Naik turun tangga saat hamil muda bisa keguguran? Baca faktanya berikut ini!
Larangan naik turun tangga saat hamil muda sering terdengar karena dianggap dapat memicu keguguran. Padahal, hal ini justru memiliki manfaat untuk kesehatan ibu dan janin.
Naik turun tangga saat hamil muda dianggap berbahaya, beberapa orang meyakini bahwa hal ini bisa memicu keguguran. Padahal sebenarnya tidak ada patokan usia kandungan tertentu terkait naik turun tangga pada ibu hamil.
Oleh karena itu, naik turun tangga saat hamil muda boleh dilakukan asalkan berhati-hati. Kekhawatiran terbesar ketika ibu hamil naik turun tangga yaitu terpeleset dan terjatuh yang berisiko pada kondisi kehamilannya.
Apabila ibu hamil terpeleset dan terjatuh hal itu bisa berdampak pada trauma fisik, yang mana dapat menyebabkan keguguran di trimester pertama. Sedangkan ketika itu terjadi pada trimester akhir, maka ibu hamil bisa berisiko alami kelahiran prematur.
Kemungkinan terpeleset dan terjatuh tak hanya terjadi saat naik turun tangga, tapi juga bisa terjadi saat sedang jalan biasa. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas hariannya.
Selain itu, justru naik turun tangga harus dikurangi oleh ibu hamil saat kandungannya sudah membesar. Saat itu, ibu hamil kurang dapat menjaga keseimbangan yang lebih baik, daripada ketika masih hamil muda.
Anggapan terkait naik turun tangga saat hamil muda berisiko keguguran seharusnya sudah saatnya tidak lagi dipercaya. Justru, nyatanya ada beragam manfaat yang bisa diraih jika ibu hamil naik turun tangga.
Beragam manfaat naik turun tangga saat hamil muda
1. Menurunkan risiko preeklampsia
Menurut beberapa penelitian, ibu hamil yang tetap aktif selama kehamilan dengan naik turun tangga memiliki risiko lebih rendah mengalami preeklampsia. Kondisi preeklampsia bisa mengancam jiwa ibu hamil melalui tekanan darah tinggi, pembengkakan di tangan dan kaki, serta masalah ginjal.
Artikel terkait: Waspadai Preeklampsia Pada Kehamilan
2. Mencegah risiko diabetes gestasional
Beberapa studi menemukan, naik turun tangga saat hamil muda atau trimester pertama dapat mencegah ibu hamil alami diabetes gestasional. Penyakit ini diakibatkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi dan tubuh tidak mampu memproses peningkatan jumlah gula.
Artikel terkait: Mengenal Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
3. Mengurangi sakit punggung dan sembelit
Aktivitas fisik seperti berjalan, lari-lari kecil, dan naik turun tangga selama kehamilan dapat mengurangi terjadinya sakit punggung dan sembelit. Selain itu, naik turun tangga selama kehamilan juga bisa mengurangi risiko pembengkakan.
Kondisi ibu hamil yang dilarang naik turun tangga saat hamil muda
Ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak direkomendasikan untuk naik turun tangga, berikut ini adalah daftarnya:
- Apabila ibu hamil pernah mengalami keguguran sebelumnya. Anggapan terkait naik turun tangga saat hamil muda bisa menyebabkan keguguran baru berlaku jika ibu hamil dalam kondisi ini, karena upaya menaiki tangga selama awal kehamilan dapat memberi tekanan pada janin dan menyebabkan keguguran
- Jika ibu hamil mengalami perdarahan dan kram
- Ibu hamil merasa pusing
- Bila ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan rendah
- Memiliki berat badan yang berlebih
- Ibu hamil yang menderita diabetes dan penyakit autoimun
- Jika dokter menyarankan ibu hamil untuk banyak istirahat di tempat tidur
Alasan larangan ibu hamil naik turun tangga saat memasuki trimester kedua dan ketiga
Naik turun tangga saat hamil muda atau trimester pertama memang disarankan karena ada manfaatnya. Hal ini justru berbanding terbalik jika usia kehamilan ibu sudah mencapai trimester kedua dan ketiga.
Dilansir dari laman Parenting Firstcry, inilah alasan ibu hamil trimester kedua dan ketiga tidak dianjurkan naik turun tangga. Simak ya, Bun.
1. Rawan tersandung
Di usia kehamilan ini, kondisi badan semakin membesar dan keseimbangan ibu mulai menurun. Ketika kondisi tubuh sudah seperti itu, maka ibu hamil rawan tersandung dan tergelincir saat naik turun tangga yang bisa menyebabkan masalah serius pada kandungan.
2. Adanya tekanan di punggung
Saat perut ibu hamil membesar, maka mulai merasa adanya tekanan akibat kenaikan berat badan. Hal ini bisa membuat anda pusing dan berisiko terjatuh saat menaiki anak tangga.
3. Kaki bengkak
Jika memiliki masalah kaki bengkak selama kehamilan, menaiki tangga dapat memberikan tekanan yang berat pada kaki. Kondisi kaki bengkak ibu hamil pun bisa parah dan meningkat.
4. Sulit bernapas
Menaiki tangga dapat membuat ibu hamil merasa terengah-engah saat bernapas. Kondisi ini bisa berdampak pada janin karena pasokan oksigen yang berkurang.
5. Hilang keseimbangan
Saat perut membesar membuat ibu hamil akan semakin hilang keseimbangan. Kurangi risiko terjatuh dengan cara tidak naik turun tangga ketika tubuh sudah mulai hilang keseimbangan.
***
Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.
Referensi : Parenting Firstcry
Baca juga :
Wajib Tahu! Ini 9 Tips untuk Bumil agar Aman Naik Turun Tangga saat hamil