Museum Vagina Pertama di Dunia Terpaksa Ditutup, Ini Alasannya

Museum Vagina di Camden, London, Inggris, ditutup karena pihak pengelola tempat menolak perpanjang kontrak sewa. Bagaimana kelanjutan museum ini?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelumnya ramai dibicarakan bahwa Museum Vagina yang berlokasi di Camden, London, Inggris, resmi ditutup. Museum yang berisi edukasi mengenai organ intim wanita itu ternyata ditutup sementara hingga menemukan lokasi gedung yang baru karena kontrak sewa di gedung sebelumnya sudah habis dan tidak bisa diperpanjang.

Satu-satunya Museum Vagina di Dunia terpaksa Ditutup

Museum Vagina Ditutup!

Image: Research Adventures of a Curator

Museum Vagina mengabarkan pada Selasa (3/8/2021) seperti melansir Standart.co.uk bahwa sewa gedung museum akan segera berakhir dan hingga saat itu belum menemukan tempat alternatif yang cocok.

We’d prefer not to air our linens in public (unless we’re showing you how vaginal acidity is normal). But we need to say something, and we need to ask your help. The pandemic has been rough for the entire museum sector. Now the Vagina Museum is at risk of becoming homeless, demikian tulis @vagina_museum di Twitter, Senin (2/8/2021).  

Pengelola museum juga sekaligus mengeluarkan permohonan online untuk bantuan pencarian lokasi baru mereka.

Tapi kami perlu mengatakan sesuatu, dan kami perlu meminta bantuanmu. Pandemi telah melanda seluruh sektor museum. Sekarang Museum Vagina berisiko menjadi tunawisma,demikian tegas mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski sudah tak lagi beroperasi di gedung sebelumnya, akhirnya pengelola mengantisipasi pameran offline secara online dalam bentuk ilustrasi dan digital. Salah satu yang dipamerkan secara virtual adalah karya seniman Austria, Kerstin Rajnar.

Artikel terkait: Museum Manusia Purba Sangiran, Salah Satu Situs Arkeologi Terbaik Dunia

Pihak Kedua Menolak Perpanjangan Kontrak Sewa Gedung

Image: LINE Today

Mengutip Vice, alasan utama penutupan sementara Museum Vagina adalah, pihak managemen gedung yang menolak untuk memperpanjang kontrak penyewaan gedung. Batas akhir kontrak di antara kedua belah pihak adalah 24 September lalu. Setelah itu, Museum Vagina hanya bisa menggelar pamerannya secara online.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dikabarkan gedung tersebut akan diubah oleh pengelola menjadi toko pakaian. Di sisi lain, pihak museum masih berjuang menemukan rumah barunya.

Juru bicara Stables Market mengatakan sangat senang saat menyambut Museum Vagina pertama kali di tempat mereka.

“Kami sangat senang menyambut Museum Vagina di Pasar Camden di tahun 2019. Kami berhubungan langsung dengan Dewan Camden dan mendapatkan izin perencanaan 24 bulan sementara untuk mengakomodasi mereka.”

Namun sayang, izin perencanaan itu berakhir dan sebagai hasilnya pihak Stables Market telah menawarkan lokasi baru yang lebih besar yang sesuai dengan persyaratan bisnis ini dengan biaya sewa sesuai dengan harapan saat ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tapi tawaran itu akhirnya harus juga ditolak oleh pihak museum.

“Tawaran ini telah ditolak, namun, kami masih senang untuk bernegosiasi dengan tim jika ada perubahan minat sama sekali.”

Artikel terkait: Foto Surat Kartini di Museum Rembang, Berisi Gagasan Emansipasi Perempuan

Museum yang Lama Juga Sempit

Image: DW

Sebenarnya usaha untuk mencari gedung baru sudah dilakukan sejak satu tahun lalu. Alasannya saat itu, mereka butuh gedung yang baru karena kapasitas gedung saat itu terhitung sempit untuk memenuhi kuota pengunjung setiap harinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Selama lebih dari setahun, kami telah mencari tempat baru karena kami telah berjuang untuk memenuhi permintaan, dengan lebih dari 119.000 pengunjung dalam waktu empat bulan di ruang kecil,” kata Manajer Pengembangan dan Pemasaran Museum Vagina Zoe Williams.

Artikel terkait: 16 Museum Virtual di Indonesia, Belajar Sejarah Melalui Akses Digital

Menuai Respons dan Dukungan Publik

Image: Evening Standard

Zoe dan rekan-rekannya berusaha mencari bantuan ke mana-mana untuk bisa segera mendapatkan gedung baru.

“Sejak kami mengumumkan permohonan bantuan, kami benar-benar kewalahan oleh respons positif dari komunitas yang bersatu untuk menyelamatkan museum ini,” kata Zoe.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sambil menunggu gedung yang sesuai dengan yang mereka dapatkan, sementara seluruh benda pameran di suatu tempat penyimpanan dan ruang kantor sementara.

“Kami sedih harus meninggalkan rumah tetap pertama kami, di mana ada banyak kenangan indah tentang bagaimana publik begitu luar biasa datang untuk belajar.

Vagina Museum merupakan museum pertama yang seperti ini dan pertama kali dibuka tahun 2019 di Stables Market, Camden, Inggris. Tempat edukasi ini diresmikan pertama kali oleh pendirinya, Florence Schecter.

Sejak awal pembukaannya, banyak publik yang memberikan apresiasinya karena museum ini sangat membantu memberikan edukasi dalam mengungkap banyak hal tabu terkait organ intim perempuan.

Dan setiap pamerannya pun selalu menarik banyak pengunjungan. Seperti pameran Muff Busters, Vagina Myths and How to Fight Them yang digelar tahun 2019 silam yang telah dikunjungi 110 ribu orang.

Semoga museum vagina lekas mendapatkan tempat yang baru, ya!

Baca juga:

Berwisata Museum di Bandung, Kenapa Tidak?

5 Museum Bawah Air Unik di Berbagai Belahan Dunia, Bisa Jadi Wishlist!

Inilah 9 museum untuk anak di Jakarta, cocok untuk liburan akhir pekan!