Ada banyak pengorbanan ibu saat hamil dan melahirkan. Tidak hanya secara fisik, Bunda juga melakukan banyak pengorbanan secara mental. Dari emosi yang naik turun, mudah marah, mudah menangis, mudah tersinggung, ngidam yang ternyata bukan mitos, hingga mual dan muntah.
Belum lagi hal yang harus dihadapi ibu saat melahirkan. Para Bunda diuji kekuatan fisik dan mentalnya saat proses persalinan, hingga keluar sebagai pemenang saat bayi lahir dengan selamat.
Pengorbanan ibu saat hamil
1. Susah tidur
Selama masa kehamilan, Bunda akan kesulitan tidur karena tidak bisa menemukan posisi yang nyaman. Akibatnya Bunda seringkali mengalami insomnia. Hal ini dikarenakan oleh perubahan besar di tubuh Bunda, juga beberapa masalah sakit di persendian saat hamil yang sering membuat Bunda kurang tidur.
2. Tidak bisa memakai sepatu hak tinggi
Selama hamil, kaki Bunda akan membengkak dan tidak bisa lagi memakai sepatu hak tinggi yang selama ini menjadi favorit. Bunda harus rela memakai sepatu flat atau sandal agar tidak terlalu membebani kaki. Selain itu, sepatu hak tinggi juga bisa menyebabkan sakit punggung saat hamil, sehingga seringkali tidak disarankan.
3. Harus menghindari makanan favorit
Apabila Bunda termasuk orang yang sangat suka wisata kuliner dan mencoba berbagai makanan enak, semua itu harus Bunda korbankan saat hamil. Hal ini karena Bunda harus menghindari makanan tertentu agar tidak menghambat tumbuh kembang bayi di dalam rahim.
Bunda harus benar-benar selektif dalam mengonsumsi makanan, agar si kecil di dalam perut bisa tumbuh sehat dan sempurna. Bunda perlu membatasi konsumsi makanan cepat saji, makanan kemasan, atau makanan olahan yang mengandung bahan pewarna dan pengawet.
Artikel terkait: Panduan makanan sehat untuk ibu hamil muda agar janin tetap sehat
4. Merasa tidak nyaman setiap saat
Punggung sakit, kebutuhan pipis setiap menit, pusing, mudah lelah, kram, mual, dan berbagai hal tidak nyaman lainnya harus Bunda hadapi selama masa kehamilan 9 bulan. Namun Bunda harus tetap bersabar demi sang buah hati.
Artikel terkait: 5 Ilustrasi ini gambarkan pengorbanan ibu untuk anaknya
Pengorbanan ibu saat melahirkan
1. Menanggung sakit teramat sangat
Pengorbanan ibu saat hamil mencapai puncak dalam proses persalinan. Dia harus menanggung sakit tak terkira, kontraksi hingga mendorong bayi lahir. Bahkan ibu juga harus rela vaginanya digunting dan dijahit agar bayi bisa lahir dengan selamat. Sungguh pengorbanan yang besar.
Artikel terkait: Mengapa Melahirkan Itu Sakit? Ini Penjelasan Para Ilmuwan
2. Rela perut dibedah demi keselamatan bayi
3. Berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan
WHO (World Health Organization) mencatat bahwa setidaknya ada 830 perempuan meninggal setiap harinya karena komplikasi melahirkan serta kehamilan. Melahirkan itu sakit dan masih ditambah lagi risiko kematian yang besar.
Namun, meski tahu dengan pasti risikonya seperti apa, ibu tetap tangguh berjuang melahirkan bayinya. Menanggung kesakitan tak terhingga, demi buah hati tercinta.
4. Menahan sakitnya jahitan selama berbulan-bulan setelah melahirkan
Baik melahirkan secara normal maupun caesar, ibu tidak bisa lepas dari risiko jahitan. Pada persalinan normal, banyak ibu yang menerima jahitan dalam prosedur episiotomi, untuk melebarkan jalan lahir bayi. Dan pada persalinan caesar, ibu harus menerima jahitan di bagian perut.
Selain itu, setelah bayi lahir dengan selamat, ibu juga masih harus menahan sakit pada bekas jahitan caesar selama berbulan-bulan, bahkan ada yang bertahun-tahun. Sungguh luar biasa pengorbanan ibu.
4. Bentuk tubuh yang berubah
Tubuh yang selama ini dijaga dan dibanggakan, setelah hamil akan berubah sepenuhnya. Untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti semula, Bunda harus kerja ekstra keras. Tapi, tentu saja Bunda tidak pernah mengeluh akan hal ini. Karena kehadiran bayi yang lucu membawa kebahagiaan tak terhingga dalam hidup Bunda.
****
Semua pengorbanan ibu saat hamil dan melahirkan sungguh tak ternilai dan tak terbalaskan. Belum lagi perjuangannya untuk membesarkan anak. Semua itu patut kita hargai. Karena setelah semua pengoranan yang ia lakukan, ibu tetap mencintai anaknya tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balasan apapun.
Referensi: Tinystep
Baca juga:
Mengharukan! 15 Potret perjuangan seorang ibu demi anaknya, bukti kasih ibu sepanjang masa