6 Fakta Konsumsi Obat Diet atau Pelangsing saat Menyusui, Jangan Diabaikan!

Minum obat diet dianggap sebagai cara instan untuk melangsingkan tubuh. Namun, bagaimana jika obat ini dikonsumsi ibu menyusui, adakah bahayanya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengonsumsi obat diet bagi ibu menyusui tentu saja tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, kandungan yang ada di dalam obat pelangsing belum tentu baik bagi ibu menyusui. Bukan tidak mungkin ini pun akan berdampak buruk terhadap bayi yang masih diberi ASI.

Usai hamil dan melahirkan, mayoritas ibu mengalami perubahan bentuk tubuh, bahkan ada yang merasa jika tubuhnya tidak seperti dahulu lagi. Kondisi ini pada akhirnya membuat mereka ingin mengembalikan bentuk tubuhnya dengan cara instan, termasuk mengonsumsi obat diet.

Obat diet atau obat pembakar lemak (fat burners) mengandung berbagai bahan yang memang diformulasikan untuk menstimulasi proses metabolisme tubuh secara cepat serta menahan nafsu makan. Namun pertanyaannya, bolehkah ibu yang sedang menyusui mengonsumsi obat diet?

Artikel Terkait: Ibu menyusui mau diet? Ikuti aturannya agar produksi ASI tetap lancar

Fakta Mengenai Konsumsi Obat Diet bagi Ibu Menyusui

Sebelum Bunda memutuskan untuk mengonsumsi obat diet selagi masih menyusui si kecil, sebaiknya perhatikan hal-hal penting berikut ini terlebih dahulu.

1. Bahan yang Terdapat pada Obat Pembakar Lemak

Gambar: Freepik

Sebagian besar obat pembakar lemak mengandung kafein sebagai stimulan dan fenilpripanolamin yang bertugas untuk menekan nafsu makan. Untuk obat yang diimpor dari luar negeri, tak jarang mengandung ramuan ma huang atau ephedra.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bahan ini sudah dilarang oleh FDA (Food and Drug Administration), BPOM Amerika Serikat, tetapi masih saja ditemukan di beberapa obat yang dijual via online.

2. Berbahayakah Mengonsumsi Obat Pembakar Lemak atau Obat Diet di Fase Menyusui?

Gambar: Freepik

Sangat tidak disarankan ibu menyusui meminum obat pembakar lemak. Bisa saja bahan yang terkandung didalam obat diet akan bercampur dengan ASI dan berbahaya bila diminum oleh si kecil. Hal ini karena ada beberapa bahan yang terkandung dalam obat pembakar lemak yang bisa terserap oleh ASI dan belum teruji pada bayi, seperti kafein dan ephedra.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Bahaya yang Ditimbulkan Konsumsi Obat Diet bagi Ibu Menyusui

Gambar: Freepik

Tak hanya berbahaya untuk bayi, obat-obatan ini juga sama bahayanya jika dikonsumsi oleh sang ibu. Fenilpropanolamin yang terkandung dalam obat diet dapat menyebabkan stroke.

Sementara efedrin bisa memicu tekanan darah tinggi dan kejang-kejang. Apabila seorang ibu menyusui telah merasakan efek samping dari obat-obatan berbahaya ini, maka kemungkinan besar ia tidak akan bisa menyusui sang bayi lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 5 Manfaat Penting Memberikan ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi

4. Dampak Obat Pembakar Lemak atau Obat Diet pada Produksi ASI

Gambar: Freepik

Obat diet memang memberikan angin segar bagi siapa pun yang ingin mempercepat proses metabolism tubuh, sehingga bisa menurunkan berat badan dengan cara yang singkat. Namun, obat ini dapat menganggu kemampuan tubuh untuk menghasilkan cukup ASI.

Hal ini karena berat badan yang menurun secara drastis akan mengakibatkan seorang ibu tidak memiliki energi yang cukup untuk menyusui. Padahal ibu menyusui membutuhkan energi ekstra untuk memproduksi ASI bagi bayinya.

5. Menyusui Membakar Kalori

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gambar: Freepik

Tanpa disadari, ketika seorang ibu sedang menyusui, sebetulnya ia tidak perlu mengsonsumsi obat diet dengan tujuan membakar lemak, lho. Tubuh Bunda akan dengan sendirinya membakar kalori ekstra hanya dengan menyusui atau memompa ASI.

Ibu menyusui justru disaarnkan untuk mengonsumsi makanan tambahan agar dapat memenuhi kebutuhan kalori ekstra yang terbakar ketika menyusui. Termasuk jika sedang dalam usaha menurunkan berat badan. Hal ini diungkap oleh La Leche League International, sebuah lembaga NGO yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan ibu menyusui di Amerika Serikat.

Energi yang dibutuhkan untuk memroduksi ASI cukup besar. Akibatnya, secara signifikan ibu yang menyusui akan mengalami penurunan berat badan, ketimbang ibu yang memberikan susu formula.

Artikel Terkait: Busui ingin diet yang aman? Ikuti tips dari pakar gizi berikut ini!

6. Tips Diet saat Menyusui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gambar: Freepik

Daripada mengonsumsi obat diet, lebih baik makanlah dalam porsi kecil dan olahraga rutin untuk membantu menurunkan berat bedan lebih cepat. Makan dalam porsi yang sedikit sesering mungkin lebih ampuh karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Penting untuk diingat bahwa para ibu membutuhkan waktu sembilan bulan lamanya untuk menambah berat badan bayi, maka ibu juga membutuhkan waktu yang serupa untuk menurunkannya.

Akan tetapi, semua tergantung pada metabolisme tubuh dan aktivitas ibu sehari-hari. Sebab pada umumnya, ibu menyusui akan kembali ke berat badan normal sekitar enam bulan hingga satu tahun setelah melahirkan.

Sebaiknya, nikmati dahulu momen-momen indah saat meyususi si kecil, ya, Bun, dan yang terpenting Bunda dan buah hati senantiasa sehat selalu.

Itulah penjelasan mengenai aman atau tidak seorang ibu menyusui mengonsumsi obat diet. Semoga bermanfaat, Bun!

Baca Juga:

Ini Rahasia Diet Sehat Vicky Shu Saat Menyusui, Sukses Turun 18kg!