Dalam budaya Eropa dan pernikahan ala Kristen atau Katolik, pengiring pengantin wanita (bridesmaid) memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan hari pernikahan seseorang.
Di era ini, bridesmaid bahkan menjadi bagian dari banyak pernikahan di Indonesia Biasanya, para bridesmaid terdiri dari sahabat dekat calon pengantin wanita.
Calon pengantin wanita biasanya memberikan seragam khusus yang dikenakan parapengiring pengantin di hari pernikahannya. Tugas utama para pengiring pengantin ini tentunya untuk mendampingi sang ratu sehari ini dari awal sampai dengan akhir. Dari mulai persiapan, hingga memastikan prosesi pernikahan dan pesta resepsi berjalan dengan lancar.
Tentu saja, para bridesmaid tersebut harus memenuhi semua permintaan calon pengantin, dari mulai konsep pernikahan, hingga resepsi.
Dikutip dari The Sun, wanita tersebut menuliskan bahwa si pengantin sedang stress karena fitting baju para calon pengiring pengantin. “Dia tiba-tiba mengatakan padaku bahwa aku akan sangat stres saat fitting baju bridesmaid, mengingat pengiring pengantin wanita yang lain sudah melakukan fitting terlebih dahulu”.
Seorang Pengiring pengantin dipaksa aborsi agar tak merusak konsep pernikahan
Belum lama ini, seorang wanita menceritakan pengalaman pahitnya saat akan jadi Bridesmaid. Wanita yang tidak disebutkan namanya ini, telah setuju untuk menjadi pengiring pengantin dalam pernikahan salah seorang temannya. Namun, setahun sebelum tanggal pernikahan sang teman, wanita ini dinyatakan hamil.
Ia pun kemudian menceritakan tentang kabar bahagia tersebut kepada calon pengantin yang bernama Kate. Namun, bukannya memberi ucapan selamat, Kate justru menyuruh temannya untuk aborsi, agar konsep pernikahan impian yang disusun Kate tidak berubah.
Kate juga mengatakan bahwa pernikahannya itu adalah ‘Kid Free Wedding’ atau pernikahan tanpa dihadiri anak-anak. Ia takut, sang bridesmaid akan kesulitan karena harus bawa anaknya kelak.
“Jadi, bukankah lebih baik untuk kamu aborsi saja?” tutur Kate.
Ucapan Kate membuat calon bridesmaid-nya sangat terkejut. Dia bertanya berulangkali pada Kate apakah ucapannya serius ataukah hanya bercanda. Namun rupanya Kate benar-benar serius dengan apa yang diungkapkannya.
Akibat peristiwa tersebut, Kate tidak hanya kehilangan salah satu bridesmaid-nya, tapi juga teman. Karena wanita itu memutuskan untuk tidak pernah berhubungan lagi dengan Kate.
Saat hari pernikahan tiba delapan bulan kemudian, posisi wanita tersebut sebagai pengiring pengantin digantikan oleh orang lain.
Cerita ini dbagikan di grup Facebook bernama Wedding Shamming Group. Banyak netizen yang mengomentari cerita tersebut. Kebanyakan dari mereka menyerang dan mencaci maki Kate, karena dianggap tak beradab dan tidak memiliki hati nurani.
Dukungan semangat dan doa untuk kesehatan anak mantan calon bridesmaid itu pun mengalir.
***
Menurut Anda sendiri, apakah tindakan Kate tersebut bisa dibenarkan?
Baca juga:
"Saya membongkar perselingkuhan calon suami di hari pernikahan kami"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.