Ini dia 9 penyakit yang hampir punah berkat adanya vaksinasi

Berkat adanya vaksin, banyak penyakit mematikan akhirnya bisa dicegah. Bahkan ada penyakit yang hampir punah setelah adanya vaksin. Simak daftarnya berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Imunisasi bermanfaat untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit berbahaya. Bahkan, berkat adanya vaksin, ada beberapa penyakit yang hampir punah.

Penyakit yang hampir punah karena vaksin ini, dulu merupakan penyakit sangat mematikan. Tak jarang, mereka yang terserang penyakit ini meninggal atau cacat seumur hidup.

9 Penyakit yang hampir punah karena adanya vaksin

1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah salah satu penyakit yang hampir punah berkat adanya vaksin.

Hepatitis A adalah penyakit berbahaya, disebabkan oleh virus dan membuat hati mengalami peradangan. Sejak adanya vaksin Hepatitis A tahun 1995 di Amerika Serikat, kasus infeksi penyakit mematikan ini menurun hingga 95%.

Sayangnya, penyakit Hepatitis A masih menjadi ancaman di negara-negara berkembang, terutama di tempat yang kesulitan mendapatkan air bersih. Penyebaran virusnya dari feses yang kotor, jadi jika tidak cebok dengan benar, berisiko terkena infeksi hepatitis A.

2. Difteri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Difteri termasuk ke dalam penyakit yang hampir punah berkat kehadiran vaksin.

Vaksin difteri pertama kali dikenalkan pada tahun 1920-an. Sejak itu kasus infeksi bakteri yang mematikan ini menurun hingga hampir 100% di Amerikan. Dari sekitar 206.000 kasus, hingga kurang dari 5 kasus dalam 10 tahun terakhir.

Bakteri penyebab difteri menempel di saluran pernapasan dan memproduksi racun, sehingga membuat penderitanya kesulitan bernapas dan menelan. Bahkan racunnya bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ vital bahkan sistem saraf.

Pada 100 tahun lalu, difteri hanya menyerang anak-anak. Kini, difteri juga bisa menyerang orang dewasa yang tidak mau divaksin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sayangnya, tahun lalu di Indonesia kembali terjadi wabah difteri. Salah satunya penyebabnya karena masih banyak anak yang belum mendapatkan vaksin.

Artikel terkait: Tokoh agama beri fatwa vaksin haram, wabah difteri menyerang Purwakarta

3. Pertussis

Pertussis adalah penyakit yang membuat penderitanya menderita batuk tiada henti selama 100 hari. Disebut juga sebagai penyakit batuk rejan.

Penyakit sangat menular ini disebabkan bakteri yang menyerang sistem pernapasan. Siapapun bisa terkena penyakit ini, baik dewasa maupun anak-anak. Namun, bila bayi di bawah usia 1 tahu terkena pertussis, bisa mengakibatkan kematian.

Sebelum adanya vaksin, jumlah kasus penyakit pertussis mencapai 200 ribu lebih. Setelah ada vaksin, jumlahnya menurun hingga hanya 13 ribu lebih. Namun jumlah ini masih cukup tinggi, sehingga bayi masih tetap perlu diberi vaksin pertussis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Tetanus

Tetanus adalah infeksi serius yang masuk ke tubuh melalui luka terbuka di kulit, dan menyebabkan kontraksi otot menyakitkan pada orang yang terinfeksi. Saat bakteri Tetanus masuk ke dalam tubuh, dia akan mengeluarkan racun yang berbahaya bagi tubuh.

Biasanya terjadi pada orang yang mengalami luka gores dan bersentuhan dengan tanah atau debu. Itulah sebabnya, setiapkali ada kasus kecelakaan prosedur kesehatan rumah sakit mengharuskan dokter memberi suntikan anti-tetanus setelah luka pasien dibersihkan.

Berkat adanya vaksin tetanus sejak tahun 1947, kasus orang yang terinfeksi Tetanus menurun hingga 95%. Akan tetapi, di beberapa negara Tetanus masih menjadi masalah serius. Contohnya di India, pada tahun 2015 saja dilaporkan ada 2.268 kasus pasien Tetanus.

5. Rubella

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rubella juga dikenal sebagai campak Jerman, kemunculan penyakiy ini ditandai dengan ruam yang muncul di sekujur badan. Berkat adanya vaksin MMR, kasus infeksi Rubella menurun drastis. Penularan Rubella pun bisa ditekan, dan tidak lagi menjadi wabah yang mematikan.

Apalagi ibu hamil yang terserang virus ini, berisiko melahirkan bayi cacat atau stillbirth. Karenanya, sangat penting untuk mendapatkan vaksin rubella saat Anda berencana punya anak.

Artikel terkait: Syahnaz, balita 2 tahun butuh transplantasi mata karena ibu terinfeksi rubella saat hamil

6. Campak

Campak merupakan penyakit sangat menular dan berbahaya bagi anak-anak. Gejala awal campak tampak seperti flu, yang kemudian berkembang menjadi ruam di sekujur tubuh. Vaksin campak sejak anak masih balita bisa mencegah buah hati terkena penyakit berbahaya ini.

7. Gondongan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gondongan masuk ke dalam penyakit yang hampir punah berkat vaksin.

Gondongan adalah penyakit yang sangat menyiksa, menyebabkan rahang dan pipi membengkak. Sebelum adanya vaksin MMR, ada 186 ribu kasus gondongan yang dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat. Kini, jumlah itu turun sebanyak 99% berkat adanya vaksin MMR.

8. Cacar

Penyakit cacar berbeda dengan cacar air. Meskipun keduanya sama-sama sangat menular, namun cacar lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit cacar air.

Penyakit cacar sangat berbahaya dan dan mudah menular lewat udara. Gejala utamanya seperti flu berat, namun kemudian akan muncul ruam dan bentol-bentol yang menyakitkan hingga menimbulkan koreng.

Sejak adanya vaksin untuk cacar, penyakit ini sudah tidak ditemukan lagi. Kasus serangan cacar terakhir ditemukan di Inggris di tahun 1978.

9. Polio

Penyakit polio menyerang sistem saraf, menyebabkan penderita tidak bisa menggunakan tangan dan kakinya. Vaksin polio ditemukan pada tahun 1952, sejak itu kasus penyakit polio mulai berkurang. Dan semua anak di seluruh dunia diberi vaksin polio sejak dini. Akan tetapi, di Pakistan dan Afghanistan, penyakit polio masih menjadi wabah.

 

***

Setelah tahu manfaat vaksin dan banyaknya penyakit mematikan yang berhasil dibasmi oleh vaksin, tentunya sekarang Parents tidak perlu ragu lagi untuk melakukan vaksin bagi seluruh anggota keluarga.

 

Referensi: Buzzfeed

Baca juga:

5 Jenis Vaksin Dewasa yang penting dan wajib diketahui sebelum punya Anak

Penulis

Fitriyani