Breaking News: Kemenkes Resmi Umumkan 2 Pasien Omicron Meninggal di Indonesia

Kemenkes: 2 Pasien Omicron meninggal karena memiliki komorbid. Tetap wasapda & jaga kesehatan!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kementerian Kesehatan mengumumkan 2 pasien omicron meninggal hari ini, Sabtu 22 Januari 2022.

Hal ini disampaikan Kemenkes melalui juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Ia menyiarkan bahwa Kementerian Kesehatan mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia.

Berikut kabar selengkapnya terkait pasien omicron meninggal pertama di Indonesia.

Artikel terkait: COVID-19 Varian Omicron Rentan Menyerang Anak-Anak, Begini Tips Mencegahnya

2 Pasien Omicron Meninggal: Kasus Kematian Pertama Omicron di Indonesia

Kemenkes mengumumkan 2 kematian akibat virus Covid019 varian omicron ini merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,”ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dikutip laman resmi Kemenkes.

Kemenkes: 2 Pasien Omicron Meninggal Karena Memiliki Komorbid

Kemenkes menjelaskan bahwa 2 orang pertama yang meninggal karena omicron di Indonesia adalah karena memiliki komorbid.

Komorbiditas dan komorbid artinya penyakit penyerta; sebuah istilah dalam dunia kedokteran yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, Kemenkes belum ada keterangan lanjutan jenis komorbid yang diderita pasien omicron Indonesia tersebut.

Artikel terkait: Ingin Memutus Rantai Virus Omicron, Suami Tega Bunuh Istri dan Anak

Puncak Gelombang Omicron Indonesia 2022

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan puncak gelombang kenaikan kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret. Hal ini merupakan dampak dari kenaikan kasus Omicron yang terjadi di seluruh dunia.

Sebagaimana dikutip laman resmi Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merinci mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar antara 35 hingga 65 hari.

“Di Indonesia kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari. Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” kata Menkes dalam keterangan pers yang digelar di Jakarta pada Minggu (16/1/2022).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus Omicron hingga Sabtu (22/1/2022) tercatat 3.205 penambahan kasus baru COVID-19, 627 kasus sembuh, dan 5 kasus meninggal akibat terpapar COVID-19.

Kenaikan kasus baru konfirmasi merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia. Dimana sejak 15 Desember hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.

Artikel terkait: Parents, Inilah Gejala Awal dan Tidak Biasa Virus Omicron Menurut Ahli

Kemenkes Keluarkan SE Terbaru Penanganan Omicron

Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan aturan baru untuk penanganan konfirmasi Omicron di Indonesia, yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Melalui Surat Edaran ini, penanganan pasien konfirmasi Omicron sesuai dengan penanganan COVID-19, dimana untuk kasus sedang sampai berat dilakukan perawatan di rumah sakit, sementara tanpa gejala hingga ringan, difokuskan untuk Isolasi mandiri dan Isolasi Terpusat” jelas dr. Nadia

Selain itu, berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan COVID-19 di rumah sakit.

Semoga kasus omicron di Indonesia segera menurun dan teratasi dengan baik ya, Parents. Jaga kesehatan dan taat protokol kesehatan selalu!

Baca juga:

Heboh! Oknum Nakes Diduga Suntik Vaksin Kosong ke Murid SD di Medan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terus Bertambah, Ini Daftar Zona Hijau COVID-19 di Indonesia Menurut Satgas

Kasus Kematian Pertama yang Disebabkan Varian Virus Omicron

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan