itu butuh tahu bahwa dirinya memang diinginkan. Padahal jika mereka punya sexual empowerment, tanpa afirmasi sekalipun sebenarnya perempuan bisa melihat bahwa dirinya itu seksi, dan bisa merasakan bahwa memang diinginkan. Jadi saat di ranjang maka bisa menikmatinya.”
Menurut Zoya, women sexual empowerment ini juga bisa dicapai dengan cara mapping. Memetakan daerah atau zona mana saja yang bisa membuatnya terangsang.
“Mapping ini bisa dengan eskplorasi, dengan cara mengingat pengalaman seksualnya. Lebih asik lagi bisa mapping ini dilakukan bersama pasangan. Ajak pasangan bereksplorasi bersama kemudian berikan penilaian. Misalnya nilai satu jika memang rasanya nggak enak, dua kalau biasa saja, dan tiga kalau rasanya enak.”
Dengan melakukan sexual mapping, mengetahui peta tubuh diri sendiri dengan tahu, ada titik-titik yang mudah membuatnya nyaman dan bergairah, harapannya akan membantu menumbuhkan women sexual empowerment.
“Ok, selain ingin pasangan bahagia, kita sebagai perempuan tentu juga mau happy dan menikmati kehidupan seksual, maka mulai saja dari dari sana lebih dulu,” pesan Zoya untuk solusi perempuan sulit menikmati seks.
Baca juga:
Jarang Bercinta? Ini yang Bisa Terjadi pada Vagina Anda!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.