Setelah ASI eksklusif selama 6 bulan, kini waktunya bayi untuk diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Sebelum mulai MPASI, ada baiknya Parents mengetahui menu MPASI 6 bulan pertama terbaik untuk buah hati.
Terkait dengan hal tersebut, beberapa pihak mengatakan jika MPASI 6 bulan pertama terbaik adalah menu 4 bintang. Menu makanan yang mengandung 4 unsur zat gizi, seperti karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran.
Di sisi lain, ada juga yang mengatakan jika pada momen pertama bayi makan lebih baik diberikan menu tunggal, seperti puree buah-buahan atau sayuran tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada alergi makanan pada bayi atau tidak.
Masalahnya pengertian tentang menu tunggal juga masih berbeda-beda di kalangan para Bunda. Agar tidak salah kaprah, simak pertanyaan dari dr. Meta Hanindita, SpA, berikut ini.
Artikel terkait : 3 Tips anti-repot menyiapkan MPASI pertama untuk bayi Anda
Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sejak usia 6 bulan, kandungan ASI sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Maka, orangtua harus memberikan makanan mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi.
Selain itu, makanan yang mengandung protein hewani juga harus diberikan, serta vitamin dan mineral terutama zat besi, seng dan vitamin A. Sebab, kandungan zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan bagi bayi.
Lantas bagaimana dengan menu tunggal MPASI, apakah disarankan?
Selama ini pengertian menu tunggal MPASI yang beredar di kalangan para Bunda adalah menu yang terdiri dari satu bahan makanan saja, misalnya, pisang, avokad, bubur beras, dll yang dicampur dengan ASI.
Menu tunggal MPASI ini diberikan selama 14 hari, dengan tujuan untuk melihat apakah ada tanda-tanda alergi pada si kecil. Atau apakah bayi menjadi sembelit atau diare karena makanan tersebut. Tapi apakah pemberian ini tepat untuk bayi Anda?
Dalam hal ini kepada theAsianparent dr. Meta Hanindita, SpA menegaskan bahwa sebenarnya WHO maupun IDAI tidak merekomendasikan menu tunggal karena tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi anak.
Jika selama ini timbul pemahaman yang mengatakan kalau menu tunggal diberikan selama 14 hari untuk melihat ada tidaknya reaksi yang ditimbulkan dari makanan, hal ini juga tidak tepat. Pasalnya, untuk mengetahui adanya reaksi alergi yang ditimbulkan oleh makanan pada anak hanya membutuhkan waktu selama 3 sampai 5 hari.
“Rekomendasi dari AAP (American Academy of Pediatrics) menyatakan sebaiknya untuk mengetahui adanya potensi alergi, bayi diberikan bahan baru harus dicoba selama 3 – 5 hari. Hal ini tentunya juga bukan menu tunggal MPASI. Kalau orangtua sudah melihat makanannya aman dikonsumi bayi, ya boleh dicampur dengan makanan lain,” papar dr. Meta.
Menu MPASI 6 Bulan Pertama Terbaik
Selanjutnya, dr. Meta menjelaskan bahwa berdasarkan panduan dari WHO, bahan dasar MPASI merupakan staple food ataupun makanan pokok atau sumber karbohidrat yang tergantung di daerah lokal masing-masing.
“Misalnya kita yang tinggal di Jawa, maka makanan pokoknya itu kan beras. Jadi jelas, pemberian MPASI perdana adalah berbahan beras,” tuturnya.
Kemudian, dokter anak yang sudah menelurkan buku ‘567 Fakta Tentang MPASI’ ini memberikan contoh, “Misalnya, pada 5 hari pertama Bunda memberikan MPASI bubur beras dan susu. Setelah dilihat aman, dan tidak menimbulkan alergi. Selanjutnya pada 5 hari kedua, beras dan susu ini bisa dipakai lagi dengan tambahan hati ayam atau protein hewani lainnya. Dan ternyata aman.
Kemudian bisa lanjut 5 hari selanjutnya, menu tersebut ditambah menjadi beras, susu, hati ayam dan brokoli. Demikian seterusnya, bisa ditambah protein nabati, seperti tempe.”
Jika Bunda perhatikan, contoh yang dipaparkan dr. Meta di atas bisa dibilang setelah melewati beberapa jenis makanan dan tidak alergi, bayi Anda sudah mengonsumsi menu 4 bintang. Yaitu, ada beras untuk karbohidrat, hati ayam untuk protein hewani, brokoli untuk serat/sayur, dan tahu untuk protein nabati.
Namun, selain menu 4 bintang di atas, dr. Meta juga menyarankan untuk menambahkan lemak dalam MPASI bayi Anda. Sumber lemak bisa didapatkan dari dari minyak, santan atau margarin.
“MPASI harus komplet. Sementara untuk buah-buahan, bisa dipilih sebagai camilan atau snack anak. Bukan sebagai menu utama MPASI.”
“Menu MPASI ini sudah disesuaikan dengan rekomendasi IDAI yang terbaru, yaitu 4 kuadran, yang terdiri dari karbohidrat, protein yang sumbernya utamakan dari hewani, lemak, dan sayur serta buah-buahan.”
Dari sini maka semakin menegaskan bahwa MPASI terbaik yang perlu diberikan pada anak adalah makanan dengan nustrisi lengkap, yang memenuhi MPASI 4 kuadran.
Strategi Pemberian MPASI Menurut IDAI
Setidaknya ada 4 strategi yang dapat Parents perhatikan, yaitu tepat waktu, adekuat, aman dan higienis, serta diberikan secara responsif. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya:
1. Tepat waktu
Berikan MPASI ketika ASI saja tidak cukup utnuk memenuhi kebutuhan bayi (usia bayi sekitar 6 bulan).
2. Adekuat
MPASI yang diberikan memenuhi kebetuhan energi, protein, dan mikronutrien anak.
3. Aman dan higienis
Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis.
4. Diberikan secara responsif
MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak.
Memulai Pemberian MPASI Bayi Di Usia 6 Bulan
- Frekuensi
Berikan MPASI 2 kali sehari pada bayi berusia 6 bulan.
- Jumlah
Berikan 2-3 sendok MPASI dalam sekali makan sebagai awalan.
- Tekstur
Mulai MPASI dengan makanan yang dihaluskan sehingga menjadi bubur kental atau puree, kasar, hingga pada usia 1 tahun si kecil sudah bisa mengonsumsi makanan rumahan.
- Aktif/Responsif
Bayi masih dalam tahap adaptasi dengan MPASI, sehingga Bunda harus sabar dan memberi dorongan kepada bayi untuk makan. Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan makanan.
***
Parents, itulah informasi terkait menu MPASI 6 bulan pertama terbaik untuk bayi. Semoga bermanfaat.