Bun, sebagai ibu tentu Anda ingin memberikan ASI eksklusif untuk memastikan tumbuh kembang si kecil optimal. Namun, kadang semua hal yang diinginkan tidak berjalan sesuai rencana. Misalnya, Bunda terkena penyakit tipes saat fase menyusui.
Kalau sudah begini, Bunda pasti cemas akan menularkannya melalui ASI. Lantas, bolehkah menyusui saat menderita tipes?
Beragam gejala akan dirasakan seseorang yang mengalami tipes, antara lain:
- Demam tinggi pada malam hari, lalu merasa baik-baik saja pada pagi hari
- Nyeri di otot
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sembelit, bahkan diare
- Sakit perut
Pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter sebaiknya dilakukan untuk memastikan Anda memang terkena penyakit tipes atau tidak.
Lakukan rangkaian tes seperti tes darah rutin dan tes khusus tipus (dinamakan widal atau tubex). Tes ini sebaiknya dilakukan pada hari kelima agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. Memang hasilnya tidak langsung positif, namun setidaknya hal ini bisa diketahui dan dicegah sejak awal.
Artikel terkait: 9 Gejala tipes pada anak yang jarang disadari dan cara mencegahnya
Bolehkah ibu menyusui bayi saat terkena penyakit tipes?
Penyakit tipes merupakan infeksi yang disebabkan makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhosa. Hal ini disebabkan pengolahan makanan yang kurang baik, tempat memasak kurang higienis, atau orang yang mengolah makanan tidak menjaga kebersihan dengan baik.
Bagi Busui, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir dan menghentikan pemberian ASI pada buah hati. Pasalnya, hingga saat ini belum ditemukan bukti ilmiah yang menyatakan tipes bisa ditularkan melalui ASI. Dengan kata lain, tidak masalah menyusui saat sedang sakit tipes.
Saat kena penyakit tipes, Busui dianjurkan banyak minum agar tidak dehidrasi
Perlu diketahui ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Di samping itu, ASI mengandung antibodi sang ibu yang membuat si kecil kebal dari berbagai infeksi yang mengintai. Bayi yang baru lahir juga belum memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terkena penyakit.
Kendati tidak menular, ibu kemungkinan kondisi ibu akan melemah sehingga lebih sulit memberikan ASI. Apalagi jika ibu mengalami diare, produksi ASI dapat menurun karena saat itu sangat mungkin Anda mengalami kekurangan cairan dan akhirnya membuat ASI menurun.
Untuk itu, saat kena tipes, perbanyak konsumsi cairan dan periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pasien juga dianjurkan makan teratur, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, serta menghabiskan antiobiotik yang diresepkan dokter. Konsultasikan diri ke dokter jika demam tak kunjung reda.
Artikel terkait: Perlu dicatat! Ini obat alami tradisional untuk meringankan sakit tipes
Lalu, adakah dampak minum antibiotik saat menyusui?
Sama halnya dengan kebanyakan orang, ibu menyusui membutuhkan antibiotik jika terkena infeksi. Namun, mayoritas Busui akan menolak minum antibiotik karena takut memengaruhi ASI dan kesehatan bayi.
Jangan khawatir, antibiotik sejatinya aman untuk ibu menyusui.
Jika tidak yakin, Bunda bisa berkonsultasi pada dokter maupun dokter anak perihal rekomendasi antibiotik yang aman. Penggunaan antibiotik bermanfaat dan dapat menyelamatkan nyawa seseorang utamanya jika terkena infeksi.
Selain itu, penting bagi Bunda memerhatikan beberapa aspek jika mengonsumsi antibiotik kala menyusui.
-
Perubahan feses bayi
Dr. Judith, MD, ginekologi di Cedars-Sinai Medical Center, melansir situs Today menyebutkan bahwa satu-satunya efek samping yang potensial terjadi ketika ibu menyusui minum antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, makrolida, dan aminoglikosida adalah perubahan flora usus bayi (bakteri yang biasanya ada di dalam usus).
Umumnya jika Bunda minum antibiotik, feses bayi cenderung bertekstur lebih encer dibanding biasanya dan berwarna lebih kehijauan. Jangan cemas karena kondisi ini akan kembali normal setelah konsumsi antibiotik selesai
-
Mood si kecil berubah
Jangan heran jika bayi menjadi lebih gelisah dan tidak tenang menyerupai gejala kolik. Hal ini juga akan kembali seperti semula saat Bunda tak lagi mengonsumsi obat-obatan
-
ASI bermanfaat untuk usus bayi
Ada kemungkinan antibiotik yang diminum akan memengaruhi bakteri baik dalam usus bayi. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena ASI sangat menyembuhkan dan menumbuhkan kembali bakteri baik.
Selain itu, konsumsilah probiotik setelah usai pengobatan antibiotik yang dapat membantu menyeimbangkan pasokan bakteri baik dalam usus. Probiotik ini bisa didapat dari yogurt, kefir, kombucha, keju cottage, kimchi, dan sebagainya.
-
Kemungkinan bayi terserang sariawan
Bun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi antibiotik dalam dosis besar dapat mendorong pertumbuhan sariawan sebagai akibat matinya bakteri baik yang ada dalam usus. Sariawan ini tak hanya terjadi di dalam mulut, namun juga di vagina dan puting Bunda.
****
Semoga informasi ini bermanfaat.
Sumber: Baby Center, Today.com
Baca juga :
Bahaya terserang tipes saat hamil, Bumil jangan mengabaikannya!