Baru-baru ini, video yang merekam kasus perundungan atau bullying kembali tersebar di media sosial. Seorang bocah penjual jajanan jalangkote di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, mendapat kekerasan dari beberapa pemuda di jalanan. Setelah video viral, pelaku bullying penjual jalangkote tersebut pun akhirnya ditangkap pihak berwajib.
Lakukan kekerasan di jalanan, pelaku bullying penjual jalangkote ditangkap
Salah satu pelaku bullying yang ditangkap | Foto: Dokumentasi Polres Pangkep via Kumparan
Korban perundungan adalah RZ, remaja berusia 12 tahun yang kesehariannya berjualan jajanan makanan bernama jalangkote. Dia kerap pergi jualan menggunakan sepeda.
Beberapa waktu lalu, RZ didorong oleh sekelompok pemuda saat sedang istirahat setelah bersepeda hingga ia terpelanting ke lapangan rumput. Tidak sampai di sana, sang korban pun kembali mendapat perlakukan tidak pantas. Bahkan salah satu pemuda tidak segan memukuli RZ.
Peristiwa perundungan tersebut terjadi di jalan sebelah utara Lapangan Bonto-bonto, Kecamatan Ma’rang pada Minggu (17/5) sore.
Kapolsek Ma’rang Iptu Sofyanto pun menjelaskan hal ini. Ia memaparkan, pihaknya langsung menelisik kasus ini setelah video viral di media sosial. Berdasarkan penelusuran, pelaku perundungan yang berjumlah 8 orang tersebut berhasil ditangkap pihak berwajib.
“Telah diamankan delapan orang pemuda yang mem-bully hingga memukul bocah penjual jalangkote yang videonya viral di media sosial, salah satu pelakunya yang melakukan pemukulan adalah Firdauz (26),” ungkap Sofyanto seperti yang dilansir dari laman Kompas.
Pelaku bullying jalangkote ditangkap, sementara korban mengalami luka-luka
Kekerasan fisik yang dilakukan para pelaku perundungan membuat korban mendapatkan luka di beberapa bagian tubuhnya. Salah satunya, korban alami lecet di lengan kiri.
“Iya, korban alami luka lecet pada lengan kiri. Kami sudah meminta keterangan korban juga untuk mengamankan delapan orang pelaku,” kata Sofyanto.
Sofyanto juga menjelaskan, kasus ini sudah diserahkan ke Polres Pangkep untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.
Perundungan sudah dilakukan beberapa kali
Setelah diselidiki lebih lanjut, kejadian perundungan kepada penjual jalangkote tersebut sudah dilakukan lebih dari sekali. Hal ini dijelaskan oleh Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji.
Ia memaparkan, video yang tersebar terdiri dari dua rekaman perundungan yang berbeda. Pada cuplikan pertama, RZ terlihat didorong dan dipukuli oleh beberapa pemuda hingga tersungkur ke jalanan.
Sedangkan pada cuplikan video kedua, perundungan terjadi di titik atau tempat berbeda. RZ tampak sedang mengayuh sepeda sambil membawa dagangan, tapi tiba-tiba saja ia dicegah dan didorong oleh para pemuda tersebut hingga ia terpelanting ke lapangan rumput.
Tidak hanya tempat kejadian, pelaku perundungan juga disebut berbeda oleh pihak berwajib.
“Kejadian bullying pisah-pisah semua dalam video itu. Iya, benar. Beda itu antara pelaku yang ada di video korban sedang naik sepeda,” ungkap Ibrahim seperti yang dikutip dari laman Detik News.
Motif perundungan belum diketahui pasti. Namun, pihak kepolisian menjelaskan bahwa mereka akan terus melakukan pemeriksaan terkait hal ini.
“Tadi malam masih diperiksa semua. Nanti kita lihat lagi apa hasil pemeriksaan dari penyidik terkait kasus ini,” pungkasnya.
Mencegah agar anak tidak menjadi korban dan pelaku bullying
Dari kasus ini, kita bisa lebih paham bahwa perundungan tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tapi bisa di mana saja. Oleh karena itu, sebagai orangtua kita perlu melakukan upaya pencegahan agar anak tidak menjadi korban apalagi yang melakukan perundungan kepada orang lain.
Berikut kami rangkum beberapa upaya pencegahan agar anak terhindar menjadi korban perundungan, yakni:
- Ajarkan anak untuk lebih percaya diri dan peka terhadap lingkungan.
- Selalu berikan anak kesempatan untuk bersosialisasi dan dapat membentuk grup pertemanan. Pasalnya, anak yang penyendiri cenderung lebih rentan menjadi korban.
- Tidak ada salahnya membekali si kecil pengetahuan bela diri agar kelak ia bisa melindungi dirinya dari perundungan, termasuk bullying yang menggunakan kekerasan fisik.
- Berikan ia dukungan penuh. Katakan padanya bahwa ia beharga sehingga tidak ada salahnya untuk membela diri dan berkata tidak ketika ada seseorang yang menindasnya.
Sementara itu, berikut merupakan tindakan preventif agar anak tidak menjadi pelaku perundungan, di antaranya:
- Ajarkan anak mengenai konsep empati dan menghargai orang lain.
- Berikan pemahaman bahwa kekerasan bukanlah hal yang baik dilakukan.
- Ajarkan anak untuk mengontrol emosi.
- Didik ia dengan kasih sayang dan hindari kekerasan. Pasalnya, anak cenderung meniru perilaku dari kedua orangtuanya.
Siapa saja bisa menjadi korban maupun pelaku perundung yang juga dapat terjadi di mana saja. Oleh karena itu, orangtua perlu melakukan upaya pencegahan sedini mungkin agar kelak anak tidak menjadi keduanya.
Semoga kasus perundungan seperti ini tidak terjadi lagi, ya, Parents!
***
Referensi: Detik News, Kompas
Baca juga:
Anaknya di-bully, ayah murka dan kasih pelajaran ke bocah 10 tahun hingga patah tulang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.