Anak-anak sering kali terserang penyakit yang menyebabkan orang tua merasa khawatir. Ada saja penyakit yang diderita anak-anak usia dini mulai dari cacingan hingga asma. Penyakit-penyakit ini memang kerap menyerang anak-anak yang sistem imunnya belum sempurna. Lalu, sebaiknya orang tua perlu khawatir atau bagaimana, ya? Yuk, cari tahu tentang penyakit yang sering terjadi pada anak usia dini supaya mengerti bagaimana harus menyikapinya.
9 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Anak Usia Dini
Mendapati anak terkulai lemas karena sakit pasti membuat orang tua merasa sedih. Terlebih apabila usianya masih sangat kecil. Ingin rasanya menggantikan posisinya supaya si kecil tidak lagi menderita.
Rasa cemas dan khawatir melihat anak sakit tentu hal yang wajar. Namun, Parents mungkin perlu belajar menanggulangi perasaan tersebut supaya bisa lebih fokus mengupayakan kesembuhan anak.
Perlu diketahui, ada beberapa penyakit yang memang sering menyerang anak usia dini sehingga Parents tidak perlu terlalu khawatir, tetapi ada pula yang membutuhkan penanganan serius dari tenaga medis. Berikut sederet penyakit yang sering terjadi pada anak usia dini.
1. Kolik
Rata-rata hampir semua anak kecil pernah mengalami kolik ketika masih bayi. Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis berkepanjangan selama 3 jam setiap hari dan hampir 3 hari dalam seminggu.
Tangisannya terdengar melengking dan susah untuk ditenangkan. Biasanya kondisi ini terjadi pada sore atau malam hari dan dialami oleh bayi berusia 3 minggu hingga 3 bulan.
Mengutip dari WebMD, dokter masih belum yakin apa yang menyebabkan kolik. Namun, bayi yang mengalami kolik bisa jadi dipicu oleh faktor ini:
- Menjadi mudah sensitif oleh cahaya, suara, dan rangsangan lainnya
- Lebih peka terhadap makanan yang dimakan Bunda, seperti kedelai atau susu, jika si kecil masih menyusui
- Mengalami kesulitan mengontrol diri sendiri
2. Diare
Diare adalah kondisi ketika anak-anak buang air besar lebih dari 3 kali atau lebih selama 24 jam. Umumnya, feses berbentuk cair dan berbau tajam.
Kondisi ini bisa membahayakan apabila disertai dengan muntah-muntah. Diare juga bisa menyebabkan anak dehidrasi yang ditandai dengan tubuh lemas, kulit pucat, dan bibir kering.
Melansir situs WebMD, beberapa alasan paling umum anak-anak terkena diare meliputi infeksi dari virus seperti rotavirus, bakteri seperti salmonella, serta parasit seperti giardia (tetapi ini jarang terjadi).
Ada juga penyebab lain dari diare termasuk penyakit iritasi usus, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, alergi makanan, dan penyakit celiac. Jika Parents tidak yakin apa yang menyebabkan diare pada anak, segera hubungi dokter untuk konsultasi.
Artikel terkait: Kolik pada bayi: Penyebab, Cara Mengatasi serta Pencegahannya
3. Alergi
Daya tahan tubuh yang lemah dapat menyebabkan alergi pada anak. Namun, alergi juga bisa disebabkan karena makanan atau minuman tertentu. Biasanya, anak yang mengalami alergi akan mengalami gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, mata merah dan berair, ingusan, hingga gatal-gatal dan bentol di bagian tubuh tertentu.
4. Demam
Demam sebetulnya adalah reaksi ketika ada virus yang memasuki tubuh seseorang termasuk anak-anak. Kondisi ini lebih tepat disebut gejala penyakit seperti flu, radang tenggorokan, atau penyakit lainnya.
Demam juga bisa disebabkan karena infeksi seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, dan yang lainnya. Suhu anak yang demam biasanya lebih dari 37,5 derajat celcius.
5. Malnutrisi
Masa pertumbuhan adalah masa-masa yang paling penting bagi anak-anak. Perlu cakupan nutrisi yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya. Kekurangan nutrisi atau sering disebut malnutrisi dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan fisik dan mental.
Artikel terkait: Kerap Dialami Anak, Simak Gejala Penyakit Tonsilitis yang Perlu Diwaspadai!
6. Salah Satu Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini Adalah Batuk
Anak-anak sering sekali mengalami batuk. Sama seperti demam, kondisi ini juga lebih tepat disebut sebagai gejala suatu penyakit seperti flu yang disebabkan oleh virus.
Batuk ringan dapat hilang dalam hitungan hari dengan istirahat dan menghindari makanan serta minuman tertentu. Namun, batuk berkepanjangan bisa sangat menyakitkan bahkan menyebabkan komplikasi pada saluran pernapasan.
7. Asma
Penyakit berikutnya yang juga sering dialami oleh anak-anak adalah asma. Mengutip dari WebMD, pemicu asma pada anak di antaranya:
- Infeksi saluran napas. Termasuk pilek, pneumonia, dan infeksi sinus.
- Alergen. Anak Anda alergi terhadap hal-hal seperti kecoa, tungau debu, jamur, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari.
- Iritasi. Polusi udara, bahan kimia, udara dingin, bau, atau asap dapat mengganggu saluran udara mereka.
- Aktivitas fisik tertentu yang dapat menyebabkan mengi, batuk, dan dada sesak.
Artikel terkait: Resep Tradisional Bantu Atasi Penyakit Khas Anak Sekolah
8. Cacingan
Selanjutnya yang juga tidak kalah sering menyerang anak-anak adalah penyakit cacingan. Ini terutama menyerang anak-anak yang tidak menjaga kebersihan setelah bermain di luar rumah atau di lingkungan yang kotor. Umumnya, cacingan ditandai dengan perut yang membuncit dan berat badan yang rendah meskipun banyak makan.
9. Influenza pun Termasuk Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini
Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan biasanya ditandai dengan gejala seperti demam tinggi. Gejalanya pada umumnya berlangsung sekitar 3-4 hari tergantung daya tahan tubuh anak. Namun, perlu diwaspadai, apabila daya tahan tubuh sangat lemah, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi, yakni pneumonia yang dapat berakibat fatal.
Nah, Parents, itulah sederet penyakit yang sering terjadi pada anak usia dini. Beberapa penyakit bisa ditangani dengan obat-obatan, makan makanan bergizi, dan beristirahat. Namun, ada juga yang bisa menyebabkan komplikasi sehingga perlu ditangani oleh tenaga medis.
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
5 Penyakit Banjir yang Rentan Menyerang Anak, Cegah dari Sekarang!