Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai salah satu provinsi di bagian tenggara Indonesia yang memiliki keindahan alam dan seni serta budaya beragam, seperti rumah adat dan pakaian adat NTT. Pakaian adat Indonesia yang khas ini menjadi lambang filosofi kehidupan untuk masyarakat sekitar.
Pakaian Adat NTT Dipengaruhi Suku yang Ada di Sana
Seperti diketahui, provinsi satu ini merupakan provinsi yang meliputi bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara dengan jumlah pulau kurang lebih 550 buah dengan tiga pulau utama.
Daftar suku yang ada di NTT setidaknya ada 7 macam, yaitu suku Sumba, suku Sabu, suku Helong, suku Rote, suku Dawan, suku Lio, dan suku Manggarai.
Ketujuh suku tersebut semakin membuat NTT kaya kebudayaan, dan bukan hanya terkenal akan kekayaan alamnya saja. Bentuk kekayaan budaya NTT dibuktikan dengan banyaknya jenis pakaian adat NTT dari setiap suku.
Dari jumlah pulau dan sukunya, beberapa pakaian adat tradisional khas NTT memiliki latar belakang dan keanekaragaman dan dihiasi dengan beberapa komponen.
Setidaknya ada empat buah busana yang menjadi pakaian adat utama di provinsi NTT yang merupakan akulturasi budaya satu sama lain.
Pakaian adat Suku Rote, pakaian adat Suku Dawan, pakaian adat Suku Helong, dan pakaian adat Suku Sabu. Agar lebih jelas, berikut ini macam dan jenis pakaian adat NTT:
1. Pakaian Adat NTT dari Suku Rote
Pakaian Adat Suku Rote (infobudaya.net)
Memiliki model yang khas, sejarah, keunikan dan nilai filosofis, pakaian adat suku Rote terpilih menjadi simbol pakaian adat di provinsi NTT di tingkat nasional.
Pakaian adat ini dilengkapi dengan topi Ti’i Langga, yang memiliki bentuk mirip dengan topi khas Meksiko. Topi ini merupakan sebuah penutup kepala yang terbuat dari daun lontar kering yang menjadi simbol kewibawaan dan kepercayaan diri bagi kaum laki-laki di Suku Rote.
Topi yang menjadi aksesori utama pakaian adat Rote disebut pakaian Tenun Ikat yang terbuat dari kain tenun. Pakaian itu merupakan kombinasi dari kemeja putih berlengan panjang dan sarung tenun ikat berwarna gelap pada bagian bawah.
Untuk penutup dada, digunakan sebuah selendang kain dengan motif yang sama di bahu. Sementara kaum perempuannya memakai kebaya dengan bawahan berbentuk tenunan tangan.
Artikel terkait: Pakaian Adat Sulawesi Selatan dari Baju Bodo Sampai Baju Bella
2. Pakaian Adat NTT dari Suku Helong
Pakaian Adat Suku Helong
Busana tradisional masyarakat suku Helong yang berada di pulau Timau dan pulau Semau terdiri dari dua jenis, yaitu untuk pria dan perempuan.
Pakaian bagi kaum pria berbentuk selimut yang diikat di pinggang sebagai bawahan, baju dodo atau kemeja lengan panjang berwarna putih sebagai atasan, dan destar atau pengikat kepala serta habas atau perhiasan di leher.
Sementara itu, kaum perempuannya memakai kebaya yang terkadang berupa kemben saja, sarung yang diikat dengan ikat pinggang emas atau pending, perhiasan kepala berbentuk bulan sabit atau bula molik, karabu atau giwang dan hiasan leher yang berbentuk bulan.
Artikel terkait: Mengenal Pakaian Adat Aceh yang Dipengaruhi Ragam Budaya
3. Pakaian Adat Suku Sabu
(CNN)
Untuk laki-laki, busana yang dipakai berupa kemeja putih berlengan panjang pada bagian atas, sedangkan untuk bagian bawah memakai sarung yang terbuat dari kain tenun.
Untuk sentuhan akhir, kaum pria umumnya memakai selendang yang diselempangkan pada bahu, ikat kepala berupa mahkota tiga tiang yang terbuat dari emas, kalung mutisalak, sabuk berkantong, perhiasan leher atau habas dan sepasang gelang emas.
Sementara itu, bagi kaum perempuan, memakai kebaya dan kain tenun dengan dua buah lilitan. Kain tenun ini berbentuk sarung dengan ikat pinggang yang mempunyai nama pending.
Artikel terkait: 8 Pakaian Adat Sumatra Utara Beserta Filosofinya yang Unik, Apa Saja?
4. Pakaian Adat NTT dari Suku Dawan
(oddav.com)
Pakaian adat NTT yang terakhir dimiliki suku Dawan yang bernama baju amarasi. Berbeda dengan pakaian tradisional NTT yang lainnya, baju amarasi memiliki aksesori cukup banyak.
Kau pria memakai baju amarasi berupa selimut dari tenun ikat, baju bodo, kalung habas berbandung gong, ikat kepala dengan hiasa tiara, mutik salak dan gelang timor.
Sementara itu, untuk perempuannya, memakai kain berbentuk sarung tenun pada bagian bawah, selendang penutup dada, kebaya, kalung muti salak, hiasan kepala berbentuk tusuk konde dengan tiga buah koin, sisir emas dan sepasang gelang kepala ular.
Itulah macam-macam dan jenis baju adat NTT yang memiliki keberagaman. Semoga informasi di atas bermanfaat ya Parents!
Baca juga:
12 Potret Keluarga Artis dalam Balutan Busana Adat, Elegan dan Menawan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.