Penelitian: Punya Anak Membuat Perempuan Lebih Semangat Bekerja

Banyak orang meremehkan perempuan yang berganti peran sebagai seorang ibu. Padahal, punya anak justru membuat para ibu yang bekerja semakin bersemangat lho.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak orang yang berkata bahwa setelah seorang perempuan bekerja sudah punya anak, maka fokusnya akan terpecah antara keluarga dan pekerjaan. Sehingga banyak yang menyerah dan akhirnya berhenti bekerja.

Riset lama memang menyatakan ibu bekerja yang punya anak disebut tidak akan bekerja dengan baik. Namun, riset terbaru yang diberitakan oleh Fortune justru berkata sebaliknya.

Kenyataannya, perempuan yang sudah punya anak justru jadi lebih ambisius. Dari hasil survey, 70% perempuan bekerja yang punya anak menjadi atasan di perusahaannya.

Selain itu, perempuan bekerja yang punya anak juga punya kecenderungan 2,5 kali lebih besar untuk berganti pekerjaan demi mengincar jabatan yang lebih tinggi plus gaji yang lebih banyak daripada perempuan bekerja yang tidak punya anak.

Survey ini telah diikuti oleh 28.000 perempuan dari 29 negara. Sekitar 53% para perempuan bekerja yang punya anak juga cenderung memulai usaha sendiri pada setahun setelahnya.

Menariknya, para ibu yang bekerja ini akan rela mempertimbangkan fleksibilitas pekerjaan agar dapat menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga dengan imbalan gaji yang besar. Artinya, jika ia disuruh memulih pekerjaan bergaji tinggi tapi memakan banyak waktu dibanding pekerjaan dengan gaji rata-rata yang bisa lebih fleksibel waktunya, maka ia akan memilih pilihan kedua.

Karena faktanya, setelah punya anak 25% ibu baru akan kembali bekerja jika jam kerjanya bisa lebih fleksibel. Sedangkan 55% ibu rela potong gaji demi fleksibilitas waktu saat bekerja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini membuktikan bahwa saat punya anak, motivasi ibu untuk bekerja tidak padam, bahkan malah semakin berkobar. Apalagi jika ibu mengingat betapa besar kebutuhan rumah tangga yang dibutuhkan ditambah dengan keinginan untuk tetap bisa merawat anaknya dengan baik.

Artikel terkait: Ibu yang bekerja cenderung punya anak perempuan yang lebih sukses.

Namun, ada sebuah stigma yang timbul bahwa perusahaan akan merugi apabila merekrut seorang karyawati yang punya anak karena menganggap bahwa ia akan jadi pekerja yang tidak fokus. Sehingga persyaratan belum menikah dan belum punya anak seringkali muncul di berbagai lowongan kerja.

Merujuk survei ini, sebenarnya seorang perempuan tetap bisa bekerja dengan baik walau punya anak. Namun, perusahaan belum tentu mau mempekerjakannya. Untuk itu, butuh perusahaan yang mendukung kembalinya para perempuan aktif yang sudah menikah dan punya anak untuk kembali bekerja dan berkarya.

Karena jika tidak, maka angka kesetaraan pekerja lelaki dan perempuan tidak akan berimbang. Jangan sampai, kelak anak perempuan Anda juga tidak berhasil mendapatkan pekerjaan impiannya hanya karena ia sudah punya anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/10-sisi-positif-ibu-bekerja/

Banyak orang yang mengatakan jika setelah seorang perempuan bekerja dan memiliki anak, maka fokusnya akan terpecah antara keluarga dengan pekerjaan. Sehingga banyak yang menyerah dan memilih untuk berhenti bekerja. Namun sebuah penelitian menunjukkan jika ibu yang bekerja akan memiliki rasa yang lebih ambisius. Mari simak penelitian terbatu berikut.

Anak Adalah Motivasi Utama Untuk Bekerja

Dari hasil survey yang dilakukan, terdapat 70% perempuan bekerja yang sudah memiliki anak menjadi atasan dalam perusahaanya. Selain itu perempuan yang bekerja dan memiliki anak juga memiliki kecenderungan 2,5 kali lebih besar untuk berganti pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk mengincar jabatan yang lebih tinggi, plus gaji yang lebih banyak daripada perempuan yang bekerja tanpa anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Survey ini diikuti oleh 28.000 perempuan di 29 negara di dunia. Sekitar 53% para perempuan yang bekerja dan memiliki anak cenderung memulai usaha sendiri pada setahun setelahnya. Menariknya lagi para ibu yang bekerja ini akan rela untuk mempertimbangkan fleksibilitas pekerjaan dan dapat menyeimbangkan kehidupan kerja da keluarga.

Ibu Akan Lebih Memilih Pekerjaan yang Fleksibel

Sehingga dapat diartikan jika ibu yang memilih untuk bekerja dengan gaji tinggi dan memakan waktu atau bekerja dengan gaji rata rata namun lebih fleksibel maka para ibu akan lebih cenderung untuk memilih pilihan kedua. Karena faktanya setelah memiliki anak, 25% ibu baru akan kembali bekerja jika pekerjaannya lebih flesibel. Sedangkan 55% ibu rela potong gaji demi flesibilitas waktu saat bekerja.

Penelitian ini menunjukkan jika memiliki anak adalah motivasi ibu untuk tetap bekerja. Apalagi apabila mengingat betapa besar kebutuhan rumah tangga yang dibutuhkan ditambah dengan keinginan untuk tetap bisa merawat anaknya dengan baik. Oleh karenanya sebuah perusahaan harus mengubah stigma bahwa memperkejakan para ibu yang memiliki anak tidak akan membuat perusahaan merugi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari penelitian yang terbaru ini maka sudah seharusnya para ibu mulai meniti karir kembali tanpa takut tidak bisa membagi waktu. Cobalah untuk mencari pekerjaan yang fleksibel sehingga akan memudahkan Anda untuk bekerja dan mengurus keluarga. Menurut seorang ibu, keluarga adalah prioritas utama yang akan dipilih dan rela untuk mengesampingkan apapun termasuk pekerjaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Syahar Banu