Hati-hati, Mengonsumsi Ibuprofen Bisa Memperparah Infeksi Corona

Simak penjelasan dari ahli berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO, kian hari penderita wabah ini semakin bertambah di dunia, khususnya Indonesia. Salah satu gejala awal yang kerap terjadi pada penderita Covid-19 ini ialah mengalami demam, Parents. Publik pun menjadi bertanya-tanya, apakah obat ibuprofen untuk gejala awal Corona bisa ampuh mengobati?

Seperti kita ketahui, ibuprofen menjadi obat yang kerap digunakan untuk meredakan demam. Obat ini tergolong kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS atau non steroidal anti-inflammatory drug).

Obat ini memiliki fungsi untuk mengurangi rasa sakit. Biasanya, obat ini juga dijual dengan beberapa nama merek dagang seperti Nuprin, Advil, Brufen dan Motrin.

Namun, tahukah Parents bahwa penggunaan obat ini justru bisa memperburuk seseorang yang terinfeksi Corona?

Artikel Terkait : Bagaimana rasanya jadi pasien positif corona? 6 Orang ini bagikan kisahnya!

Obat Ibuprofen tidak disarankan untuk Covid-19

Ibuprofen merupakan obat yang tidak dianjurkan untuk mengobati pasien Corona, Parents.

Ya, dilansir dari The Guardian, Menteri Kesehatan Prancis, yakni Oliver Veran menjelaskan bahwa ibuprofen hendaknya tidak digunakan untuk seseorang yang terindikasi Corona. Menteri yang juga dokter dan neurologis ini menjelaskan di akun Twitter pribadinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurutnya, dibandingkan dengan ibuprofen, dokter rupanya lebih menyarankan penggunaan paracetamol.

“Menggunakan anti inflamasi (ibuprofen, cortisol) bisa menjadi faktor yang memperburuk infeksi. Jika terjadi demam, gunakan paracetamol.

Jika Anda sudah terlanjur menggunakan obat anti inflamasi, mintalah saran dokter Anda,” tulis beliau dalam kicauan Twitternya, Sabtu (14/03/2020).

Selain itu, penggunaan obat anti inflamasi ini pun bisa lebih berisiko pada pasien penyakit menular yang terinfeksi. Menurut Otoritas kesehatan Prancis, penggunaannya bisa mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di sisi lain, menurut Kepala Pharmacology Rumah Sakit Toulouse, obat anti inflamasi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi ketika ada demam atau infeksi terjadi di dalam tubuh.

Artikel Terkait : 5 Kebijakan Pemprov DKI Jakarta demi putus rantai penyebaran virus corona

Lebih baik menggunakan paracetamol

Lebih dianjurkan untuk memberikan paracetamol untuk mencegah berbagai komplikasi yang ditimbulkan.

Paracetamol lebih dianjurkan untuk digunakan karena alasan keamanan dan efektivitasnya. “Paracetamol akan mengurangi demam tanpa menyerang balik peradangan,” tulis Kemenkes Perancis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain dikenal dengan paracetamol, obat satu ini juga dikenal dengan merek acetaminophen.

Terkait dengan pembelian ibuprofen maupun paracetamol ini, Prancis sendiri sudah memberikan aturan yang ketat. Seseorang yang hendak membelinya harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Sampai hari Selasa ini (17/03), jumlah penderita Corona kian hari semakin bertambah. Sebanyak 134 orang dinyatakan positif, 5 di antaranya meninggal dunia, namun sudah 8 orang yang berhasil sembuh, Parents.

Gejala Corona yang wajib diwaspadai

Ada berbagai gejala infeksi Corona yang sebaiknya tidak diabaikan oleh setiap orang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala Corona ini rupanya bisa muncul secara bertahap dari hari ke hari. Tak jarang, saat muncul gejalanya bisa mirip dengan penyakit pneumonia.

Namun Parents, sebetulnya penyakit ini memiliki perbedaan karakteristik. Biasanya bila gejala yang ditunjukkan tidak membaik, seseorang sebaiknya mewaspadai kemungkinan penyakit Corona.

Hal ini diungkapkan Paras Lakhani, seorang ahli radiologi di Thomas Jefferson University, dilansir dari The Guardian.

Ketika hari pertama terinfeksi, umumnya pasien akan mengalami demam. Seseorang juga bisa mengalami gejala lain yang mirip dengan flu dan batuk. Beberapa di antaranya juga bisa mengalami nyeri otot hingga diare.

Namun, rupanya gejala juga bisa saja tidak muncul hingga hari ke-5, menurut Lauren Ancel Meyers, seorang ahli epidemiologi di University of Texas. Umumnya banyak pasien di hari ke-5 ini sudah mengalami kesulitan bernapas, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit berat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memang, sudah banyak pasien yang meninggal akibat virus satu ini. Namun, tak sedikit juga pasien yang akhirnya bisa sembuh total.

Menurut ahli, dengan penanganan yang tepat dan cepat, seorang pasien bisa sembuh dari Corona setelah melakukan perawatan kurang lebih 2,5 minggu. Jadi, tentunya penting bagi kita semua untuk peka terhadap kondisi tubuh.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri bila mengalami gejala-gejala abnormal, khususnya bila memiliki risiko tinggi mengalami Covid-19 ini. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!

****

Artikel telah ditinjau oleh:

dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca Juga :

Viral, video perawat pasien Corona beri pelukan dari jauh untuk sang anak

Penulis

nisya