Isu legalisasi ganja untuk kepentingan medis kembali dibahas setelah seorang ibu asal Sleman meminta Mahkamah Konstitusi melegalkan permohonan penggunaan ganja untuk keperluan medis anaknya. Tentunya hal ini kembali menuai pertanyaan publik dan meninjau kebijakan negara yang sudah legalkan ganja untuk kepentingan medis.
Senyawa dalam Ganja Dianggap Bisa Sembuhkan Beberapa Penyakit
Sumber: Unsplash
Cannabinoid menjadi salah satu senyawa yang cukup kontroversial karena mengandung khasiat kesehatan. Salah satunya adalah Japanese encephalitis yang diidap oleh Pika, buah hati dari ibu Santi yang berasal dari Yogyakarta tersebut.
Cannabidiol atau disebut sebagai CBD baru-baru ini mulai diperhatikan untuk keperluan pengobatan karena sifatnya yang tidak memabukkan.
CBD bisa diambil dari tanaman rami yang notabene tidak mengandung senyawa memabukkan yang umumnya muncul di ganja sebagai psikotropika.
Artikel Terkait: Viral Ibu Carikan Obat Ganja Legal untuk Anaknya yang Mengidap Cerebral Palsy
11 Negara yang Legalkan Ganja Untuk Keperluan Medis
Sejatinya ada 30 lebih negara yang sudah legalkan ganja untuk keperluan medis. Berikut adalah 11 di antaranya:
1. Argentina
Argentina merupakan negara yang legalkan penggunaan ganja untuk medis, Parents. Namun tidak sembarangan orang bisa dengan mudah mendapatkannya, lo.
Warga Argentina harus memiliki resep obat resmi dari penyedia layanan kesehatan yang ditujukan untuk penyakit tertentu, seperti epilepsi dan nyeri kronis.
2. Thailand
Thailand menjadi negara Asia pertama yang memperbolehkan penggunaan ganja sebagai penggunaan obat-obatan.
Tentunya hanya dokter berlisensi saja yang dapat menggunakan obat-obatan ini, termasuk dosis yang diatur dengan ketat.
Sejak tahun 2022, Thailand sudah mengizinkan penanaman, konsumsi, dan penjualan tanaman ganja dengan mudah. Namun, merokok ganja di area umum masih dilarang.
3. Britania Raya
Inggris juga sudah melegalkan aksi penggunaan ganja untuk medis, Parents. Namun, Inggris tetap melarang penggunaan ganja untuk rekreasional sehingga kepemilikan akan tetap dilarang.
Hanya beberapa konsultan spesialis yang dapat memberikan resep penggunaan ganja. Dokter umum tetap tidak diberi kewenangan. Ada pun ganja hanya digunakan sebagai obat terakhir bila tidak ada alternatif lainnya.
Artikel Terkait: Anak Bunuh Ibu dan Menari di Samping Jenazahnya, Benarkah Pengaruh Ganja?
4. Belanda
Sumber: Unsplash
Belanda sendiri sudah terkenal sebagai negara untuk konsumsi ganja bahkan di luar medis, Parents. Namun terbatas hanya di toko-toko tertentu saja.
Hukum ini sudah berlaku sejak tahun 2003 dan dikontrol penuh oleh Kantor Pengelolaan Ganja Medis Belanda sehingga seluruh sistem terpusat dan terkendali.
Pasien juga tidak bisa sembarangan membeli obat ganja dengan bebas. Tetap saja harus melalui resep obat yang legal dan melalui apotek tertentu yang sudah ditunjuk.
5. Jerman
Jerman memiliki aturan yang lebih ketat daripada negara lainnya dalam legalisasi ganja medis. Jerman hanya mengizinkan penggunaan ganja dan turunannya bila pasien sudah sangat kritis dan tidak ada alternatif terapi lainnya.
Aturan ini sudah berlaku sejak tahun 2017. Obat ganja yang dapat digunakan pun hanya berupa bunga kering dan ekstraknya. Penggunaan hanya dapat diizinkan bila terbukti memiliki dampak positif.
6. Meksiko
Sejak tahun 2021, Meksiko mengizinkan penggunaan obat ganja dalam bentuk senyawa CBD yang tidak memiliki psikoaktif.
Ada pun untuk izinnya cukup sulit, yakni harus memiliki surat keterangan dari BPOM Meksiko, Parents!
Artikel Terkait: Belajar Dari Kasus Fidelis, Saatnya Legalisasi Ganja Untuk Pengobatan?
7. Selandia Baru
Sumber: Unsplash
Ganja medis hanya disediakan oleh dokter berlisensi yang sudah ditunjuk. Sativex menjadi satu-satunya produk ganja yang memiliki rasio 1:1 CBD (non psikoaktif) dan THC (psikoaktif).
Tujuan dari legalisasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas medis dan kesehatan pasien. Tentunya ganja yang diberikan juga sudah melalui prosedur ketat dari distributor tunggal.
Selandia Baru masih tidak mengizinkan penggunaan untuk rekreasional.
8. Zimbabwe
Negara Afrika rupanya juga ikut turun tangan dalam aksi pencabutan larangan ganja dalam medis.
Sejak April 2018, Zimbabwe mengizinkan penggunaan ganja untuk medis serta izin petani untuk budidaya dan penanaman ganja.
Apalagi rupanya ternyata tanah Afrika menjadi salah satu lahan yang menjanjikan bagi produsen ganja dari Kanada.
9. Makedonia
Negara kecil di Eropa ini juga melegalkan penggunaan ganja medis yang ketat. Hanya ganja berbentuk minyak yang bisa dikonsumsi untuk medis!
Untuk mendapatkan izin penggunaan, pasien harus berkonsultasi dengan neurologis, onkologis, radioterapis, dan ahli penyakit menular. Panjang sekali urutannya, Parents!
10. Finlandia
Lagi-lagi negara Eropa menjadi salah satu yang melegalkan ganja. Hal ini dikarenakan adanya progresivitas dunia kesehatan yang mementingkan kebutuhan pasien.
Obat yang dapat diberikan pun hanyalah Sativex yang berbentuk semprot mulut saja. Sativex dapat diberikan kepada pasien dengan sklerosis.
Namun beberapa dokter di Finlandia tetap menegaskan bahwa ganja bukanlah penghilang nyeri yang dapat digunakan untuk sehari-hari bahkan penyakit kronis sekalipun.
Berbeda dengan kebanyakan negara, Finlandia juga memandang ganja bukanlah pengobatan efektif kanker.
11. Kroasia
Sumber: Unsplash
Kroasia ikut menjadi negara Balkan Eropa yang melegalkan mariyuana untuk kepentingan medis pasien. Pasien yang dapat diberikan adalah pasien kanker, multiple sclerosis, dan HIV/AIDS.
Untuk produksinya sendiri hanya diimpor dari Kanada dan dalam bentuk cair atau kapsul saja!
12. Siprus
Negara terakhir yang legalkan ganja untuk medis adalah Siprus. Negara Eropa ini hanya mengizinkan untuk pengobatan kanker stadium akhir.
Bentuk yang dapat diterima pun hanya dalam bentuk minyak dan izinnya harus langsung menuju Kementerian Kesehatan!
Itulah 11 negara yang legalkan ganja untuk kepentingan medis. Bagaimana menurut Parents?
***
Baca Juga:
Thailand Resmi Legalkan Ganja, Bagaimana Aturannya Bagi Turis?
Anji Berharap Ganja Legal di Indonesia, untuk Kesehatan dan Medis
Rizky Nazar Ditangkap Narkoba, Tertangkap Basah sedang Pakai Ganja
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.