Nenek 70 Tahun Berhasil Melahirkan, Bagaimana Risiko Hamil di Usia Lanjut?

Melahirkan di usia lebih dari 40 tahun sangat berisiko, bukan hanya bagi bayi tetapi juga bagi ibu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang nenek asal Gujarat, India yang bernama Jivuben Valabhai Rabari belum lama ini dikabarkan melahirkan seorang bayi di usianya yang ke-70 tahun. Sontak, kabar mengenai nenek 70 tahun melahirkan ini membuat publik geger.

Sang nenek dan suami diketahui sudah menikah selama 45 tahun, namun belum juga dikaruniai seorang anak. Berbagai macam cara telah ditempuh oleh pasangan suami istri itu namun belum juga membuahkan hasil. Mereka bahkan sempat merencanakan program inseminasi buatan dengan seorang dokter kandungan bernama dr. Naresh Bhanushali.

Risiko Kehamilan Tinggi, Pernah Diperingatkan oleh Dokter

Melahirkan di usia lebih dari 40 tahun memang sangat berisiko, bukan hanya bagi bayi, tetapi juga bagi sang ibu. Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian bagi dr. Naresh yang menangani nenek Jivuben Valabhai Rabari dan suami ketika mereka berniat untuk menjalani program inseminasi buatan.

Sang dokter telah menjelaskan dampak negatif jika memiliki anak di usia lanjut seperti mereka. Tidak hanya itu, dr. Naresh juga menjelaskan terkait peluang keberhasilan yang mana inseminasi buatan kebanyakan diperuntukkan bagi perempuan berusia 45-50 tahun. Sehingga pada kasus nenek Rabari, tingkat keberhasilannya pun terbilang rendah.

Namun terlepas dari penjelasan tersebut, Nenek Rabari tak mau ambil pusing. Ia bersikeras untuk tetap menjalani inseminasi buatan. Hal itulah yang membuat dr. Naresh akhirnya menyerah dan mengikuti kemauan sang nenek. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Meski saya mati, saya akan bahagia karena setidaknya berusaha memiliki anak," kata Nenek Rabari menurut dr. Naresh seperti dikutip dari Suara.com.

Baca juga: Hamil di usia 30 tahun keatas berisiko tinggi, begini cara agar tetap sehat!

Sudah Menopause Lebih dari 20 Tahun

Di usia yang ke-70 tahun, sangat wajar bagi perempuan telah mengalami menopause. Nenek Rabari bahkan telah mengalami menopause selama lebih dari 20 tahun. Itu sebabnya ketika bersikeras menjalani program inseminasi buatan, dokter kemudian meresepkan perawatan hormon bagi sang nenek. Perawatan ini bertujuan untuk menstimulasi Nenek Rabari agar bisa menstruasi lagi.

Selain melakukan perawatan hormon, ia juga menjalani program pelebaran uterus (rahim). Ini karena saat usia perempuan semakin tua, maka ukuran rahim pun akan semakin menyempit. Setelah proses ini selesai, barulah dilakukan inseminasi buatan untuk memasukkan embrio tunggal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: Hamil di atas usia 35 tahun? Lakukan ini supaya ibu dan bayi selalu sehat

Program Inseminasi Berhasil Dilakukan di Usia 70 Tahun

Tepat 15 hari setelah proses inseminasi dilakukan, kondisi kesehatan Nenek Rabari kembali diperiksa. Dokter lalu mengumumkan bahwa sang nenek berhasil hamil. Selama masa kehamilan tersebut, Nenek Rabari selalu dalam pengawasan dokter untuk memantau kondisi kehamilan yang sangat berisiko membahayakan dirinya juga kandungannya.

Meski berjalan cukup lancar, namun tantangan mulai muncul saat usia kehamilan memasuki 8 bulan. Tekanan darah sang nenek meningkat. Dokter kemudian menyarankan untuk segera melakukan operasi caesar demi menyelamatkan ibu dan anak. Kasus Nenek Rabari ini dinilai sebagai kasus yang jarang terjadi oleh dokter yang menanganinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Saya sudah mempraktikannya selama 20 tahun dan melakukan 1.000 inseminasi buatan, tapi tak pernah memiliki kasus seperti ini," kata Dokter Naresh.

Baca juga: Sudah Nenek-Nenek Bisa Hamil? Ini Peluang dan Risiko Hamil di Usia Lansia

Risiko Kehamilan di Usia Tua

Kehamilan di usia lanjut cenderung berisiko dan tidak aman. Namun, peluang bayi lahir dalam kondisi normal dan sehat masih bisa diupayakan selama perawatan dilakukan dengan optimal dan dengan pemantauan ketat dari dokter kandungan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski demikian, secara umum terdapat beberapa risiko yang dapat dialami oleh ibu hamil yang mengandung di usia lanjut, yaitu:

  • Bayi lahir dengan kondisi BBLR atau Berat Badan Lahir Rendah.
  • Terjadi kelahiran prematur.
  • Ada kelainan genetika atau kelainan kromosom yang membuat bayi terlahir cacat.
  • Kemungkinan bayi dilahirkan dengan metode caesar.
  • Rawan mengalami keguguran pada usia kehamilan di bawah 4 bulan.
  • Ibu hamil berpotensi mengalami gangguan kesehatan seperti preeklamsia, plasenta previa, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh ibu yang hamil di usia lanjut. Pertama adalah secara rutin dan konsisten memeriksakan kondisi kehamilan mulai dari awal hingga mendekati waktu persalinan. Disarankan juga agar selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan yang sama dari awal, agar dokter tahu benar kondisi Anda.

Tips lainnya yang bisa coba dilakukan adalah dengan menjaga berat badan dan menerapkan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, sampai rajin berolahraga setiap harinya. Dengan demikian, kondisi tubuh ibu yang sedang mengandung juga lebih bugar. Bukan tidak mungkin mendapatkan keajaiban seperti nenek 70 tahun melahirkan tersebut. 

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/berbagai-risiko-kehamilan-pertama-di-usia-40-an

id.theasianparent.com/nenek-4-cucu-lahirkan-bayi-kembar-3-di-usia-55-tahun

id.theasianparent.com/usia-kehamilan-ibu-pengaruhi-risiko-down-syndrome