Istilah passive income mungkin masih sangat terasa asing di telinga sebagian masyarakat Indonesia, namun beda halnya dengan kalangan investor dan kaum milenial. Terlebih, banyak anak muda saat ini yang sedang berjuang keras agar bisa memiliki passive income saat hari tua nanti. Lantas, apa arti passive income yang sesungguhnya?
Pengertian Passive Income
Parents, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa orang terkaya di dunia uangnya tidak pernah habis meskipun hidup mereka sangat glamor? Ya, jawabannya karena mereka memiliki passive income. Secara sederhananya, pengertian dari istilah asing tersebut adalah pendapatan atau penghasilan pasif.
Jadi, meskipun Anda tidak melakukan apa pun dalam kehidupan sehari-hari, Anda tetap bisa mendapatkan penghasilan. Bahkan, saat Anda tertidur sekalipun. Tentunya hal ini menjadi impian setiap orang di seluruh dunia.
Sedangkan melansir Investopedia, passive income merupakan pendapatan yang diperoleh dari sewa properti, kemitraan, atau bisnis lain di mana seseorang tidak terlibat secara aktif. Meskipun begitu, pendapatan pasif juga dikenakan pajak sama seperti active income.
Di samping itu, pendapatan seseorang sebenarnya dibagi menjadi tiga kategori utama. Di antaranya adalah pendapatan aktif, pendapatan pasif, dan pendapatan portofolio. Dalam bahasa sehari-hari, istilah ini juga telah digunakan untuk mendefinisikan uang yang diperoleh secara teratur dengan sedikit atau tanpa usaha dari orang yang menerimanya.
Artikel Terkait: Jangan Panik, Ini 6 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil
Jenis Passive Income
Seperti diketahui passive income pun terbagi setidaknya menjadi tiga jenis. Di mana jenis pertama meliputi paper asset seperti deposito, saham, atau reksadana. Dengan memiliki salah satu dari paper asset ini, Anda bisa menerima bunga meskipun sedang tertidur.
Sementara jenis passive income yang kedua adalah bisnis yang dijalankan tanpa membutuhkan partisipasi aktif dari Anda. Seperti contohnya, usaha laundry. Sedangkan jenis yang ketiga adalah bisnis properti yang disewakan. Misalnya, bisnis kost-kostan, sewa rumah, hotel, dan lain sebagainya.
Cara Memiliki Passive Income
Nah, jika Anda tertarik untuk membuat aliran pendapatan pasif sendiri, maka coba lihatlah sejumlah strategi berikut ini dan pelajari apa yang diperlukan untuk sukses serta risiko yang akan terjadi dengan setiap ide tersebut.
1. Buat Kursus
Salah satu strategi paling populer untuk menghasilkan passive income adalah membuat kursus yang materinya disampaikan melalui audio atau video secara online. Materi yang telah disiapkan pun dapat didistribusikan dan dijual melalui situs-situs kursus online yang terpercaya.
Peluang: Kursus dapat memberikan aliran pendapatan yang sangat baik, karena Anda menghasilkan uang dengan mudah setelah mengeluarkan banyak waktu.
Risiko: Dibutuhkan banyak upaya untuk menciptakan produk. Dan itu harus hebat. Pasalnya, banyak orang yang telah menawarkan lebih banyak produk daripada diri Anda.
2. Tulis e-Book
Menulis e-book dapat menjadi peluang bagus untuk memanfaatkan biaya penerbitan yang rendah dan memanfaatkan distribusi online agar buka Anda bisa dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia. E-book juga bisa relatif pendek, mungkin hanya sekitar 30-50 halaman saja. Dan pembuatannya pun relatif murah karena bergantung pada keahlian Anda sendiri.
Peluang: Sebuah e-book dapat berfungsi tidak hanya untuk memberikan informasi kepada pembaca, tetapi juga sebagai cara untuk menjual produk Anda yang lain, termasuk kursus online, e-book lain, situs web, atau bahkan bisa bernilai lebih tinggi seperti seminar.
Risiko: Tulisan dalam e-book Anda harus sangat kuat untuk menarik hati para pembaca. Karena kalau tidak, e-book Anda bisa saja kalah dari cerita lain yang lebih menarik. Selain itu, Anda juga memiliki beberapa cara untuk memasarkannya, seperti lewat situs web hingga media sosial.
Artikel Terkait: 10 Jenis Pos Keuangan Ini Wajib Diketahui Keluarga Muda
3. Pendapatan Sewa
Berinvestasi dalam properti yang bisa disewakan adalah cara yang efektif untuk mendapatkan passive income. Namun, Anda harus meluangkan waktu untuk mempelajari bagaimana menjadikan hal itu sebagai usaha yang menguntungkan. Kalau tidak, Anda bisa kehilangan investasi yang dimiliki.
Peluang: Untuk mendapatkan penghasilan pasif dari properti sewaan, seorang ahli investasi di Los Angeles, Graves mengatakan Anda harus menentukan tiga hal, yakni:
– Berapa banyak pengembalian yang Anda inginkan dari investasi?
– Total biaya dan pengeluaran properti
– Risiko keuangan memiliki properti
Risiko: Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Di antaranya adalah:
– Apakah ada pasar untuk properti Anda?
– Bagaimana jika Anda mendapatkan penyewa yang terlambat membayar atau merusak properti?
– Bagaimana jika Anda tidak dapat menyewakan properti Anda?
Dan kemerosotan ekonomi juga dapat menimbulkan tantangan bagi Anda.
4. Jual Produk Online
Di zaman yang serba teknologi ini, Anda seharusnya bisa memanfaatkan platform-platform penjualan online. Kemudian, jual produk yang Anda temukan dengan harga murah di tempat lain.
Peluang: Anda akan dapat memanfaatkan perbedaan harga antara apa yang dapat Anda temukan dan apa yang mungkin dapat ditemukan oleh kebanyakan konsumen. Ini dapat bekerja sangat baik jika Anda bisa mengakses barang dagangan diskon yang hanya dapat ditemukan oleh sedikit orang lain.
Risiko: Meskipun penjualan dapat terjadi kapan saja secara online, tetapi Anda harus bergegas untuk menemukan sumber produk yang dapat diandalkan. Ditambah, Anda harus menginvestasikan banyak uang sampai produk Anda terjual.
5. Dividen Saham
Pemegang saham di perusahaan dengan saham yang menghasilkan dividen menerima pembayaran secara berkala dari perusahaan. Perusahaan membayar dividen tunai setiap tiga bulan dari keuntungan mereka, dan yang perlu Anda lakukan hanyalah memiliki saham.
Dividen dibayarkan per lembar saham, jadi semakin banyak saham yang Anda miliki, maka semakin tinggi pula pembayaran Anda.
Peluang: Karena pendapatan dari saham tidak terkait dengan kegiatan apa pun selain investasi keuangan, memiliki saham yang menghasilkan dividen bisa menjadi salah satu bentuk paling pasif untuk menghasilkan uang.
Risiko: Bagian yang sulit adalah memilih saham yang tepat.
Artikel Terkait: 5 Tipe Pengaturan Keuangan di Dalam Keluarga Beserta Plus Minusnya
6. Buat Aplikasi
Membuat aplikasi bisa menjadi cara untuk melakukan investasi dan menuai hasilnya dalam jangka panjang. Aplikasi Anda mungkin berupa game atau aplikasi yang membantu pengguna seluler untuk melakukan beberapa fungsi yang sulit dilakukan. Setelah aplikasi Anda menjadi publik, pengguna mengunduhnya, dan Anda pun menghasilkan pendapatan.
Peluang: Sebuah aplikasi memiliki keuntungan besar, jika Anda dapat merancang sesuatu yang menarik perhatian audiens Anda. Anda harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menghasilkan penjualan dari aplikasi Anda.
Misalnya, Anda mungkin menjalankan iklan aplikasi atau meminta pengguna membayar biaya untuk mengunduh aplikasi tersebut. Jika aplikasi mendapatkan popularitas, Anda mungkin perlu menambahkan fitur lainnya agar tetap relevan dan populer.
Risiko: Jika Anda memberikan sedikit atau tidak sama sekali uang untuk proyek ini, Anda mungkin akan memiliki sedikit kerugian finansial nantinya.
7. Menyewakan Tempat Parkir
Apakah Parents memiliki lahan kosong tidak digunakan? Kalau iya, maka Anda bisa menjadikan tempat itu sebagai tempat parkir. Ini bisa menjadi lebih baik jika Anda memiliki area yang lebih besar dan dapat memuat beberapa mobil atau yang akan berguna untuk beberapa acara.
Peluang: Di area dengan permintaan tinggi, tempat parkir Anda bisa bernilai uang sungguhan. Misalnya, jika Anda tinggal di dekat tempat yang sering dilalui banyak orang yang kekurangan parkir, Anda memiliki peluang terbaik untuk menghasilkan keuntungan dengan menyewakan kepada seseorang yang membutuhkan tempat itu setiap hari.
Risiko: Mungkin ada baiknya memiliki surat pertanggungjawaban sebagai syarat parkir di tempat Anda.
8. Menyewakan Rumah dalam Jangka Pendek
Strategi langsung ini memanfaatkan ruang tidak Anda gunakan dan mengubahnya menjadi peluang yang menghasilkan uang. Jika Anda akan pergi ke luar kota untuk sementara waktu, cobalah pertimbangkan untuk menyewakan rumah Anda saat ini.
Peluang: Anda dapat mencantumkan rumah Anda di sejumlah situs web dan mengatur sendiri persyaratan sewanya. Anda akan mengumpulkan pundi-pundi uang untuk usaha Anda dengan sedikit kerja ekstra.
Risiko: Anda tidak memiliki banyak kerugian finansial di sini, namun bisa saja ada penyewa yang merusak atau bahkan menghancurkan properti Anda atau mencuri barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut.
9. Buat Blog atau Saluran YouTube
Strategi selanjutnya adalah membuat blog atau saluran YouTube sendiri. Anda bisa membuatnya dengan menggunakan iklan atau sponsor untuk menghasilkan uang Anda. Temukan subjek populer, dan jadilah ahlinya.
Peluang: Anda dapat memanfaatkan platform gratis, lalu gunakan konten menarik Anda untuk membangun pengikut. Semakin unik konten Anda, maka semakin baik bagi Anda untuk menarik pengikut. Kemudian menarik sponsor untuk Anda.
Risiko: Anda harus membuat konten di awal dan kemudian membuat konten berkelanjutan, yang bisa memakan waktu.
10. Cara Memiliki Passive Income, Jual Desain Secara Online
Jika Anda memiliki keterampilan desain, Anda mungkin dapat mengubahnya menjadi penghasil uang dengan menjual barang-barang hasil desain Anda seperti kaos, topi, mug, dan lainnya.
Peluang: Anda dapat memulai dengan desain Anda sendiri dan melihat apa yang sedang diminati pasar saat ini.
Risiko: Mitra percetakan bisa saja mengirimkan barang dagangan Anda dengan sangat terlambat atau menjualnya dengan harga yang jauh lebih mahal.
Nah, itulah informasi tentang passive income dalam dunia keuangan dan cara mendapatkan. Semoga bermanfaat, ya!
***
BACA JUGA:
Intip Potret Rumah Masa Kecil Kartika Putri, Penuh Kenangan Manis
Wajib Tonton! 6 Film Korea Berkisah Perjuangan Seorang Ayah, Sosok Pahlawan dalam Keluarga
Mimpi Menikah, Ternyata Maknanya Tak Selalu Indah Lho! Cek Artinya Di Sini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.