Kegagalan pertumbuhan anak adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan atau tertahannya pertumbuhan fisik tubuhnya sehingga perkembangannya menjadi abnormal. Penyebab utama kegagalan pertumbuhan anak ini adalah nutrisi yang tidak memadai.
Dokter biasanya menyebutnya sebagai “gagal tumbuh”, di mana bayi mengalami gangguan kenaikan berat badan sehingga gagal mencapai pertumbuhan yang sehat.
Kegagalan pertumbuhan bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu sebab organik dan non-organik. Penyebab organik menyangkut dengan kelahiran prematur, adanya riwayat infeksi, berat badan yang kurang, serta kurangnya asupan makanan.
Sedangkan, penyebab non-organik kegagalan pertumbuhan anak antara lain menyangkut faktor kemiskinan, orang tua dengan riwayat gangguan mental atau depresi, serta jadwal makan yang tidak teratur.
Gagal tumbuh ini sering diasosiasikan dengan malnutrisi serta beresiko terjadi di negara berkembang salah satunya Indonesia.
Beberapa kemungkinan penyebab anak gagal tumbuh
- Masalah dengan gen seperti down syndrome
- Masalah hormon
- Kerusakan otak atau sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan kesulitan makan pada bayi
- Kerusakan organ seperti jantung, hati, paru-paru yang bermasalah yang dapat memengaruhi bagaimana nutrisi bergerak melalui tubuh
- Anemia atau kelainan darah lainnya
- Masalah pencernaan yang membuat sulit untuk menyerap nutrisi atau menyebabkan kurangnya enzim pencernaan
- Penyakit kronis seputar masalah hati, diare, auto imun, maupun yang berhubungan dengan pankreas dan lambung.
- Masalah metabolisme
- Masalah selama kehamilan atau berat badan lahir rendah
- Adanya food intolerance, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menyerap zat makanan tertentu seperti protein maupun vitamin. Hal ini sangat berbeda dengan alergi makanan yang menyebabkan reaksi penolakan pada tubuh.
- Infeksi kandung kemih, tuberkolosis, dan infeksi lainnya
Faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi anak gagal tumbuh
- Hilangnya ikatan emosional antara orangtua dan anak
- Kemiskinan
- Masalah dengan hubungan anak-orangtua
- Orangtua tidak memahami kebutuhan gizi yang sesuai untuk anak mereka
- Paparan infeksi, parasit, atau racun
- Kebiasaan makan yang buruk, seperti makan di depan televisi dan tidak memiliki jadwal tetap makan
Gejala gagal tumbuh meliputi:
- Tinggi, berat, dan lingkar kepala tidak cocok dengan grafik pertumbuhan standar
- Berat lebih rendah dari grafik pertumbuhan standar atau 20% di bawah berat badan ideal untuk tinggi badan mereka
- Pertumbuhan kemungkinan telah lambat atau berhenti
- Anak-anak yang gagal tumbuh mungkin memiliki gangguan pada keterampilan fisik seperti berguling, duduk, berdiri dan berjalan juga mental dan kemampuan sosial.
- Karakteristik seksual sekunder (tertunda pada saat remaja)
- Bayi yang gagal mendapatkan berat badan cukup atau tumbuh seringkali kekurangan nafsu makan atau kesulitan menerima jumlah gizi yang tepat.
Gejala lain yang dapat dilihat pada anak yang gagal tumbuh:
- Sembelit
- Menangis berlebihan
- Badan lesu dan sering mengantuk
- Sifat lekas marah
- Menghindari kontak mata
- Tidak mencapai target perkembangan anak pada umumnya seperti merangkak, duduk, jalan, dan sebagainya.
Penanganan
Karena permulaan kekurangan gizi dapat memiliki efek kerusakan parah pada perkembangan dini otak, prosedur cepat dari kasus ini harus dilakukan. Prioritas dokter dalam evaluasi gagal tumbuh berupa pantauan pada asupan gizi, pertumbuhan, pola makan, interaksi, dan karakteristik anak.
Pemantauan ini biasanya dilakukan di rumah sakit, tapi masih bisa mungkin dilakukan di lingkungan rumah asal pola makan dan pencernaannya tercatat dengan baik sebagai bahan untuk dikonsultasikan pada dokter.
Pemantauan pada zat yang keluar masuk dalam tubuh anak akan terus dilakukan sampai penyebab gagal tumbuh ditentukan.
Pilihan pengobatan
Sebelum menentukan akan menggunakan metode apa dalam mengatasi gagal tumbuh ini, dokter akan mempertimbangkan hal berikut ini:
- Jenis gagal tumbuh, organik atau nonorganik
- Keparahan dari gejala
- Kesehatan umum anak
- Preferensi orang tua atau pengasuh dalam lingkungan keluarga
Beberapa kasus kegagalan tumbuh organik dapat diselesaikan setelah kondisi medisnya diatasi. Jika gagal tumbuh membutuhkan perawatan lebih lanjut, dokter anak mungkin akan meresepkan suplemen gizi atau diet khusus.
Ketika kegagalan pertumbuhan anak non organik yang berkembang masih berkaitan dengan masalah di rumah, orang tua bisa mengonsultasikan ke Puskesmas terdekat. Gagal tumbuh yang parah dapat diobati di rumah sakit dengan menggunakan feeding tube untuk memberikan anak tambahan makanan.
Setelah pertumbuhan anak mencapai tingkat normal, ia mungkin perlu bantuan untuk menjaga kestabilan pertumbuhan fisik dan mental. Ahli gizi dan dokter spesialis lainnya mungkin dapat membantu anak.
Beberapa anak yang mengalami gagal tumbuh juga tidak dapat menyerap ASI secara sempurna. Namun, dokter akan mengevaluasi dulu soal cara ibu menyusui maupun serapan ASInya.
Biasanya, setelah dokter yakin bahwa bayi benar-benar tidak dapat menyerap ASI, ahli gizi akan memberikan resep berupa susu formula khusus dengan dosis tertentu yang sesuai dengan kondisi pencernaannya. Sehingga Parents tidak perlu khawatir jika dokter menyarankan untuk berhenti ASI untuk sementara waktu.
Kesabaran dan ketelatenan orang tua dalam merawat anak yang mengalami gagal tumbuh berperan sangat penting untuk kesembuhannya. Pada akhirnya, cinta dan kasih sayang orangtua lah yang akan menguatkan anak untuk memperbaiki kondisinya.
Baca juga:
12 Tanda Anak Kurang Gizi, Parents Wajib Waspada Nih!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.