Parents mungkin sudah sangat akrab dan sering kali menggunakan layanan jasa ojek pangkalan dan ojek online atau ojol, tapi bagaimana dengan ojek khusus untuk ibu hamil alias Jekmil? Sepertinya baru pertama kali mendengarnya, ya?
Layanan Jekmil ini memang tak sepopuler layanan ojek pendahulunya, opang dan ojol. Ojek khusus ibu hamil ini baru ada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dengan jangkauan layanan yang terbatas.
Seperti apa, sih, Jekmil itu dan bagaimana ojek ini beroperasi? Mari kita bahas lebih lanjut.
Jekmil, inovasi bidan desa karena prihatin kunjungan pemeriksaan rendah
Iin Rosita, Bidan Desa pencetus Jekmil (Foto: tangkapan layar video JTV)
Selama masa kehamilan, seorang ibu tentu saja perlu memeriksakan kandungannya secara rutin ke bidan atau dokter kandungan untuk memantau kesehatan diri sendiri ataupun janinnya. Terutama di masa awal kehamilan. Pasalnya, pemeriksaan kondisi kehamilan di triwulan pertama sangat penting untuk mengetahui kondisi kandungan.
Sayangnya, tidak semua ibu hamil mau periksa karena berbagai alasan. Ada yang beralasan tidak ada yang mengantar, ada pula yang memang tidak memahami pentingnya pemeriksaan tersebut.
Hal serupa terjadi Kabupaten Magetan. Kunjungan pemeriksaan ibu hamil di puskesmas sangat rendah. Prihatin dengan kondisi itu, Iin Rosita, seorang bidan desa di Desa Carikan, Kecamatan Bendo, mencetuskan ide layanan ojek ibu hamil yang diberi nama Jekmil.
“PPIA kita rendah. Jadi pemeriksaan atau natal care terpadu atau pemeriksaan lengkap ibu hamil kita cenderung rendah ya, sekitar 60-70% dan ini terjadi selama beberapa tahun,” tutur Iin dalam video yang diunggah JTV di YouTube (30/6/2020).
Setelah melakukan analisa pada tahun 2018 ternyata masalahnya adalah ibu hamil di wilayah itu kesulitan transportasi. Pasalnya suami mereka tidak bisa mengantar karena bekerja di luar kota sementara di desa belum ada ojek online.
Harapannya, dengan adanya Jekmil dapat meningkatkan kunjungan pemeriksaan dan menurunkan angka kematian ibu hamil di Kecamatan Bendo.
Ojek ibu hamil sudah beroperasi sejak 2018
Foto: Kompas
Iin menceritakan, keberadaan Jekmil untuk melayani ibu hamil yang harus melakukan pemeriksaan kesehatan kandungan ke puskesmas terdekat, sementara suami tidak bisa mengantar.
Sebenarnya Jekmil sudah ada sejak tahun 2018. Layanan ini hadir untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil di desanya agar mau memeriksakan kesehatan secara rutin.
Di masa pandemi seperti sekarang, para bumil juga khawatir menggunakan ojek umum. Mereka takut terpapar virus dari pengemudi ojek. Nah, keberadaan Jekmil ini bisa mengurangi kekhawatiran itu.
“Ibu hamil ini khawatir menggunakan ojek di tengah pandemi Covid-19. Mereka tidak tahu tukang ojeknya dari mana, habis bonceng siapa,” ujar Iin dilansir Kompas (1/72020).
Driver Jekmil adalah relawan yang dibekali pengetahuan terkait kehamilan
(Foto: tangkapan layar video JTV)
Berbeda dengan ojek lainnya, driver Jekmil dipilih dari relawan posyandu yang telah memiliki pengetahuan kesehatan terkait kehamilan.
Selain itu mereka juga menjalankan protokol kesehatan selama beroperasi di masa pandemi. Mulai dari menggunakan masker dan face shield, mencuci tangan hingga pemeriksaan suhu tubuh.
Yang mengesankan dari para driver relawan ini adalah mereka bekerja tanpa mendapatkan upah. Murni bekerja sukarela karena ingin membantu sesama dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa khususnya ibu hamil.
“Dari awal kita sudah jelaskan menjadi relawan ojek online ini tidak mendapat upah,” kata Iin.
Salah satu yang menikmati layanan ini adalah Novitasari, warga Desa Carikan. Novi tak lagi khawatir jika harus datang ke puskesmas. Ini karena layanan Jekmil aman dan pengemudi mengetahui cara memperlakukan ibu hamil.
“Nyaman karena jalannya itu pelan. Kita juga enggak khawatir kalau terjadi apa-apa, karena ojeknya tahu menangani orang hamil seperti apa kalau terjadi sesuatu,” ujar Novitasari.
Ojek gratis khusus ibu hamil
(Foto: tangkapan layar video JTV)
Untuk bisa mendapatkan layanan ini, ibu hamil bisa menghubungi bidan puskesmas di mana layanan tersebut tersedia.
Nantinya bidan akan meminta driver untuk langsung menjemput ibu hamil tersebut untuk diantar ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan lengkap. Kemudian, bumil akan diantar kembali ke posyandu desa setempat.
Layanan ini tidak dipungut biaya alias gratis. Jadi ibu hamil tidak perlu mengeluarkan uang untuk naik ojek ini. Wah, benar-benar pelayanan paripurna ya, Parents.
Saat ini ada 20 kader atau relawan Jekmil yang tersebar di 10 desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Semoga ke depan layanan Jekmil ini semakin bertambah banyak dan meluas tidak hanya di Kecamatan Bendo saja.
Jekmil atau ojek ibu hamil ini merupakan inovasi yang luar biasa dan mendapat respon positif dari warga setempat. Untuk kota atau kabupaten lain, boleh nih ditiru inovasinya demi meningkatkan kesehatan ibu hamil.
Sumber: Kompas, JTV
Baca juga:
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Ibu Hamil, Ini yang Harus Dilakukan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.