Para suami, apakah Anda kerap merenungkan penyebab istri marah dan masih belum menemukan jawabannya? Sebelum mengetahui alasan istri tampak selalu marah, Anda perlu memahami perbedaan utama dalam emosi yang kuat antara perempuan dan laki-laki.
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki maupun perempuan mengalami kemarahan pada frekuensi yang sama. Namun, cara mengungkapkannya yang berbeda. Laki-laki lebih cenderung ke ekspresi fisik berupa tindakan, pukulan, dan sebagainya. Namun, perempuan tidak.
Studi lain menemukan bahwa perempuan akan marah lebih lama dibanding laki-laki, lebih kesal, dan cenderung tidak mengungkapkan kemarahannya (melalui tindakan fisik).
Selanjutnya, mari kita pelajari, mengapa istri Anda begitu marah sepanjang waktu?
Artikel terkait: Benarkah suami penyebab stres ibu dua kali lipat dibandingkan anak? Suami wajib tahu!
Penyebab Istri Marah Sepanjang Waktu
1. Stres dan Kelalahan Adalah Penyebab Istri Marah
Sebagaimana Ayah tahu, kelelahan menyebabkan stres, begitu sebaliknya, stres menyebabkan kemarahan. Sebuah survei yang dikutip laman Asia One menyebutkan stres adalah faktor utama penyebab istri marah.
Jadi, tidak heran jika istri yang kelelahan dan stres akan tampak selalu marah. Dia lelah dari hal-hal yang mungkin tidak terlintas dalam pikiran Anda. Bukan hanya lelah secara fisik, tetapi juga secara mental.
Coba perhatikan istri Anda, apakah ia terjaga sepanjang malam menenangkan bayi Anda yang tak mau berhenti menangis? Atau anak Anda sedang mengalami fase ingin bersama Bundanya sepanjang hari?
Apakah istri Anda disibukkan dengan pekerjaan rumah sekaligus tugas kantor yang menumpuk? Jika iya, coba beberapa tips berikut untuk meredakan stres dan kelelahan istri Anda.
Tips Meredakan Stres dan Kelelahan yang Dialami Istri
-
Tawarkan Bantuan
Bantuan kecil sekalipun sangat berharga baginya. Saat istri Anda mulai tenang ketika menyusui anak, bawakan dia segelas air dan camilan. Atau bantu menggendong anak ketika kalian bertiga bersama.
-
Jangan Lupa Belanja
Lebih baik lagi melihat isi kulkas Anda penuh dibanding tidak ada isinya sama sekali. Ayah sebaiknya selalu memahami bahwa perempuan lebih cenderung untuk menyembunyikan kemarahan mereka. Jadi cegah kemarahan itu meluap tiba-tiba dengan memberikan perhatian kecil dan meringankan tugas harian istri, salah satunya dengan be-lan-ja.
-
Redakan Stres Istri
Jangan lupa untuk menemukan cara meredakan stres Istri. Ini bisa berupa pijatan leher dan bahu (tanpa dia memintanya) untuk meredakan ketegangan yang tengah ia rasakan.
-
Beri Me Time Istri
Cara yang lain yang bisa Anda coba adalah memberi istri “Me Time” untuk melakukan apa pun yang dia suka, tanpa harus mengurus anak-anak.
-
Tanyakan Soal Kelelahannya
Jangan tutup mata Anda dari kelelahan istri dengan hanya duduk di sana dan bermain game di ponsel, sementara dia hampir pingsan karena kelelahan. Terkadang, hanya dengan bertanya, “Kamu pasti sangat lelah. Ada yang bisa saya bantu?” bisa memberinya ketenangan.
Artikel terkait: Pentingnya Me Time bagi Ibu ala Almiranti Fira, “Refresh Pikiran dan Hati”
2. Ketidakseimbangan Pekerjaan Antara Pasutri pun Bisa Jadi Penyebab Istri Marah
Penyebab istri marah lainnya adalah ketidakseimbangan pembagian pekerjaan antara Anda berdua. Istri pada umumnya masih lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga sekaligus mengasuh anak, selain mungkin pekerjaan kantornya.
Sementara, persalinan juga punya efek besar untuk kognitif dan emosional istri, yang mana bisa jadi faktor yang membuatnya makin kelelahan.
Seiring dengan menumpuknya pekerjaan ini, secara alami muncul rasa lelah (bahkan bisa terakumulasi selama bertahun-tahun) yang kemudian meledak menjadi kemarahan demi kemarahan.
Apa yang Bisa Dilakukan Suami untuk Meredakan Penyebab Istri Marah Ini?
Pahami mengapa istri mungkin merasa sangat lelah meskipun dia baru saja bangun dari tidur siang, daripada bertanya-tanya bagaimana ini bisa terjadi.
- Lepaskan sebagian beban dari pundak istri Anda. Beri dia keyakinan bahwa Anda juga dapat mengelola daftar belanja dan membawa anak ke dokter ketika jadwal imunisasi datang.
- Ajari anak Anda untuk membantu istri. Ajarkan anak untuk melakukan tugas rumah tangga kepada putra dan putri Anda. Abaikan “pedoman kuno” seperti “anak perempuan harus belajar cara memasak dan anak laki-laki memperbaiki keran yang rusak”. Ajarkan keduanya bagaimana melakukan hal-hal ini.
Artikel terkait: 15 Jenis Mimpi yang Sering Dialami Ibu Hamil serta Maknanya
3. Menjadi Ibu Adalah Hal yang Sama Sekali Tidak Ringan
Penyebab utama istri sering marah adalah posisinya sebagai ibu sekaligus istri, dan perempuan dalam waktu yang sama.
Menjadi ibu adalah memberdayakan secara fisik, mental, bahkan spiritual. Menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang luar biasa kuat. Namun, menjadi ibu yang kuat tidak selalu dipahami laki-laki dengan baik.
Menjadi seorang ibu juga bisa menghilangkan otonomi seorang perempuan untuk melakukan apa yang dia suka. Dalam beberapa hal, menjadi ibu adalah pengorbanan untuk mau kehilangan dirinya karena hidupnya kini berpusat di sekitar anak, demikian mengutip laman Newscom.
Istri Anda kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri. Payudaranya bukan miliknya, perutnya milik orang asing. Dia bahkan tidak bisa makan, buang air besar, dan buang air kecil saat dia mau.
Bahkan, setiap keputusan kecil yang diambil istri Anda sekarang ditentukan oleh kesejahteraan anak-anak. Jika dia kembali bekerja, maka mungkin dia kehilangan kekuatan yang dulu dia miliki untuk bekerja lembur. Jika ibu harus lembur, akan muncul rasa bersalah ibu terhadap anak yang juga harus dihadapi.
Serta jika dia memutuskan untuk tinggal di rumah, maka dia kehilangan kemampuan untuk pergi keluar ketika dia mau. Makan apa yang dia inginkan tepat waktu, bahkan minum secangkir teh saat masih panas.
Beberapa perempuan menerima semua ini dengan tenang, tetapi yang lain tidak. Mereka bahkan mungkin membenci ketidakadilan dari semua itu, dan ini menimbulkan kemarahan yang bisa meledak sewaktu-waktu.
Apa yang Bisa Dilakukan Suami Menyikapi Hal Ini?
Ayah memang tidak bisa melahirkan atau menyusui. Namun, Ayah bisa berada di sisi istri saat melahirkan buah hati kalian, pun bisa mengganti popok, bisa memandikan bayi, belajar bagaimana menenangkannya, menidurkannya, memberinya mainan, dan banyak sekali yang bisa Ayah lakukan untuk membantu istri.
Dan ketika Anda secara aktif berperan dalam mengasuh anak, ini juga akan memberdayakan Anda sekaligus membantu istri Anda.
- Dukung istri Anda memilih keputusannya sendiri. Jangan membuatnya merasa bersalah jika dia memutuskan untuk kembali bekerja. Jika pengasuhan anak menjadi masalah, bekerjalah secara aktif dengannya untuk mencari solusi: Penitipan anak atau pekerjakan pembantu.
- Tanyakan padanya tentang kondisi dirinya. Kita cenderung fokus pada kesejahteraan anak-anak kita. Namun, bagaimana dengan ibu mereka… istri Anda?
Jika anak Anda sakit saat Anda pergi, tentu Anda akan mengkhawatirkannya. Namun ingatlah, istri pasti juga sangat mengkhawatirkannya. Dia harus bangun setiap empat jam untuk memantau suhu anak Anda. Dia pasti lelah. Jadi tanyakan tentang kondisi istri juga.
Perempuan tampak seperti makhluk yang rumit, tetapi sebenarnya dia cukup mudah dipahami kalau kita mau mencoba. Akui pekerjaan istri Anda yang terlihat dan tidak terlihat, hargai dia dan dukung dia. Jadilah tim yang selalu kooperatif dengan istri dalam mengerjakan tugas hidup bersama-sama.
Demikian tiga hal utama penyebab istri marah yang bisa Anda pelajari, pahami, dan cari solusinya. Because happy wife, happy family. Happy mother, happy family. Semangat Ayah. Selamat menjadi ayah siaga yang selalu memahami istri!
Baca juga:
Marah karena diselingkuhi, istri menginjak perut hamil kekasih gelap suaminya
14 Arti Mimpi Lamaran, Ada Konflik hingga Tanda Usaha Meraih Sesuatu