Sotomi Oketani adalah seorang bidan yang menemukan praktek pijat laktasi untuk mengatasi berbagai masalah yang sering dialami ibu menyusui, misalnya ASI seret, mastitis, atau produksi ASI sedikit.
Sotomi adalah seorang bidan yang bekerja di era Perang Dunia ke-II. Banyaknya bayi yang meninggal pasca dilahirkan membuatnya menyadari pentingnya kualitas ASI untuk kesehatan bayi.
Ia pun mulai mencari cara untuk memastikan ASI bisa memiliki kualitas yang lebih baik agar dapat memberi peluang hidup yang lebih besar pada bayi. Kemudian, Sotomi menciptakan teknik khusus pijat payudara yang merangsang produksi ASI.
Dikutip dari Japantimes, teknik yang di kemudian hari dikenal sebagai Metode Oketani ini, kini telah dipraktekkan secara luas di Jepang. Bahkan ada sekolah khusus untuk menguasai keahlian pijat laktasi ini.
Sotomi merancang teknik pijat yang tidak menimbulkan rasa sakit dan efektif untuk merangsang produksi ASI. Pijat laktasi Oketani juga membantu para ibu yang kelebihan produksi ASI.
Teknik pijat payudara rancangan Sotomi ini juga bisa membantu mengatasi saluran ASI yang tersumbat. Problem saluran tersumbat ini sering terjadi pada ibu menyusui yang terpisah dengan bayinya dalam waktu lama atau berhenti menyusui secara tiba-tiba.
Sotomi memperhatikan bahwa para ibu di masa 50 tahun lalu hingga hari ini, seringkali merasa tidak nyaman saat memerah ASI. Metode Oketani yang ia ciptakan mengandung instruksi mudah untuk dipelajari oleh para ibu agar bisa memerah ASI-nya sendiri dengan percaya diri.
Sotomi meyakini bahwa setelah ibu berhenti menyusui, dia harus memompa ASI yang tidak dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan masalah seperti payudara bengkak.
Artikel terkait: Breast Engorgement (payudara bengkak saat menyusui); Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Kini, ada sekitar 283 terapis Oketani terlatih di Jepang. Kebanyakan dari mereka adalah mantan bidan yang memiliki pengalaman bertahun-tahun, sebelum akhirnya mengikuti pelatihan Oketani dan membuka klinik sendiri khusus untuk memberikan jasa terapi pijat laktasi.
Berikut ini adalah video cara mempraktekkan pijat Oketani:
Dalam metode ini, ibu yang ingin berhenti menyusui disarankan untuk pergi ke terapis Oketani bersertifikat bersama dengan bayinya. Penyapihan yang tiba-tiba tidak hanya akan merugikan bayi, tapi juga berisiko menyebabkan mastitis.
Artikel terkait: Pengalaman menyusui yang menyakitkan karena Mastitis
Beberapa manfaat metode Oketani yang bisa dirasakan oleh ibu seperti dikutip dari laman Oketanikensankai:
- Pijat ini tidak membuat ibu merasa kesakitan ataupun tidak nyaman. Hal ini berkebalikan dengan metode pijat payudara pada umumnya.
- Meningkatkan produksi ASI meskipun ukuran payudara kecil.
- Seluruh kulit payudara menjadi lebih halus. Bagian aerola, leher puting dan puncak puting menjadi lebih elastis, sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
- Saluran ASI menjadi lebih lancar karena tekanan di area alveoli
- Kualitas ASI membaik dan ASI juga keluar dengan lebih lancar saat bayi menghisap.
- Kelainan pada payudara seperti puting rata, puting sakit atau lainnya bisa diminimalisasi.
- Cedera payudara selama menyusui seperti pembengkakan, saluran ASI mampet, dan mastitis bisa dicegah dengan pijat metode ini.
- Seluruh tubuh ibu menjadi rileks dan santai.
Nah, Bunda, setelah mengetahui berbagai manfaatnya, apakah tertarik untuk mencoba pijat laktasi dari Jepang ini? Kalau berhasil, jangan lupa share pengalaman Bunda dengan kami ya.