Mencium bibir anak
Semua berawal dari sebuah ciuman…. lalu mengundang perdebatan panjang tentang parenting.
Saat sedang berlibur di Tanzania, David Beckham mengambil foto selfie dirinya yang tengah mencium bibir anak bungsunya, Harper yang berusia lima tahun. Kemudian, foto tersebut diunggah di Instagram, di mana dengan cepat muncul berbagai reaksi, baik kemarahan maupun dukungan.
Artikel terkait: Cium Anak Perempuannya di Bibir, David Beckham Undang Kontroversi
Mencium bibir anak: bentuk cinta atau nafsu?
Bagi sebagian penggemar bintang sepak bola ini, mencium bibir anak adalah sesuatu yang menjijikan, dan mengarah pada hal yang berbau seksual. “Dia seorang paedofil karena mencium anak di bibir seperti itu,” ujar salah satu komentator.
“David, mencium bibir anak adalah tindakan yang salah,” sebuah kritik menuliskan, “Saya merasa tidak nyaman melihatnya.”
Meskipun demikian, para penggemar yang lain dengan cepat memberi dukungan pada ayah sekaligus selebriti ini dengan membagikan kisah manis mereka sendiri tentang bagaimana sebuah keluarga saling membagikan cinta.
Baca: Cium Anak Perempuannya di Bibir, David Beckham Undang Kontroversi
“Keluarga saya selalu saling mencium di bibir. Orang-orang yang menganggap hal itu tak wajar justru mereka sendirilah yang aneh,” tulis salah satu pembela. “Mereka tidak mendapatkan cukup cinta, kasih sayang, dekapan, pelukan, dan ciuman.”
Salah satu orangtua juga menulis, “Ini adalah sebuah hal yang paling alami di dunia. Janganlah kita kembali lagi ke masa-masa di mana bibir terasa dingin dan kaku, dan anak-anak harus terlihat namun tidak didengarkan. Itu adalah hal yang buruk terkait gaya pengasuhan dan masa kecil. Aku selalu mencium anak-anakku.”
Yang lain berpendapat bahwa sungguh janggal bila melihat foto itu secara seksual. “Bagaimana mungkin dianggap inses? Saya tidak pernah tahu bahwa mencium bibir ayah kandung sebagai perbuatan buruk. Ini adalah sebuah hubungan yang wajar di antara ayah dan anak perempuannya.”
“Saya mencium semua anak saya di bibir.”
Seperti yang disarikan dari The Asian Parent Singapura, Beckham sendiri dengan penuh semangat membela tindakannya sebagai cara menunjukkan kasih sayang pada anak-anaknya. Dia dan istrinya, Victoria, memiliki empat orang anak: Brooklyn (18), Romeo (13), Cruz (12), dan Harper.
“Saya benar-benar dikritik karena mencium putri saya di bibir beberapa waktu yang lalu. Saya mencium semua anak saya di bibir,” ujar Beckham saat sedang live di Facebook.
“Brooklyn mungkin tidak. Brooklyn sudah berusia 18, dan mungkin akan terasa aneh baginya. Tapi saya sangat menyayangi anak-anak. Begitulah cara saya dan Victoria dibesarkan, dan begitu juga bagaimana kami memperlakukan anak-anak kami.”
“Kami ingin menunjukkan cinta pada anak-anak kami, dan kami melindungi mereka, merawat mereka, mendukung mereka, dan kami sangat menyayangi mereka.”
Artikel terkait: Cara David Beckham Menunjukkan Cinta kepada Keluarganya
Tampaknya, baik ayah maupun ibu yang penuh kasih sayang ini menyukai ciuman bibir sebagai sarana mengekspresikan cinta. Seperti tahun lalu, Victoria mengunggah foto dirinya yang mencium bibir Harper kecil di Instagram.
Seperti suaminya, ia pun mendapat kecaman dari penggemar, yang mengatakan “sangat menjijikan” dan bahkan “melukai secara emosional”. Menariknya, jenis kelamin tidak memengaruhi kritikan ini.
Mencium bibir anak tetap dianggap tidak pantas, entah dilakukan oleh ibu maupun ayah.
Cium atau jangan?
Berciuman di bibir masih dipandang aneh dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Dan meski ciuman itu sebagai bentuk kasih sayang antara orang tua dengan anak, beberapa orang masih merasa kurang nyaman melihatnya.
Beberapa ahli telah memperingatkan bahwa bentuk mengekspresikan cinta berupa ciuman di bibir bisa jadi ‘terlalu seksual’. Seperti yang dikutip dari The Asian Parent Singapura, psikolog Dr Charlotte Reznick mengatakan bahwa anak-anak bisa saja mengaitkan ciuman bibir sebagai bentuk aktivitas romantis atau seksual yang dilakukan orang tuanya.
“Jika ibu mencium ayah di bibir, dan sebaliknya,” ia menjelaskan dari perspektif anak-anak, “apa artinya ketika saya, seorang anak perempuan atau anak laki-laki kecil mencium bibir orang tua saya?”
Memang, ciuman bibir tidak selalu berhubungan dengan romantisme atau seksualitas. Namun, di Indonesia masih berlaku norma-norma sosial di mana ada hal-hal yang dianggap tabu untuk dilakukan.
Pendapat lain muncul dari seorang psikolog anak Sally-Anne McCormack yang meyakinkan orangtua bahwa ciuman di bibir tidak akan menimbulkan kebingungan seksual bagi anak-anak. Sama seperti pelukan, mencium bibir anak merupakan bentuk ekspesi kasih sayang tanpa perlu dikaitkan dengan hal-hal berbau seksual.
Sebagai orang tua, pada akhirnya kita memandang yang dilakukan Beckham sebagai kebebasan pribadinya dalam membuat pilihan. Selama hal itu dilakukan atas dasar cinta yang tulus dan murni, asalkan anak-anak tidak merasa tidak nyaman, siapa yang mengatakan bahwa hal itu salah atau berbahaya?
Jadi, bolehkah kita mencium bibir anak? Atau biarkan saja kegiatan mencium bibir hanya dilakukan ayah dan ibu?
Share pendapat kalian di kolom komentar, ya Parents!
Disadur dari artikel berbahasa Inggris oleh The Asian Parent Singapura.
Baca juga: