Bagi beberapa orangtua, mengantarkan anaknya ke tempat penitipan bayi sebelum ia berangkat kerja mungkin sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Rasa bersalah mungkin akan meliputi para orangtua tersebut sepanjang hari.
Bukan hanya khawatir tentang anak mereka yang mengalami trauma perpisahan setiap hari, tetapi juga kekhawatiran tentang tempat penitipan anak yang berisiko menyebarkan penyakit fisik, maupun sosial. Belum lagi, kekhawatiran bagaimana anak mereka diperlakukan oleh sang pengasuh?
Namun, penelitian berikut mungkin akan sedikit membuat Anda lega…
Penelitian: Anak yang dititipkan di penitipan bayi kemampuan kognitifnya lebih berkembang
Bukan bermaksud membandingkan anak yang diasuh sendiri oleh orangtua atau pengasuh di rumah. Namun, sebuah penelitian dari Prancis ini mungkin bisa membantu membuat para ibu bekerja di luar sana lebih lega.
Para peneliti ini menemukan bahwa anak-anak yang dititipkan ke pusat penitipan bayi atau daycare diketahui memiliki kemampuan kognitif yang lebih maju. Dan mampu lebih baik berperilaku dibanding teman-temannya yang hanya tinggal di rumah dengan pengasuhnya.
Para peneliti dari Universitas Sorbonne di Paris melacak lebih dari 1.400 anak yang sejak lahir hingga usia 8 tahun. Dan membagi mereka dalam tiga kelompok. Yaitu mereka yang berada di penitipan anak berbasis pusat, mereka yang dijaga pengasuh yang tidak lebih dari 6 anak, dan mereka yang tinggal di rumah.
Orangtua diminta untuk menilai perkembangan anak-anak mereka pada tahap yang berbeda dan peneliti membandingkan skornya.
Apa yang mereka temukan adalah bahwa anak-anak yang berada di pusat penitipan anak selama setidaknya satu tahun cenderung lebih kecil kemungkinannya mengalami emosional yang tinggi, masalah hubungan teman sebaya, hiperaktif atau kurangnya perhatian dan masalah perilaku.
Dan bergantung pada kualitas tempat penitipan anaknya, mereka juga menunjukkan kemampuan kognitif, bahasa, dan pra-akademik yang lebih baik daripada yang lain.
“Jasa penitipan anak yang berkualitas tinggi di tahun-tahun pertama kehidupan dapat meningkatkan perkembangan emosi dan kognitif anak-anak, mencegah kesulitan emosional di kemudian hari, dan meningkatkan perilaku prososial,” kata Dr. Maria Melchior, salah satu penulis penelitian ini.
Penelitian tersebut juga menemukan, anak perempuan dan anak-anak dari demografi sosial ekonomi yang lebih tinggi memperoleh lebih banyak manfaat dari penitipan anak. Hal ini dibandingkan dengan anak laki-laki dan anak-anak dari latar belakang berpenghasilan rendah.
“Bukti jelas bahwa perawatan anak usia dini yang berkualitas tinggi sangat bermanfaat bagi anak-anak,” ungkap Dr. Jillian Roberts, pendiri Family Sparks dan profesor di University of Victoria.
“Program-program yang terdapat di penitipan bayi biasanya mencakup permainan dan sosialisasi. Dan juga komponen pendidikan dan nutrisi dari para profesional pendidikan anak usia dini yang sangat terlatih,” lanjutnya.
Penelitian ini berfungsi untuk mengonfirmasi temuan dari Institut Kesehatan Nasional AS. Kesimpulannya, anak-anak yang berada di pusat penitipan anak atau daycare berkualitas tinggi, mendapat skor lebih tinggi pada nilai akademik. Dan pencapaian kognitif bertahun-tahun kemudian ketika mereka beranjak remaja.
Para peneliti juga menemukan, mereka berperilaku lebih baik daripada anak-anak di penitipan anak yang kualitasnya lebih rendah.
“Pengasuhan anak berkualitas tinggi tampaknya memberikan dorongan kecil untuk kinerja akademik, mungkin dengan mendorong akuisisi awal keterampilan kesiapan sekolah.” Demikian menurut James Griffin dari Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pembangunan Manusia, yang ikut serta dalam penelitian.
Namun ada satu kelemahan yang dicatat dalam penelitian ini. Yaitu, anak-anak di penitipan anak lebih rentan terhadap sikap impulsif dan mengambil keputusan yang berisiko pada usia 15 tahun.
Apapun itu, kata Roberts, lingkungan penitipan anak yang positif memungkinkan anak-anak untuk berkembang dan membuat mereka meraih kesuksesan.
Dari itu semua, kita tahu bahwa pengasuh anak, entah itu orangtua atau siapa pun, memang sangat berperan penting bagi perkembangan anak itu sendiri. Jadi, dititipkan atau mengasuh anak seorang diri, orangtua sebagai pengasuh utama memang sangat berperan penting untuk perkembangan anak.
Baca juga:
Perlu daycare? Inilah 12 pilihan tempat penitipan anak di Jakarta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.