Playpen atau yang dikenal sebagai pagar pengaman bayi banyak digunakan orangtua untuk menjaga si kecil sementara saat sedang bermain tanpa pengawasan. Selain itu, pagar pengaman playpen juga bisa dijadikan alternatif yang lebih nyaman untuk tempat tidur bayi.
Namun, tahukah Anda tentang bahaya pagar pengaman bayi yang sering diabaikan orangtua?
Kematian akibat penggunaan pagar pengaman bayi
Baru-baru ini, sebuah peristiwa yang memilukan terjadi akibat pemakaian pagar pengaman bayi atau playpen.
Seorang bayi asal Malaysia meninggal dunia akibat tersangkut di antara celah playpen saat tertidur. Bayi berusia 5 bulan itu diduga kekurangan oksigen setelah terlalu lama terjepit di celahan pagar pengaman bayi tersebut.
Sang ibu, Nursafiah Edy, membagikan cerita tentang tragedi yang menimpa sang buah hati, Muhammad Eddy Huzairy. Ia berharap, kisah ini dapat ‘membuka mata’ dan meningkatkan kesadaran orangtua lainnya tentang keamanan playpen bayi, terutama ketika anak tertidur.
Kronologi kejadian tewasnya bayi
Dalam postingannya, ia menjelaskan bagaimana kronologi kejadian ini terjadi. Kematian bayi bukan karena terjatuh, tetapi terjebak pada celah pagar pengaman bayi.
Sang ibu membagikannya melalui akun Facebook, seperti berikut:
“Bismillahirrahmanirrahim…
Sebenarnya tidak kuat untuk diceritakan. Tetapi Mama mau berbagi dengan kawan-kawan. Dalam kebaikan, ada keburukan.
Banyak yang bertanya bagaimana peristiwa ini terjadi. Ada yang menyebut saya ceroboh.
Tetapi, ibu mana yang mau anaknya mengalami kejadian semacam ini?
Berikut kisah yang dapat dijelaskan. Peristiwa ini terjadi ketika saya akan menyusuinya. Wajahnya menghadap ke kasur.
Waktu itu, kami tinggalkan ia saat sedang tidur. Dan Almarhum mulai pandai berbalik badan.
Dia tidak terjatuh. Ia terjebak (terjepit). Banyak yang salah paham mengatakan ia terjatuh, padahal tidak.
Dokter pun mendiagnosis bahwa ia tidak mengalami perdarahan apa pun. Hanya saja, ia mengalami pembengkakan di otak akibat kekurangan oksigen.
Saya berbagi supaya kita berhati-hati pada jenis tempat tidur yang menggunakan pagar pengaman bayi seperti ini.
Saya tidak salahkan tempat tidur ini, hanya mungkin kita tidak boleh lengah dan selalu waspada jika ada yang menggunakan tempat tidur jenis ini.
Semoga anak Mama bahagia di taman Surga….
Maafkan Mama, sayang…
Al- Fatihah #eddyhuzairybinedysamsul” tulis sang ibu di sebuah postingan akun Facebook-nya.
Mengenang kepergian sang anak
Ibu mana yang tak nelangsa ditinggal pergi sang anak untuk selama-lamanya. Kepergian si kecil pastinya meninggalkan rasa rindu.
Mengungkapkan kerinduannya, Nursafiah pun kembali membagikan curahan hatinya di akun Facebook.
“Selama 45 hari menahan rindu…
Kepergianmu pun tanpa kata-kata.
Kepergianmu juga tanpa tanda-tanda.
Yang Mama tahu dari lahir, kamu memang luar biasa. Ketenanganmu mengajarkan Mama arti sabar…
Berikanlah kekuatan-Mu Ya Allah pada ibu-ibu yang kehilangan ini. Sungguh berat ujian-Mu.
Tapi apa daya, sudah tertulis takdir kami insan-insan yang terpilih untuk diberi ujian ini.
Anak-anak Surga ini hanya pinjaman bagi kami yang bergelar ibu.”
Sedih ya, Bun. Semoga sang ibu tetap diberi ketabahan dengan kepergian sang buah hati.
Ketahui cara menggunakan pagar pengaman bayi sebagai tempat tidur
Penggunaan playpen atau pagar pengaman bayi sebagai tempat tidur sebaiknya harus di bawah pengawasan orang dewasa, terutama jika si kecil sudah pandai berguling.
Berikut ciri-ciri yang harus Anda perhatikan dalam memilih pagar pengaman bayi, terutama jika digunakan untuk tempat tidur bayi:
- Pilih kayu pagar pengaman bayi yang terbuat dari kayu yang solid, dan hindari kayu yang rapuh yang bisa membahayakan bayi, terutama jika Anda memakainya untuk kasur bayi yang lebih kecil dari tempat tidurnya.
- Periksa pagar pengaman bayi dan pastikan jarak lubang pagar tak melebihi 2 inci untuk menghindari kaki, tangan, atau kepala anak tersangkut.
- Pilihlah kasur yang kokoh dan pas dengan tempat tidur yang Anda pilih.
Itulah peringatan dan tips untuk Parents dalam memilih pagar pengaman bayi agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
"Aku mengandungmu selama 9 bulan, dan kehilanganmu di usia 10 bulan…"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.