Siapa di antara Bunda yang suda rutin menggunakan pembersih kewanitaan? Atau, masih ragu menggunakannya karena khawatir jika kandungan dalam sabun tersebut justru membunuh bakteri baik yang ada di organ intim?
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keamanan penggunaan sabun pembersih organ intim ini, baik untuk kesehatan dan kehidupan seksual, berikut pemaparan para ahli yang perlu dipahami.
Bolehkah pakai sabun pembersih kewanitaan?
Ditemui dalam acara Pillow Talks with Andalan di Jakarta (04/09), Aesthetic Gynaecologist, dr. Dinda Derdameisya Sp.OG mengungkapkan bahwa perempuan memang harus kritis dalam memilih intimate wash.
“Sebenarnya kita harus cerdas dan harus kritis, ya, dalam memilih sabun untuk organ kewanitaan. Kita baiknya tidak menggunakan sabun yang mengandung lebih banyak antiseptik dibandingkan sabunnya. Karena antiseptik itu akan membunuh bakteri baik yang ada di vagina,” ungkapnya.
Artikel terkait: 9 Hal Menjijikkan yang Terjadi pada Vagina Setelah Melahirkan
Untuk pilihan sabun area kewanitaan yang aman, Dinda menyarankan agar memilih sabun yang mengandung prebiotics.
“Jadi gunakan yang mengandung probiotik dan mengandung lebih banyak sabun daripada antiseptik. Sabun kewanitaan yang mengandung prebiotics alami dapat membantu menjaga keasaman area vulva. PH vagina asam dapat mencegah bakteri dan jamur serta infeksi lainnya tidak mudah masuk,” jelasnya.
Dampak penggunaan intimate wash dengan aktivitas seksual
Tak hanya untuk menjaga kesehatan organ intim, menggunakan sabun khusus area organ ini nyatanya juga bisa berpengaruh pada kehidupan seksual pasangan suami istri.
Hal ini ditegaskan oleh sexologist, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM). Ditemui dalam acara yang sama, ia menjelaskan bahwa penggunaan sabun pembersih kewanitaan sangat berpengaruh dengan aktivitas seksual.
“Penggunaan sabun pembersih kewanitaan sangat berpengaruh dengan aktivitas seksual. Jadi tujuan dari penggunaan sabun pembersih organ intim ini adalah untuk menjaga vagina tetap bersih dan sehat. Sehingga seorang wanita bisa terhindar dari bakteri jahat, jamur dan parasit lain,” ungkapnya.
Selain itu, dr. Haekal juga mengungkapkan bahwa saat vagina seorang perempuan bersih dan wangi, maka hal itu bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.
Artikel terkait: Perubahan vagina sejak masa pubertas hingga menopause, manakah yang sedang Bunda alami?
Acara Pillow Talks with Andalan di Jakarta (04/09)
“Kalau vagina seorang wanita bersih dan wangi, itu bisa membuat seorang wanita percaya diri. Selain itu, ia juga bisa menyenangkan suaminya. Sehingga suaminya akan lebih bangkit gairah seksualnya, sehingga bisa sama-sama merasakan kenikmatan seksual,” jelasnya.
Ditambahkan dr Haekal, perempuan juga bisa menggunakan sabun pembersih organ kewanitaan sebelum dan setelah berhubungan seksual untuk mencegah penyakit.
“Perempuan bisa menggunakan sabun pembersih organ kewanitaan sebelum dan setelah berhubungan seksual untuk mencegah infeksi bakteri jahat,” tutupnya.
Artinya, menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan tentu saja bole saja. Asalkan sabun tersebut mengandung probiotik dan mengandung lebih banyak sabun daripada antiseptik.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
Stop membersihkan vagina dengan sabun! Ini alasannya kata dokter kandungan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.