“Aman nggak sih pasta gigi tertelan oleh balita?” Pertanyaan ini seringkali muncul dibenak Parents yang was-was saat si kecil menelan pasta gigi. Meskipun hampir semua produk pasta gigi bayi atau balita menuliskan kalau produknya aman jika tertelan, faktanya jika tertelan terus menerus tentu saja akan menimbulkan risiko.
Jadi apakah mau tetap menganggap pasta gigi tertelan akan aman?
Dalam hal ini, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan kalau sebenarnya pasta gigi untuk siapa pun tidak dianjurkan untuk tertelan, begitupun untuk balita.
Artikel terkait: Penyebab gigi sensitif ternyata dipicu dari hal sepele, ini penjelasan dokter gigi!
Apa yang Terjadi Jika Pasta Gigi Bayi dan Balita Tertelan Terus Menerus?
Penting untuk diketahui, bila si kecil ataupun orang dewasa terus menerus menelan pasta gigi, terlebih lagi jika mengandung flouride maka risiko yang bisa terjadi ialah terjadinya flourosis.
Flourosis merupakan peningkatan porositas (kerapuhan) pada email gigi dikarenakan paparan fluor yang didapatkan oleh gigi sepanjang masa pembentukannya. Secara klinis, porositas yang terjadi pada email gigi terlihat berupa gambaran bercak putih.
Penyebab fluorosis gigi adalah in-take fluor yang berlebihan pada gigi, pasta gigi, fluor yang dioleskan ke gigi, obat kumur yang mengandung fluor, atau fluor yang tertelan.
“Pasta gigi yang tertelan bisa menyebabkan flourosis. Mungkin florousisnya masih sangat minimal, yang berat itu flouridenya terlalu banyak. Kemudian si anak suka menelannya, efeknya yang terlihat yaitu timbul bercak-bercak putih di giginya,” tutur drg. Mirah.
Artikel terkait: Mau mencoba veneer gigi? Ini saran dokter gigi sebelum melakukannya
Kapan Anak Boleh Menggunakan Pasta Gigi?
Terkait dengan hal ini, drg. Mirah mengingatkan bahwa ada baiknya Parents tidak perlu tergesa-gesa ingin ‘mengenalkan’ pasta gigi. Dikatakan olehnya, bahwa anak dianjurkan bisa memakai pasta gigi jika ia sudah bisa meludah. Pun pemakaian pasta gigi yang dianjurkan hanya sebesar biji jagung saja.
“Anak di bawah dua tahun boleh memakai pasta gigi ketika dia sudah bisa meludah. Boleh pakai pasta gigi, itupun hanya sebesar biji jagung, kemudian hanya dioleskan saja,” sambung drg. Mirah.
Meskipun begitu drg. Mirah menegaskan proses membersihkan gigi tentu saja wajib dilakukan sejak dini. Sebelum anak bisa meludah, Parents perlu rutin membersihkan mulut bayi dan balita.
Terakhir drg. Mirah menganjurkan untuk rutin mengajak si kecil pergi ke dokter gigi. Bukan hanya saat ada masalah pada giginya, melainkan bahkan saat giginya belum tumbuh.
“Organisasi profesi kedokteran gigi anak di Amerika sudah menganjurkan anak satu tahun sudah dibawa ke dokter gigi, saat anak mulai tumbuh gigi, untuk mengetahui apakah betul letaknya, dan juga supaya anak terbiasa dan mencegah mengalami trauma,” tutup drg. Mirah.
Pentingnya Memilih Pasta Gigi yang Tepat untuk Anak
Mengingat pentingnya proses membersihkan area mulut dan gigi, kebiasaan ini tentu saja perlu ditanamkan sejak dini. Namun, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah memilih pasta gigi yang sesuai untuk si Kecil.
Untuk mencegah risiko yang bisa muncul akibat tertelannya pasta gigi bayi, maka Parents perlu memilih produk yang tepat dan aman. Adalah PUREKIDS Toothpaste yang bisa dijadikan pilihan.
Pasta gigi ini memang diformulasikan khusus untuk anak sehingga aman digunakan. Selain tidak mengandung Fluoride. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kandungan Fluoride bisa berisiko menyebabkan Fluorosis yang menyebabkan peningkatan porositas email atau keropos pada gigi ditandai dengan munculnya garis putih pada gigi dan atau ada noda kecoklatan atau bintik-bintik kuning. Jika digunakan dalam waktu lama dan tertelan bisa menyebabkan toxicity akut dengan manifestasi mual, sakit perut, muntah, dan diare.
Pasta Gigi ini diformulasikan khusus Tanpa detergent SLS dan Food Grade sehingga tidak apa apa jika tidak sengaja tertelan oleh si kecil, khususnya yang belum bisa berkumur.
Tahukah Moms, kalau ada kandungan SLS (Sodium Lauryl Sulfat) pada pasta gigi anak maka akan berisiko mengiritasi mulut dan menurunkan sensitivitas rasa.
PUREKIDS Toothpaste juga mengandung Xylitol yang berasal dari Finlandia sebagai pemanis alami dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri kariogenik penyebab kerusakan dan karies pada gigi serta mencegah peradangan pada gusi yang disebabkan oleh penumpukan bakteri gingivitis.
Pasta pada PUREKIDS Toothpaste adalah transparan, tanpa pewarna dan gel nya berasal dari rumput laut.
PUREKIDS Toothpaste memiliki rasa buah Stroberi dan pisang yang disukai anak karena manisnya pas, tidak terlalu manis dan tidak pahit. Dan karena Formulanya Tanpa Detergent SLS, sehingga cocok bagi si kecil yang tidak suka busa ada di mulut dan rasa dingin pedas.
PUREKIDS Toothpaste diproduksi di Industri Farmasi sehingga setiap tahapan produksinya melalui quality control standard Farmasi.
Sementara kandungan zat aktif yang terdapat di dalam PUREKIDS Toothpaste adalah di dalam Xylitol alami, Tixoxyl, Carragenan. Kandungan Xylitol ini bersifat Non – kariogenik yang bekerja menghambat pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan dan karies pada gigi serta mencegah peradangan pada gusi yang disebabkan penumpukan bakteri gingivitis.
Tersedia dalam dua varian, Strawberry dan Banana, pasta gigi bayi dan anak PUREKIDS Toothpaste ini tentu saja bisa membantu kesehatan mulut dan gigi si Kecil dengan maksimal.
Baca juga:
Jangan sampai salah, ini cara memilih sikat gigi anak sesuai dengan usianya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.