7 Hal yang menyebabkan berat lahir bayi rendah, Bumil wajib tahu!
Berat lahir rendah pada bayi bisa menimbulkan risiko masalah pernapasan, hingga masalah saraf dalam proses tumbuh kembang si kecil. Kenali penyebabnya untuk menghindari faktor risikonya.
Berat bayi baru lahir rata-rata biasanya berkisar antara 2,5-3,5 kg. Apabila berat bayi baru lahir kurang dari 2,5 kg, maka dia dinggap memiliki berat rendah. Dan jika beratnya di bawah 1 kg, dia masuk ke dalam kategori bayi dengan berat lahir rendah yang ekstrim.
Bayi dengan berat lahir rendah, berisiko mengalami masalah pernapasan, infeksi, masalah gastrointestinal, hingga masalah saraf. Oleh sebab itu, Bunda perlu mengetahui penyebab berat bayi rendah saat lahir. Agar bisa dicegah dan diminimalisasi risikonya.
Penyebab berat bayi baru lahir rendah yang perlu diketahui ibu hamil
1. Kelahiran prematur
Salah satu penyebab utama berat bayi baru rendah adalah persalinan prematur, yang terjadi sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Karena lahir prematur, bayi belum bertumbuh kembang dengan sempurna, dan beratnya pun masih lebih rendah dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
2. Kelahiran kembar
Bayi kembar biasanya akan lahir dengan berat rendah, apalagi kalau kembarnya lebih dari dua. Karena janin kembar harus berbagi nutrisi dan ruang di rahim, mereka cenderung lahir dengan berat lebih rendah daripada rata-rata bayi baru lahir lainnya.
3. Konsumsi alkohol saat hamil
Konsumsi alkohol dan obat-obatan berbahaya selama hamil bisa berdampak buruk bagi janin. Asupan alkohol akan melepaskan senyawa kimia tertentu ke dalam plasenta, dan menurunkan suplai oksigen ke janin. Sehingga tumbuh kembang janin jadi terganggu.
4. Intra-Uterine Growth Restriction (IUGR)
IUGR adalah kondisi di mana janin tidak tumbuh dengan seharusnya. Jadi, meskipun bayi lahir cukup bulan, beratnya tetap rendah. Ada dua jenis IUGR, yakni IUGR Asimetris yang terjadi karena kekurangan nutrisi, atau tekanan darah terlalu tinggi selama kehamilan.
Dan IUGR Simetris yang terjadi karena salah satu kromosom ada yang tidak normal, juga bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih, dan gaya hidup yang tidak sehat.
5. Diabetes
Penyakit diabetes yang diderita selama kehamilan, bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur dengan berat badan rendah. Tapi penyakit diabetes gestasional yang sering menimpa ibu hamil, bisa diatasi dengan olahraga teratur, diet, pengobatan medis. Tentu saja, pola makan dan gaya hidup harus diubah untuk memastikan janin tumbuh dengan sehat.
Artikel terkait: Mengenal Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
6. Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi medis yang terjadi selama kehamilan, yang diakibatkan oleh tingginya tekanan darah. Komplikasi parah bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Preeklampsia juga berdampak pada plasenta, yang membuat suplai nutrisi dan darah ke janin jadi terganggu, hingga menyebabkan berat bayi baru lahir menjadi rendah.
Artikel terkait: Waspadai Preeklampsia Pada Kehamilan
7. Infeksi
Ibu hamil bisa menjadi lebih rentan terkena infeksi, akibat sistem kekebalan tubuhnya yang berubah. Bila infeksi ini tidak diketahui dan tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan berbagai komplikasi saat persalinan. Termasuk berat lahir bayi yang rendah.
Perawatan yang tepat untuk bayi dengan berat lahir rendah
Dalam catatan data di WHO, Indonesia masuk sebagai negara ke-9 di dunia yang memiliki angka berat bayi baru lahir rendah. Sebesar 15,5% dari kelahiran setiap tahunnya. Selain itu, Indonesia juga berada di urutan ke-5 sebagai negara yang memiliki 250 ribu lebih kelahiran bayi prematur setiap tahun. Dan ini menjadi penyebab paling umum kematian bayi di bawah usia 1 bulan.
dr. Rinawati Rohsiswatmo SpA dari Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM, mengatakan, “Ada tiga faktor penting dalam perawatan bayi dengan berat lahir rendah, yang resusitasi, nutrisi, dan perawatan neurodevelopmental.”
Lebih lanjut dokter Rinawati menjelaskan, resusitasi ialah soal pernapasan bayi, yang harus dalam kondisi baik ketika meninggalkan rumah sakit. Saat di rumah, ibu wajib memerhatikan pemenuhan nutrisi dan perawatan neurodevelopmentalnya, sehingga si bayi bisa tumbuh sehat sama seperti anak lainnya.
Dokter Rinawati juga menyarankan, untuk tidak sering-sering memandikan bayi prematur atau bayi baru lahir yang beratna rendah. Cukup 2-4 hari sekali, dan harus menggunakan air hangat untuk mandinya.
Hindari penggunakan minyak telon, bedak ataupun losion. Karena kulit bayi yang tipis mudah iritasi. Bersihkan tali pusar dengan alkohol dan tidak diberi ramuan apapun. Selain itu, gunakan popok dengan ukuran yang pas di badan bayi, jangan kebesaran atau kekecilan. Agar pergerakan napas bayi tetap lancar dan terlihat oleh ibu.
Semoga bermanfaat.
Sumber referensi: Momjunction, Kompas
Baca juga:
Jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Indonesia Cukup Tinggi