Usia kehamilan minggu ke 13 adalah minggu terakhir dari trimester pertama kehamilan. Itu artinya, Bunda sudah melewati sepertiga masa kehamilan. Lantas, seperti apa perkembangan dan panjang janin 13 minggu?
Berat dan Panjang Janin 13 Minggu
Pada usia 13 minggu, panjang dan bobot bayi kira-kira sudah sebesar buah persik. Si kecil dalam kandungan juga sudah bisa menelan, dan mengeluarkan air seni, lo, Bun.
Secara umum, saat berusia 13 minggu janin memiliki panjang 7,4 cm dan bobot seberat 23 g. Folikel rambut sudah mulai berkembang, dan rambut lembut dan halus yang disebut lanugo mulai muncul. Rambut ini memiliki zat yang disebut vernix yang berfungsi melapisi dan melindunginya kulit bayi dari cairan ketuban.
Bayi juga sudah dapat menelan cairan ketuban yang ada di sekitarnya. Kandung kemih bayi sudah dapat dilihat dengan USG, dan ginjalnya memproduksi urine yang menjadi bagian dari cairan ketuban.
Ujung-ujung jari kecilnya mulai mengembangkan tonjolan yang akan menahan sidik jari yang unik. Sidik jari ini akan terbentuk sepenuhnya dalam beberapa minggu lagi.
Plasenta juga mulai tumbuh yang memungkinkan janin menerima oksigen dan nutrisi yang diperlukan, serta menyaring limbah. Plasenta akan terus tumbuh selama masa kehamilan.
Artikel terkait: Usia kehamilan 1 minggu, seberapa besar ukuran janin?
Gejala yang Dirasakan Bumil Saat Usia Kehamilan 13 Minggu
Saat kehamilan mendekati akhir trimester pertama, mual mungkin akan mulai berkurang. Namun, Bunda mungkin masih mengalami sembelit atau mulas.
Gejala baru juga dapat muncul saat kehamilan usia kehamilan bertambah. Berikut beberapa di antaranya.
1. Keputihan
Cairan putih atau bening yang keluar dari vagina adalah hal yang normal, bahkan ketika perempuan tidak sedang hamil. Namun, selama kehamilan, jumlah keputihan yang terjadi meningkat. Hal itu itu biasa dan tidak perlu dikhawatirkan.
2. Mulai Muncul Stretch Marks Saat Usia Kehamilan 13 Minggu
Stretch mark adalah garis memerah yang biasanya muncul di kulit. 50 hingga 90 persen ibu hamil mengalami stretch mark. Garis ungu atau merah ini muncul di perut, payudara, atau paha.
Stretch mark cenderung muncul ketika kulit tumbuh dan meregang dengan sangat cepat. Genetika dan hormon juga berperan dalam terbentuknya guratan ini.
Kehamilan adalah masa pertumbuhan yang cepat, penambahan berat badan dan perubahan hormon terjadi dengan cepat. Jadi munculnya stretch mark adalah hal yang lumrah terjadi pada ibu hamil.
3. Rasa Terbakar di Dada dan Gangguan Pencernaan
Selama kehamilan, otot di bagian atas perut mengendur, memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar di dada. Bunda dapat mengurangi gejala ini dengan menghindari faktor pemicunya, seperti alkohol, minuman berkafein, cokelat, mint, jeruk, dan makanan pedas atau berlemak.
4. Sembelit
Akibat hormon yang meningkat, otot usus menjadi rileks selama kehamilan, sehingga menjadi kurang efisien dalam mengeluarkan limbah dari sistem pencernaan. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan lebih banyak makanan berserat tinggi ke dalam makanan, seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, bersama dengan banyak cairan juga.
5. Pembuluh Vena yang Terlihat
Vena yang berbentuk garis-garis biru yang tampak pada kulit menjadi lebih besar diakibatkan meningkatnya aliran darah yang berfungsi membawa nutrisi untuk janin. Bentuk vena tersebut akan hilang sendiri setelah melahirkan.
Artikel terkait: Perkembangan Janin 1-3 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu
Tips untuk Bumil 13 Minggu
1. Perhatikan Asupan Gizi
Di usia kehamilan ini rasa mual pada ibu hamil mulai berkurang, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk memaksimalkan asupan gizi. Bunda dapat meningkatkan asupan kalsium, vitamin D, dan magnesium, karena masing-masing membantu perkembangan tulang dan gigi bayi dengan cepat. Berikut beberapa pilihan makanan yang sehat:
- Kalsium: Susu, brokoli, susu kedelai, jus buah, tahu, dan sereal.
- Magnesium: Bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan, padi-padian, dan alpukat.
- Vitamin D: Kuning telur, ikan berlemak, sarden, dan susu.
2. Merawat Kulit
Kemunculan stretch mark tidak dapat dihentikan. Namun, Bunda dapat mencoba untuk meminimalkannya dengan cara konsumsi makanan sehat dan menjaga agar berat badan tetap stabil.
Bunda juga bisa menggunakan krim retinoid yang merupakan salah satu jenis pengobatan luar berupa salep. Krim ini dapat membantu memperbaiki penampakan kulit akibat stretch marks yang baru muncul. Namun demikian, pemberian krim obat ini harus melalui pertimbangan dan konsultasi dokter lebih dahulu, ya.
Artikel terkait: Pertambahan Berat Badan Bayi Setiap Bulan dan Tips Menjaganya Agar Tetap Ideal
3. Mengatasi Keputihan
Peningkatan keputihan yang encer, jernih, atau putih adalah normal selama kehamilan. Bunda bisa mengatasinya dengan memakai pantyliner dan menjaga area tersebut tetap bersih dan kering. Jangan lupa ya Bunda untuk mengganti pantyliner secara berkala.
Perhatikan warna keputihan karena bisa bisa menjadi tanda infeksi. Segera beri tahu dokter jika keputihan memiliki ciri-ciri seperti cairannya berlimpah, terjadi perubahan warna menjadi kuning atau hijau, memiliki bau, dan disertai dengan rasa sakit, gatal, atau kemerahan di area tersebut.
****
Nah, itulah tadi ulasan tentang panjang janin 13 minggu sekaligus cara merawat kehamilan di usia tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Perkembangan Janin Usia 4 Minggu, Ini yang Harus Diperhatikan
Ketahui Perkembangan Janin 7 Minggu dan Perubahan Tubuh pada Ibu Hamil
Catat! Ini Pentingnya Menghitung Tendangan Janin dan Cara Melakukannya