Inilah beberapa kondisi penderita kanker payudara yang dilarang menyusui bayi

Meskipun menyusui dapat mencegah kanker payudara, tapi para penderita kanker payudara dilarang untuk menyusui bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menyusui memiliki banyak manfaat untuk ibu, salah satunya dipercaya dapat meminimalkan risiko terkena kanker payudara. Walau demikian, tapi apakah para penderita kanker payudara tetap bisa menyusui bayi?

Terkait anggapan mengenai menyusui dapat meminimalkan risiko kanker payudara pada wanita, tentu saja hal itu berdasarkan penelitian. Penelitian tersebut yaitu dari World Health Organization dan American Academy of Pediatrics.

Menyusui memang dapat meminimalkan risiko kanker payudara, tapi saat ibu menyusui sudah terlanjur mengidap penyakit berbahaya itu, nyatanya tak semua penderita kanker payudara bisa menyusui. Penderita kanker payudara bisa menyusui bayi atau tidak tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya.

Artikel terkait : Ibu ini Selamat dari Kanker Payudara Berkat Bayinya yang Tidak Mau Menyusu

Selain itu, juga tergantung bagaimana cara perawatan yang dilakukan oleh penderita kanker payudara. Ada beberapa kondisi yang mana penderita kanker payudara dilarang untuk menyusui bayinya.

Tidak semua penderita kanker payudara bisa menyusui bayi

Sekitar 1 dari 3.000 ibu hamil mengalami kanker payudara saat masa kehamilan hingga satu tahun setelah melahirkan. Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum yang terjadi pada ibu hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilansir dari situs UT Southwestern Medical Center, ketika ibu telah didiagnosis mengidap kanker payudara, sebagian besar dokter merekomendasikan ibu tersebut untuk tidak menyusui bayinya. Tetapi, ada kemungkinan juga ibu tidak harus berhenti menyusui selamanya.

Lantas, para penderita kanker payudara siapa saja yang tidak direkomendasikan untuk menyusui bayinya? Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Penderita kanker payudara yang sedang kemoterapi

Tidak aman menyusui selama kemoterapi karena banyak obat kemoterapi yang dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi kesehatan bayi. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan menyusui ketika Bunda sedang menjalani kemoterapi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu yang menjalani kemoterapi untuk kanker payudara lebih baik memilih untuk menyapih bayinya sebelum memulai terapi. Agar lebih aman, bunda disarankan untuk konsultasi langsung dengan dokter.

2. Ketika sebelum dan sesudah operasi

Apabila operasi adalah pilihan perawatan yang ideal untuk kanker payudara, maka anda harus berhenti menyusui sebelum operasi untuk mengurangi aliran darah ke payudara. Selain itu, berguna juga untuk mengurangi aliran ASI, yang mana dapat mengurangi risiko infeksi dan mencegah penumpukan ASI pada saat operasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa hari setelah operasi selesai sebenarnya ibu masih dilarang untuk menyusui bayinya, tapi jika sudah melewati rentan waktu yang ditentukan, ibu dapat kembali menyusui bayi. Jika ingin melanjutkan menyusui setelah operasi, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

3. Saat melakukan terapi radiasi

Penderita kanker payudara yang melakukan terapi radiasi sebenarnya masih memungkinkan untuk bisa menyusui bayinya. Asalkan sudah diizinkan oleh dokter atau memang sudah berdiskusi dengan dokter sebelumnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Penderita kanker yang melakukan operasi mastektomi ganda

Mastektomi yaitu operasi untuk mengeluarkan seluruh jaringan payudara sebagai penanganan kanker payudara. Operasi mastektomi ganda menandakan adanya pengangkatan kedua jaringan payudara yang membuat anda tidak memungkinkan untuk bisa menyusui lagi.

***

Nah Bun, itulah beberapa kondisi para penderita kanker payudara yang tidak dapat menyusui bayinya. Semoga bermanfaat ya.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi : UT Southwestern Medical Center

Baca juga :

Apakah Anda Beresiko Terkena Kanker Payudara?