Penyakit hepatitis A mewabah di Pacitan, hindari faktor penyebabnya sekarang juga!

undefined

Lindungi keluarga Anda dari penularan penyakit hepatitis A dengan cara berikut ini.

Di daerah Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Pacitan sedang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu penyebaran penyakit hepatitis A yang menyerang hampir seribu orang. Berdasarkan informasi yang ada, jumlah penderita penyakit hepatitis A di Pacitan sudah mencapai 975 orang.

Selengkapnya: Wabah hepatitis A di Pacitan menyerang 957 orang, apa penyebabnya?

Penyakit hepatitis A merupakan kondisi peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Virus tersebut dapat menular dengan mudah lewat makanan dan kontak dengan penderita, sehingga membuat para penderitanya terkena infeksi yang mengganggu kerja organ hati.

Biasanya virus ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, virus dapat menyebar dari orang ke orang melalui sesuatu yang sudah terkontaminasi tinja orang yang terinfeksi, baik itu dari kontak seksual dan rumah tangga, serta makanan dan minuman.

Misalnya, minum air yang terkontaminasi, makan kerang mentah dari air yang terkontaminasi. Bahkan, makan buah-buahan dan sayuran atau makanan lain yang dimakan mentah dan terkontaminasi virus hepatitis A juga berisiko membuat tubuh kita tertular penyakit tersebut.

Terlebih jika memiliki kebiasaan hidup kurang bersih dan kondisi sanitasi yang buruk. Hal ini dapat memperbesar risiko terkena penyakit hepatitis A, karena virus akan lebih mudah menyebar dalam lingkungan yang tidak higienis, apalagi jika orang tidak mempraktekkan cara hidup bersih.

Artikel terkait: Hepatitis A dan Hepatitis B, mana yang lebih berbahaya?

Gejala penyakit hepatitis A

penyakit hepatitis A

Dilansir dari situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar orang dewasa akan memiliki gejala jika terkena penyakit Hepatitis A. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

  • Merasa kelelahan
  • Nafsu makan yang menurun
  • Sakit perut
  • Mual
  • Mengalami penyakit kuning

Artikel terkait : Kenali Gejala Hepatitis A pada Anak-anak

Sementara itu, untuk anak di bawah 6 tahun, sebagian dari mereka tidak memiliki gejala atau memiliki infeksi yang tidak dikenal. Di sisi lain, penyakit ini umumnya sembuh dalam 2 bulan setelah terinfeksi. Namun, karena sifatnya yang mudah menular, maka pasien hepatitis harus tetap dirawat di rumah sakit.

Pencegahan penularan virus hepatitis A

Penyakit hepatitis A mewabah di Pacitan, hindari faktor penyebabnya sekarang juga!

Agar penyebaran virus hepatitis A tak semakin luas, masyarakat harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Begitu juga yang dilakukan oleh pemerintah Jawa Timur yang telah menginstruksikan warganya untuk menjalani PHBS mulai dari tata cara buang air besar, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan makanan.

Lantas, tindakan apa saja yang termasuk dalam PHBS untuk mengurangi risiko terkena terkena hepatitis A? Berikut adalah cara yang dapat Anda lakukan.

1. Mencuci tangan dengan benar

Cuci tangan setelah dari kamar mandi, sebelum dan setelah memegang makanan. Serta, cuci juga tangan Anda saat menyentuh darah, tinja, atau cairan tubuh orang lain yang terinfeksi.

Penyakit hepatitis A mewabah di Pacitan, hindari faktor penyebabnya sekarang juga!

2. Hindari makanan dan air yang tidak bersih

Tidak mengonsumsi produk susu, daging, dan ikan mentah atau setengah matang. Waspada terhadap potongan buah yang dicuci dengan air terkontaminasi, serta hindari membeli makanan dari pedagang kaki lima yang tidak bersih.

3. Vaksin

Dengan diberikan vaksin, maka hepatitis A dapat dicegah, apalagi sekarang sudah banyak tersedia vaksin hepatitis A. Pemberian vaksin ini direkomendasikan untuk semua anak di atas usia satu tahun.

***

Itulah informasi terkait penyakit hepatitis A yang wajib Anda ketahui, agar Anda dan keluarga dapat terhindar dari penyakit ini. Semoga bermanfaat, ya.

Referensi : CNN Indonesia dan CDC

Baca juga :

Kenali ciri dan faktor risiko hepatitis A agar kita dapat mencegahnya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.