Ada begitu banyak mitos dan fakta seputar ibu hamil. Salah satunya tentang boleh tidaknya perawatan wajah ibu hamil di dokter kulit. Untuk menjawab akan hal itu, berikut ini penjelasan langsung dari dr. Tina Wardhani Wisesa, SpKK (K), FINSDV, FAADV.
Perawatan wajah Ibu Hamil yang aman, bagaimana caranya?
Sebagai seorang ibu sekaligus seorang dokter, Tina menyadari bahwa ada begitu banyak masalah kulit yang dapat dialami oleh ibu hamil. Mulai dari masalah stretch mark, jerawat, hingga flek-flek hitam di wajah.
Meskipun menyadari akan hal itu, tetapi Tina mendapati bila hingga sampai saat ini masih banyak ibu hamil takut dan ragu untuk melakukan perawatan kulit ke dokter. Mereka mengira obat atau produk perawatan yang diberikan akan memberikan efek samping pada janin.
“Kami melihat sampai saat ini masih banyak pemahaman yang tidak tepat mengenai perawatan kesehatan dan kecantikan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak.
Kebanyakan orang menganggap ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh melakukan perawatan, akibatnya ibu sering merasa kurang percaya diri akan penampilannya karena gangguan kulit yang dialami tidak cepat teratasi.
Padahal perawatan wajah ibu hamil aman dilakukan selama dikosultasikan kepada ahli yang tepat. Dalam hal ini, pada dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK),” ujar Tina dalam acara Community Gathering: Kesehatan optimal bagi ibu dan anak harus dikonsultasikan dan dilakukan oleh ahli yang tepat, di Klinik Sakti Medika, Tebet, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Artikel terkait: Tak hanya perawatan kulit, pola makan ini juga membuat kulit Andien sehat
Menurut Tina, setiap wanita berhak memiliki kulit yang sehat dan cantik dalam berbagai kondisi yang ia jalani. Termasuk dalam masa kehamilan dan menyusui.
Perubahan kulit seperti kulit berminyak dan jerawat, melasma (topeng kehamilan), hiperpigmentasi pada lipatan kulit, gatal, stretch mark, selulit, varises, dan infeksi jamur harus segera dikonsultasikan kepada ahli yang tepat. Dengan begitu, ibu hamil bisa mendapatkan penanganan yang tepat, aman, dan optimal.
“Banyak pasien yang datang ke saya setelah masalah (kulit) terjadi. Ini dapat hilang, tetapi tentu membutuhkan waktu yang lebih lama. Mereka terlambat datang karena mereka takut bila perawatan yang diberikan akan membahayakan janinnya,” ujar Tina.
Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, Tina menyarankan ibu hamil untuk bersikap jujur dan terbuka pada dokter yang telah dipilih. Misalnya tentang riwayat kehamilan, alergi, atau kondisi medis tertentu. Dengan begitu, dokter bisa memberikan perawatan yang tepat.
Artikel terkait:Bolehkah Bumil pakai krim wajah? Waspada, ini kandungan berbahaya yang wajib dihindari
“Biasanya sebelum menentukan perawatan apa yang akan dilakukan, kami akan bertanya tentang kondisi sang ibu terlebih dahulu. Karena perawatan dan kondisi tubuh setiap orang kan berbeda-beda,” jelas Tina.
Hal ini pun tidak hanya berlaku untuk ibu hamil tetapi juga ibu yang tengah merencanakan kehamilan.
Menurutnya, sangat penting untuk menginformasikan pada dokter yang telah dipilih tentang program hamil yang tengah dilakukan. Sebab umumnya, ibu yang tengah merencanakan kehamilan mendapatkan sejumlah pengobatan oral tertentu yang perlu dikonsumsi.
“Jelaskan pula pada dokter bila Anda tengah dalam program kehamilan. Karena biasanya Anda akan diberikan sejumlah obat oral yang perlu dikonsumsi. Dengan begitu, kami bisa lebih berhati-hati dalam memberikan penanganan,” tegasnya.
Artikel Terkait: 7 Rekomendasi Obat Jerawat Totol yang Aman untuk Ibu Hamil
Perawatan wajah Bumil yang perlu dihindari selama kehamilan
Tina menjelaskan bahwa perawatan dalam bentuk obat cair umumnya tidak diberikan untuk ibu hamil. Sebab seringkali kandungan di dalamnya dapat mempengaruhi janin di dalam kandungan.
Lebih lanjut, dilansir dari laman Alo Dokter, ada beberapa jenis perawatan yang perlu dihindari selama kehamilan. Di antaranya:
a. Obat dengan kandungan tertentu
Ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan obat jerawat yang mengandung retinoid, salicylic acid, benzoyl peroxide, dan antibiotik jenis tertentu, karena dapat berbahaya bagi janin. Hindari pula obat yang mengandung tetrasiklin, tretinoin, dan isotretinoin.
Obat-obatan tersebut dapat memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan serta kemungkinan cacat lahir yang serius.
b. Keamanan perawatan
Bila ibu hamil ingin melakukan spa, dianjurkan untuk melakukannya di tempat yang telah berpengalaman dalam menangani ibu hamil. Hindari perawatan yang menggunakan suhu panas, seperti berendam air hangat atau sauna. Pastikan agar suhunya tidak melebihi dari 32 derajat celcius.
***
Sebelum melakukan perawatan, pastikan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan dan dokter kulit untuk mengetahui obat atau teknik perawatan apa yang terbaik.
Baca juga
Bolehkah ibu hamil lakukan perawatan wajah? Ini aturan yang aman!