Di samping pertumbuhan fisik yang sesuai rentang usia, kesehatan juga menjadi parameter yang tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua mengetahui cara menjaga daya tahan tubuh anak Anda tetap sehat.
Bisa dikatakan, daya tahan tubuh ibarat mekanisme pertahanan tubuh si kecil dalam melawan penyakit. Jika tubuh sehat, maka sistem kekebalan tubuh anak sedang bekerja optimal. Sedangkan, jika daya tahan tubuh drop maka rentan membuat anak terserang penyakit.
5 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak
Terdapat beragam cara yang bisa orangtua lakukan agar kesehatan tubuh anak kebal terhadap berbagai macam kuman, virus, dan bakteri. Apa saja?
1. Jangan Lupakan Konsumsi Buah dan Sayuran
Sudah menjadi rahasia umum bahwa buah dan sayuran segar mengandung nutrisi esensial yang banyak manfaatnya untuk kesehatan. Ragam sayuran dan buah, sebut saja wortel, kacang hijau, jeruk, serta stroberi mengandung fitonutrien yang berperan meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Fitonutrien dapat meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh yang bekerja melawan infeksi dan virus. Mengutip CNN Indonesia, studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya fitonutrien akan melindungi si kecil dari penyakit kronis seperti kanker dan jantung kala dewasa.
Tak ketinggalan, sayuran juga mengandung belerang atau sulfur juga vitamin B yang berdampak positif membantu kinerja detoksifikasi tubuh dalam menghalau polusi dan paparan kimia berbahaya. Berikan buah hati Anda sayuran yang menyehatkan seperti brokoli, kangkung, dan bayam, serta sayuran berdaun gelap lainnya.
Kendati menyehatkan, memberikan sayuran ibarat tugas yang menantang bagi orangtua. Untuk itulah kreativitas anak diuji nih. Cobalah mengolah sajian untuk anak dalam campuran jus, smoothie agar menggugah selera. Parents juga bisa menggilingnya bersama bakso, mencampurnya bersama makanan favorit anak seperti pasta agar aktivitas makan menyenangkan.
2. Pastikan Kualitas Tidur Terjaga
Istirahat cukup menjadi kunci selanjutnya terkait cara menjaga daya tahan tubuh anak yang tak boleh dianggap sepele. Mengutip laman AsiaOne, Dr Lim Kwang Hsien, konsultan dokter anak di Kinder Clinic, Mount Alvernia Medical Center mengatakan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penurunan produksi protein yang disebut sitokin yang penting untuk sistem kekebalan tubuh.
Sebaliknya, tidur yang cukup tanpa distraksi apapun memungkinkan tubuh memproduksi sitokin yang cukup untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh anak tetap optimal. Berikut kebutuhan tidur anak dilihat dari rentang usia:
- 1-3 tahun: 12 hingga 14 jam
- 3-6 tahun: 10 hingga 12 jam
- 7-12 tahun: 10 hingga 11 jam
Karenanya, ajak anak tidur lebih cepat terlebih jika keesokan harinya mereka harus pergi sekolah. Hal ini penting agar tubuhnya lebih siap melawan kuman yang menghampiri mereka.
3. Budayakan Menjaga Kebersihan
Sebelum memasuki dunia sekolah, orangtua adalah pintu gerbang utama dalam mengajarkan kebiasaan positif, salah satunya menjaga kebersihan. Apalagi di masa tumbuh kembangnya, anak mengenal dunia baru dan sedang gemar-gemarnya mengeksplorasi.
“Kuman di sekitar rumah bisa baik, namun bisa juga buruk,” ujar Dr Dawn Lim, seorang dokter anak di Kinder Clinic di The Heeren. Faktanya, terpapar kuman akan membuat tubuh menciptakan ingatan akan kuman tersebut sehingga akan melawannya di kemudian hari.
Namun, ketika kekebalannya sedang lemah ia tidak hanya lebih rentan terhadap infeksi tetapi mungkin saja menderita gejala yang lebih parah ketika ia terinfeksi. Sebagai pencegahan, ajarkan anak budaya mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. Terlebih tangan merupakan media transmisi kuman dan virus.
Untuk membantu anak-anak menerapkan kebiasaan mencuci tangan di rumah, biarkan mereka memilih sendiri handuk dan sabun cuci tangannya berdasarkan warna dan aroma kesukaannya.
Dari sisi orangtua, sebisa mungkin berhentilah merokok. Anak yang menjadi perokok pasif akan rentan terkena bronkitis, infeksi telinga, dan asma. Asap rokok juga dapat memengaruhi kecerdasan dan perkembangan neurologisnya.
4. Ajak Si Kecil Beraktivitas di Luar Ruangan
Ketimbang membiarkan anak terus sibuk dengan layar gadgetnya, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk bermain di luar rumah. Tak hanya membuat tubuhnya aktif bergerak dan menghirup udara segar, beraktivitas di luar rumah membantu anak mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.
Sebagai informasi, vitamin D erat hubungannya dengan autoimunitas. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan vitamin D untuk mencegah dan melindungi diri dari penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1, radang usus, lupus, psoriasis, dan sebagainya.
Bersama buah hati lakukan deretan kegiatan mengasyikkan seperti berjalan-jalan, bersepeda, berenang, atau piknik di taman dekat rumah juga pastinya menyenangkan.
5. Lengkapi Nutrisi Harian dengan Susu Pertumbuhan
Di samping asupan gizi seimbang, memerhatikan konsumsi susu juga penting sebagai tambahan nutrisi selain makanan. Komposisi nutrisi dalam susu sangat kompleks dan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan anak, khususnya si kecil yang masih dalam masa pertumbuhan.
Susu pertumbuhan juga mengandung nutrisi penting untuk dukung daya tahan tubuh si kecil. Sejak lahir, anak dianjurkan untuk mendapat asupan susu, dimulai dari ASI atau susu formula yang mengandung banyak nutrisi yang berperan signifikan dalam menjaga daya tahan tubuh anak.
Dengan memberikan susu, sama saja Bunda telah membantu anak menjaga tekanan darah menjadi lebih sehat. Segelas susu juga membantu mengurangi risiko penyakit stroke dan masalah yang berhubungan dengan jantung yang dapat terjadi pada anak.
Sebagai referensi, Nutrilon Royal Actiduobio+ dengan kombinasi unik FOS:GOS 1:9 dan Omega 3&6 terbukti secara klinis bantu perkuat daya tahan tubuh si kecil.*
Omega 3 & 6 selain untuk mendukung perkembangan otak juga berperan penting dalam mengoptimalkan sistem imun. Sementara itu FOS:GOS 1:9 terbukti memperkuat kekebalan tubuh terhadap infeksi.
*Berdasarkan penelitian pada 767 anak (12-29 bulan) di mana 23% populasi anak yang diberikan scGOS|lcFOS 9:1 3,6h/hari dan LCPUFA (EPA & DHA) 101,4mg selama 52 minggu terlindungi dari infeksi saluran pernafasan atas (URTIs) dan infeksi saluran cerna (GIIs)
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.