Ada panduan tertentu yang harus diikuti saat memberikan obat batuk dan pilek anak. Pemberian obat secara sembarangan berisiko akan berdampak buruk secara langsung maupun tidak terhadap kesehatan anak.
Oleh karena itu, penting sekali untuk membaca informasi tentang panduan memberikan obat kepada anak yang tertera di petunjuk penggunaan pada kemasan obat.
Di samping itu, ada juga rekomendasi obat yang boleh diberikan pada anak dan yang tidak. Apa sajakah itu? Mari simak informasinya di sini.
Panduan untuk Memberikan Obat Batuk dan Pilek kepada Anak
Keadaan anak yang sakit memang bisa membuat orangtua menjadi khawatir secara berlebihan. Namun, kondisi ini jangan sampai membuat Parents terburu-buru memberikan obat kepada si kecil.
Sebaiknya, terlebih dahulu Parents mengetahui ketentuan pemberian obat kepada anak-anak yang disusun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA).
Berikut ini adalah beberapa ketentuan pemberian obat kepada anak-anak dari FDA.
1. Membaca Petunjuk Penggunaan Obat
Meskipun sederhana, petunjuk penggunaan sangatlah penting untuk diketahui sebelum orangtua memberikan obat kepada buah hatinya.
Informasi seperti dosis penggunaan sesuai umur, waktu pemberian sebelum atau sesudah makan, dan peringatan akan adanya risiko efek samping tertulis lengkap di bagian kemasan. Dengan membaca petunjuk penggunaan secara seksama, obat bisa berfungsi optimal.
2. Hati-hati dengan Kandungan Kodein dan Hidrokodon
Obat batuk yang mengandung kodein dan hidrokodon tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 18 tahun. Kedua kandungan ini biasanya dikombinasikan dengan kandungan lain, seperti antihistamines dan decongestants, untuk meredakan gejala batuk yang berhubungan dengan flu atau alergi pada orang dewasa.
3. Obat Over The Counter (OTC)
FDA tidak merekomendasikan untuk memberikan obat-obatan apotek atau obat over-the-counter (OTC) pada anak-anak yang berusia dibawah 2 tahun. Mengonsultasikan kepada dokter adalah pilihan terbaik sebelum Parents memberikan obat kepada anak-anak.
Rekomendasi Obat Batuk dan Pilek Anak
Pada umumnya, gejala batuk dan pilek pada anak-anak terjadi karena adanya infeksi virus. Oleh karena itu, pemberian obat antibiotik tidak akan bekerja secara optimal.
Melansir dari laman Very Well Health, berikut ini adalah beberapa obat batuk pilek yang direkomendasikan:
1. Zanamivir
Obat ini biasanya dihirup dan berbentuk diskheler. Zanamivir hanya boleh diperuntukkan anak-anak di atas usia 7 tahun.
2. Amantadine
Obat batuk pilek ini diperuntukkan untuk anak usia diatas 12 bulan.
3. Oseltamivir
Oseltamivir efektif diberikan kepada gejala flu tipe A. Obat ini boleh diberikan kepada anak-anak yang berusia di atas 2 minggu.
4. Rimantadine
Rimantadine merupakan obat untuk mencegah flu, bukan untuk mengobatinya. Obat ini cocok untuk anak berusia di bawah 10 tahun.
Jika gejala batuk pilek pada anak disertai demam, Parents bisa memberikan obat yang mengandung ibuprofen dan acetaminophen. Namun, jangan coba-coba untuk memberikan aspirin kepada anak-anak karena memiliki efek samping yang berbahaya.
Perawatan Penyakit Batuk Pilek pada Anak
Selain obat, ada juga beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala batuk pilek pada anak. Berikut ini adalah tipsnya.
1. Madu
Madu merupakan sumber karbohidrat dan gula yang baik untuk anak. Jika anak mengalami gejala batuk pilek, berikan satu sendok madu sebelum tidur.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemberian madu pada anak diperbolehkan jika usianya belum mencapai 1 tahun.
Artikel Terkait: 10 Alasan mengapa Anda harus minum madu dan susu selama Ramadhan
2. Menggunakan Pelembap Udara
Penggunaan alat pelembap udara atau humidifier dapat meredakan gejala sakit tenggorokan yang terasa kering pada anak.
3. Mandi dengan Air Hangat
Uap dari air hangat dapat meredakan gejala hidung tersumbat dan melegakan saluran pernapasan pada anak. Saat anak menunjukkan gejala batuk pilek, Parents bisa memandikan anak dengan air hangat untuk mengurangi gejala batuk pilek yang menyiksa.
4. Membersihkan Ingus
Jika anak-anak yang mengalami gejala batuk pilek belum bisa membersihkan ingusnya sendiri, Parents bisa membantu mereka untuk membuangnya secara manual atau dengan alat pembersih khusus.
5. Menyiapkan Sup Ayam
Sup yang mengandung kaldu ayam asli mampu mencukupi kebutuhan nutrisi anak saat sakit. Selain itu, makanan ini juga mampu memenuhi kebutuhan hidrasi dan mencegah inflamasi pada anak.
Artikel Terkait: Ingin MPASI si kecil lebih lezat? Buat kaldu ayam sendiri yuk
Jika semua usaha sudah dilakukan, tetapi kesehatan anak tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan hal ini kepada dokter atau pihak medis. Apalagi, jika anak mengalami batuk pilek disertai gejala lain, seperti:
- Demam yang sangat tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari 2 hari
- Demam tidak kunjung membaik setelah diberikan ibuprofen atau acetaminophen
- Anak yang berusia di bawah 3 bulan mengalami demam di atas 38 derajat Celcius
- Menolak makan dan minum
- Terlihat lemas, lesu, dan mengantuk
- Mengalami sesak napas
Demikianlah informasi seputar prosedur dan rekomendasi obat batuk dan pilek anak. Semoga bermanfaat.
Artikel ini merupakan konten kerjasama theAsianparent Indonesia dengan Good Doctor Technology Indonesia. Good Doctor Technology Indonesia adalah layanan kesehatan dalam satu genggaman. Tanya dokter dengan konsultasi lewat chat, beli obat dan produk kesehatan online, tebus resep obat online, buat janji kunjungan ke RS atau klinik, dan baca artikel kesehatan terbaru. Info lengkap di GoodDoctor.co.id
Follow juga akun media sosialnya:
Instagram: @gooddoctor.id
Twitter: @gooddoctorid
FB: Good Doctor
TikTok: @gooddoctor.id
Baca Juga:
7 Penyebab Mengapa Anak Sering Sakit yang Wajib Diketahui Orang Tua