Jangan Anggap Remeh! Anak Obesitas Berisiko Lebih Rentan Terserang Penyakit Berbahaya

Jangan anggap remeh kalau buah hati Parents memiliki berat badan berlebih, karena ini bisa jadi pertanda obesitas. Apabila tidak segera ditangani, bisa memicu gangguan kesehatan yang serius.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bukan cuma masalah kekurangan berat badan, Parents juga perlu waspada jika si kecil mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas anak termasuk kondisi medis serius, karena dapat meningkatkan si kecil terserang berbagai penyakit.

Misalnya, anak yang obesitas rentan terkena diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, Parents wajib pantau berat badan anak, jangan sampai berat badannya berada di atas berat normal untuk usia dan tinggi badannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi obesitas anak, seperti faktor pemicu, risiko, serta cara mencegahnya, simak penjelasan berikut ini.

Artikel Terkait: Studi: Terlalu Lama Stay at Home Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anak

Bagaimana Mengidentifikasi Kondisi Obesitas Anak?

Kenali tanda-tanda obesitas pada anak. | Sumber gambar: Shutterstock

Kondisi obesitas diartikan jika si kecil memiliki berat badan di atas normal. Namun perlu diketahui, tidak semua anak yang mengalami kelebihan berat badan langsung dinyatakan obesitas.

Hal itu karena ada beberapa anak yang memang memiliki kerangka tubuh yang lebih besar dari rata-rata. Lalu, anak juga memiliki jumlah lemak tubuh yang berbeda di tiap tahap tumbuh kembangnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maka dari itu, untuk mengetahui apakah buah hati Parents benar-benar mengalaminya yakni dengan periksa ke dokter. Dokter akan menggunakan indeks massa tubuh atau BMI, grafik pertumbuhan, atau melakukan tes lain untuk memastikannya.

5 Faktor Penyebab Obesitas pada Anak

Melansir dari situs Good Doctor, ada beberapa faktor penyebabnya, antara lain:

1. Pilihan Makanan dan Minuman

Makanan berkalori tinggi dapat memicu obesitas. | Sumber gambar: Shutterstock

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terlalu sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi, seperti makanan cepat saji, makanan yang mengandung banyak penyedap rasa, zat pemis dan pewarna, dapat memicu obesitas pada anak.

2. Faktor Genetik

Apabila Parents maupun pasangan mengalami kelebihan berat badan, ini berpotensi menurun kepada si kecil. Atau jika Parents suka mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik, hal ini juga membuat anak ikut meniru kebiasaan tersebut, hingga akhirnya ia mengalami obesitas.

3. Jarang Melakukan Aktivitas Fisik

Anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiam diri seperti duduk menonton televisi atau bermain video game dan tidak berolahraga akan lebih mudah terkena obesitas.

4. Faktor Sosial Ekonomi

Di beberapa daerah tertentu ternyata masih ada anak-anak yang sulit mendapatkan makanan sehat. Dampaknya, membuat mereka lebih sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan mengandung banyak bahan pengawet.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Faktor Psikologi

Stres yang terjadi dapat meningkatkan risiko obesitas. Beberapa anak bahkan cenderung makan berlebihan untuk mengatasi berbagai masalah emosinya, misalnya melawan kebosanan atau rasa suntuk yang menghampiri.

Artikel Terkait: WHO: Iklan Makanan Cepat Saji pada Aplikasi Anak Memicu Obesitas Dini

Risiko Penyakit Akibat Kondisi Obesitas

Anak dengan kondisi obesitas berisiko mengalami komplikasi kesehatan fisik. Beberapa penyakit akibat obesitas anak yang perlu Parents ketahui, di antaranya:

1. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi

Pola makan buruk yang mengakibatkan obesitas pada anak dapat menyebabkan kolesterol atau tekanan darah tinggi. Hal ini juga berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, sehingga arteri menyempit dan mengeras.

Jika seperti itu, serangan jantung dan stroke pun bisa terjadi di kemudian hari. Duh, Parents tidak mau, kan, jika ini sampai terjadi pada buah hati tercinta?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Risiko Asma

Anak yang mengalami obesitas akan lebih besar kemungkinannya untuk menderita asma.

3. Menyebabkan Gangguan Tidur

Obesitas dapat menyebabkan gangguan serius pada pernapasan anak, termasuk saat ia tidur. Selama tidur, napas si kecil bisa saja berulang bisa berhenti dan terganggu. Inilah yang menyebabkan anak tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Apabila Parents khawatir si kecil memiliki berat badan yang berlebih, segeralah membawanya ke dokter. Hasil pemeriksaan dokter dapat mempertimbangkan riwayat pertumbuhan serta perkembangan anak.

Artikel Terkait: Perjuangan Arya, anak obesitas yang berhasil turunkan bobot 110 kg selama 3 tahun

Cara Mencegah Obesitas pada Anak

Jika Parents tidak mau semua kondisi berbahaya tersebut terjadi pada si kecil, maka segera cari cara untuk mencegahnya. Beberapa metode alami berikut ini dapat Parents terapkan untuk mencegah obesitas anak:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Konsumsi Makanan Sehat

Jika Parents selalu menyediakan makanan sehat di rumah, ini dapat mengurangi kemungkinan anak untuk mengonsumsi makanan tidak sehat. Parents juga bisa menyiapkan camilan alami, seperti yoghurt, buah, kacang-kacangan, telur rebus atau sayuran.

2. Batasi Asupan Gula

Mengonsumsi gula berlebih dapat menyebabkan beberapa penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Parents harus lebih teliti dalam membatasi asupan gula untuk buah hati setiap harinya.

3. Hindari Makanan Olahan

Makanan olahan sering ditambahkan lemak, kalori, dan gula berlebih. Ini juga cenderung menyebabkan kecanduan pada anak untuk membuatnya makan sebanyak-banyaknya.

Jadi, sebisa mungkin hindari makanan olahan, ya. Lebih baik memasak makanan sendiri, karena lebih terjamin dan higienis.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Air putih berguna untuk membantu proses metabolisme tubuh dan mencegah lapar yang berlebihan. Mengonsumsi air putih dapat menggantikan minuman lain yang tinggi kalori dan gula, sehingga baik untuk menurunkan berat badan ataupun menjaga berat badan ideal.

5. Konsultasi dengan Pakar

Parents, berkonsultasi dengan ahli gizi guna membantu mendapatkan program penurunan berat badan yang lebih efektif. Selain itu, berkonsultasi dengan instruktur kebugaran atau pelatih pribadi juga bisa membantu mendapatkan aktivitas fisik yang paling tepat bagi tubuh.

6. Hindari Makanan yang Bikin Kecanduan

Tahukah Parents bahwa beberapa jenis makanan cenderung menimbulkan gejala kecanduan. Junk food adalah salah satu contohnya, karena jenis makanan ini diproses dengan kandungan yang tinggi gula dan lemak. Hindari makanan tersebut dan buatlah alternatif makanan lain yang lebih sehat.

Aktivitas fisik yang baik dapat mengurangi obesitas. | Sumber gambar: Shutterstock

7. Lakukan Olahraga Kardio

Olahraga kardio merupakan kegiatan fisik untuk memperkuat kerja jantung dan paru-paru. Jogging, lari, bersepeda, jalan kaki atau hiking termasuk olahraga kardio yang bisa dilakukan. Olahraga jenis ini dapat memperbaiki kinerja jantung, tekanan darah, dan pernapasan.

Tidak hanya itu, olahraga kardio juga dapat membantu mengurangi berat badan, mengurangi lemak berbahaya di tubuh, membakar kalori, dan meningkatkan kesehatan mental serta fisik.

8. Berlatih Mindful Eating

Mindful eating merupakan metode untuk meningkatkan kesadaran saat makan. Metode ini dapat membantu membuat pilihan makanan dengan sadar tentang rasa lapar dan isyarat untuk makan. Cara ini terbukti memberikan efek signifikan pada penurunan berat badan, termasuk bagi anak-anak.

Meskipun obesitas anak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit, tetapi kondisi ini masih bisa dicegah. Hal yang paling penting adalah tetap memerhatikan pola makan dan aktivitas anak agar obesitas tidak terjadi atau kondisinya tidak semakin parah.

Artikel ini merupakan konten kerjasama theAsianparent Indonesia dengan Good Doctor Technology Indonesia. Good Doctor Technology Indonesia adalah layanan kesehatan dalam satu genggaman. Tanya dokter dengan konsultasi lewat chat, beli obat dan produk kesehatan online, tebus resep obat online, buat janji kunjungan ke RS atau klinik, dan baca artikel kesehatan terbaru. Info lengkap di GoodDoctor.co.id

Follow juga akun media sosialnya:
Instagram: @gooddoctor.id
Twitter: @gooddoctorid
FB: Good Doctor
TikTok: @gooddoctor.id

Baca Juga:

Penulis

Good Doctor