Kok bisa ya, bayi terkena biduran? Apa sebenarnya penyebab biduran di malam hari?
Biduran merupakan salah satu masalah kulit yang juga rentan terjadi pada bayi. Namun, gejala ruam kulit yang terasa gatal ini kerap memburuk di malam hari.
Apa penyebab biduran kerap terjadi di malam hari? Yuk, simak ulasannya di artikel ini, Bunda.
Apa Itu Biduran pada Bayi?
Dikutip dari laman Medical News Today, biduran, atau biasa disebut urtikaria, merupakan jenis ruam kulit tertentu yang terasa gatal.
Gejala ini termasuk kondisi kulit umum yang sering terlihat seperti gigtan nyamuk (bentol-bentol), tetapi juga bisa berjerawat.
Biduran pada bayi bisa bersifat akut atau kronis. Dalam beberapa kasus, biduran pada bayi juga dapat membaik dengan sendirinya.
Respons imun yang tidak normal menyebabkan pembuluh darah mengeluarkan cairan ke lapisan tengah kulit, yang disebut dermis. Saat itulah gejala biduran muncul.
Dikutip dari sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Allergy, Asthma & Clinical Immunology, meskipun gejalanya hampir mirip, ada beberapa hal yang membedakan biduran dari jenis ruam lainnya, yakni:
- Biduran menyebabkan benjolan yang timbul, merah, seperti bilur.
- Biduran biasanya akan menyebabkan rasa gatal, terkadang intens dan seringkali memburuk di malam hari.
- Biduran terkadang dapat menyebabkan rasa terbakar atau perih.
- Area biduran akan terlihat pucat bila ditekan.
- Ketika sensasi gatal-gatal teratasi, biasanya tidak meninggalkan bekas luka atau kerusakan jaringan di area biduran.
- Biduran dapat muncul di bagian tubuh mana pun dan berukuran kecil hingga besar. Dapat berubah bentuk, menghilang, dan muncul kembali dalam jangka waktu singkat.
- Biduran paling sering muncul pada malam hari atau dini hari setelah bangun tidur. Penyakit ini umumnya tidak berhubungan dengan demam, mual, nyeri otot, nyeri sendi, atau sakit kepala kecuali ada infeksi.
Penyebab Biduran Terjadi di Malam Hari
Urtikaria atau biduran paling sering disebabkan oleh alergi atau infeksi, namun bisa juga terjadi karena stres, atau perubahan lingkungan yang tiba-tiba.
Biduran sendiri merupakan salah satu respons tubuh terhadap reaksi alergi atau peradangan.
Ketika sel mast (yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh) merasakan sesuatu yang mengganggu, mereka melepaskan bahan kimia histamin ke dalam sirkulasi darah.
Hal itu menyebabkan munculnya bentol merah biduran.
Dikutip dari laman Verywell Health, biduran pada bayi terkadang bisa lebih memburuk di malam hari. Berikut beberapa penyebabnya:
- Kontak dengan alergen. Alergen yang terdapat pada tempat tidur bisa menjadi faktor penyebabnya. Bisa jadi tungau kasur yang sudah menumpuk bisa mengiritasi kulit bayi. Selain itu, debu, jamur, serbuk sari atau paparan bulu binatang juga bisa menjadi alergen pada bayi.
- Deterjen yang digunakan pada pakaian atau seprai bayi saat tidur juga dapat menyebabkan gatal-gatal di malam hari.
- Perubahan suhu, seperti udara di kamar bayi atau air yang sangat dingin, atau terlalu panas.
- Alergi makanan. Pada bayi yang sudah MPASI, reaksi alergi yang memicu biduran juga bisa disebabkan oleh beberapa jenis makanan, seperti kacang, putih telur, susu, dan lainnya yang ada dalam MPASI.
- Faktor stres. Jenis biduran ini akan muncul sensasi gatal-gatal kronis yang disebabkan oleh stres emosional yang bisa dialami bayi. Benjolannya akan cenderung terlihat lebih besar dan dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja.
- Infeksi virus
- Gigitan serangga
Karena penyebabnya bisa berbeda-beda, mencari tahu penyebab biduran pada bayi tidak selalu mudah.
Faktanya, sekitar separuh kasus tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.
Biduran cenderung muncul dalam beberapa menit hingga dua jam setelah terpapar bahan iritan yang mengganggu.
Saat bayi mengalaminya, Bunda bisa mencurigai paparan bahan atau zat pada si Kecil, untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya.
Perawatan Biduran pada Bayi
Biduran dapat diobati dengan obat-obatan, namun tidak semua obat aman untuk usia bayi.
Tetap periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengatasi biduran pada bayi Anda.
Pada beberapa bayi, gatal-gatal karena biduran bisa hilang tanpa pengobatan dokter.
Dengan menjauhkan bayi dari pemicu yang dicurigai, dapat membantu menjaga agar biduran tidak bertambah parah hingga mereka pulih.
Langkah-langkah lain yang dapat membantu meringankan ketidaknyamanan dan rasa gatal pada bayi yang terkena biduran, di antaranya:
- Berikan kompres dingin di tempat yang gatal.
- Pakaikan bayi dengan pakaian longgar.
- Menggunakan pelembap dan lotion yang bebas pewangi dan lembut.
- Jika gejala biduran berlangsung lebih dari seminggu atau memburuk, temui dokter sesegera mungkin untuk mengetahui penanganan yang tepat bagi si Kecil.
Biduran pada bayi kerap terjadi di malam hari, dan penyebabnya bisa bermacam-macam.
Bahkan, beberapa kasus tidak diketahui penyebabnya, terutama pada gejala yang kronis, menetap, atau berulang selama berbulan-bulan.
Menjaga kelembapan kulit bayi dapat membantu mengurangi gatal pada biduran.
Karena itu, pilih sabun mandi bayi yang lembut seperti Zwitsal Hair & Body Bath yang terbukti 100% melembapkan karena mengandung prebiotic moisturizer untuk menjaga skin barrier si Kecil.
Bunda punya pertanyaan lain tentang masalah kulit si Kecil atau ingin tahu tips tentang Zwitsal Happy Skin? Yuk, temukan dan baca berbagai artikel menarik seputar perawatan kulit bayi dengan mengakses laman Happy Skin Hub!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.