Tepat pada 23 April 2022 adalah ulang tahun Joanna Alexandra ke-35. Momen ulang tahun Joanna Alexandra kali ini dipenuhi suasana haru. Terlebih, untuk pertama kalinya Joanna merayakan hari jadi tanpa kehadiran sang suami.
Momen Ulang Tahun Joanna Alexandra
(Sumber: Instagram/joannaalexandra)
Melalui Instagram ibunya, keluarga besar dan teman-teman Joanna ikut merayakan ulang tahunnya. Ia menerima berbagai kejutan dari anak dan kerabat-kerabatnya. Keluarga dan kerabat juga turut mendoakan Joanna secara bergantian.
Suasana berubah menjadi haru ketika Joanna menerima hadiah bantal bergambar wajah mendiang suaminya. Ia langsung mendekap erat bantal itu. Kemudian anak sulungnya datang dan memeluk sang ibu.
Momen haru perayaan ulang tahun Joanna Alexandra itu dibagikan oleh sang ibu, Nina Kairupan di akun Instagram @ninakairupan. “35 yaaa,” tulis sang ibunda.
Semenjak kepergian suaminya, Joanna bisa dibilang absen dari dunia media sosial. Ia tidak pernah lagi mengunggah baik di akun pribadinya, maupun akun anak-anak yang dikelolanya.
Seluruh kegiatan dan kabar terbarunya didapatkan dari akun Instagram milik ibunya. Tak perlu ditanyakan lagi, kehilangan sosok terkasih adalah sesuatu yang sangat berat untuk dilalui.
Sebagai informasi, Raditya Oloan meninggal pada 6 Mei 2021, beberapa minggu setelah sempat dinyatakan positif COVID-19. Raditya Oloan sempat mengalami badai sitokin. Fungsi ginjal Radit ikut terganggu dan menjalani Continuous Veno-Venous Hemofiltration atau CCVH.
Artikel terkait: 6 Potret Masa Kecil Joanna Alexandra, Mirip Sekali dengan Anak-anaknya Saat Ini
5 Tahapan Berduka
(Sumber: pexels/inzmam-khan)
Parents, ditinggal pergi orang terkasih merupakan suatu kejadian yang sangat berat dan sulit untuk diterima. Tak jarang kesedihan yang dirasakan dapat bertahan sangat lama dan mengubah drastis kehidupan seseorang.
Dilansir dari Mentalhelp.net, ketika seseorang berduka ada beberapa tahap yang akan dilalui dalam masa-masa berduka hingga bisa menerima kenyataan. Dr. Elizabeth Kubler-Ross memiliki teori setidaknya ada 5 situasi yang akan dilewati seseorang.
1. Penyangkalan (Denial)
Pada tahap ini, seseorang akan sulit menerima kenyataan pahit yang dilaluinya. Seseorang mungkin merasakan hal ini bukan kenyataan, contohnya ia akan berharap dapat bangun dari mimpi buruk.
2. Kemarahan (Anger)
Setelah melewati tahap penolakan, seseorang akan mengalami kemarahan. Marah terhadap situasi, marah dengan yang Maha Kuasa, merasa diperlakukan tidak adil, bahkan merasa tidak dipedulikan. Pada tahap ini, iman sedang diuji dengan hebatnya.
3. Berandai-andai (Bargaining)
Setelah marah, seseorang yang berduka akan berandai-andai. Semisal, seseorang akan berpikir apa yang terjadi jika dia tidak sakit, jika dia ditangani lebih cepat, dan sebagainya.
4. Depresi (Depression)
(Sumber: pexels/kat-smith)
Setelah kemarahan dan berandai-andai tak kunjung menghasilkan apa-apa, seseorang akan memasuki tahap depresi, dimana ia dipaksa menerima kenyataan itu. Pada tahap ini, seseorang akan menangis, pola tidur dan pola makan akan berubah, juga menarik diri dari orang-orang sekitar.
5. Penerimaan (Acceptance)
Setelah menghabiskan banyak waktu bergumul dalam duka, seseorang akan mulai bisa menerima kenyataan. Pada tahap inilah ia mulai menerima kepergian orang terkasih adalah hal yang tidak bisa dihindari. Ia mulai ada kesadaran untuk melanjutkan hidup.
Setiap proses ini dapat terjadi berurutan maupun tidak. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan, menunjukkan setidaknya tahap-tahap inilah yang akan dilalui orang ketika berduka.
Artikel terkait: 5 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri untuk Sembuhkan Luka Hati, Coba Yuk!
Berdamai dengan Kehilangan, Mungkinkah?
Lalu, apa saja yang Parents dapat lakukan untuk berdamai dengan diri serta mengantisipasi kesedihan yang mendalam karena kehilangan orang yang disayang? Dilansir dari hellosehat.com, ada beberapa cara untuk berdamai setelah kehilangan orang yang dikasihi.
1. Ambil Waktu untuk Berduka
Menahan dan memendam kesedihan adalah cara yang buruk ketika sedang berduka. Hal ini akan melukai diri sendiri dan membuat batin tertekan.
Ketika sedang berduka, terima perasaan yang dirasakan, menangislah jika ingin menangis. Justru dengan menangis, akan memberikan kelegaan dari kesesakan yang dirasakan.
2. Cari Dukungan
Ketika sedang berduka, carilah pertolongan dan dukungan dari orang-orang disekitar. Jika butuh teman cerita, teman untuk berkeluh kesah, jangan sungkan untuk libatkan sahabat dan keluarga. Mereka pun pasti mengerti bahwa Anda mengalami hal yang berat dan akan dengan senang hati untuk membantu jadi pendengar.
3. Ekspresikan Diri
(Sumber: pexels/taryn-elliot)
Berduka adalah sesuatu yang berat. Jika Anda membutuhkan waktu untuk meluapkan perasaan, ekspresikanlah perasaan yang dirasa melalui karya. Melukis, menulis, atau menyanyikan lagu peihal apa yang dirasakan adalah cara yang baik untuk meluapkan emosi.
4. Menjaga Kesehatan
(Sumber: pexels/pixabay)
Selagi berduka, mungkin ada kecenderungan seseorang akan sulit untuk menjaga kesehatan. Pola makan yang tak teratur juga jam tidur yang berantakan. Cobalah untuk menjaga kesehatan, mengatur pola makan, mendapatkan tidur yang cukup, dan berolahraga.
Olahraga memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan. Seperti yang dilansir oleh mayoclinic.org, berolahraga meningkatkan endorfin, hormon yang memunculkan perasaan bahagia dan kepuasan. Selain itu berolahraga juga dapat meredam stres dan meningkatkan suasana hati.
5. Mendekatkan Diri dengan Tuhan
(Sumber: pexels/ali-arapoğlu)
Berdoa adalah satu cara bagi seseorang untuk meluapkan perasaan yang ia punya kepada sang pencipta. Berdoa dan meditasi akan memberikan efek yang menenangkan.
Tiada yang tahu seberapa berat beban yang ditanggung Joanna Alexandra. Parents, kehilangan orang yang disayang tentu meninggalkan tempat dihati kita. Namun, berdamai adalah tugas yang suatu saat harus dikerjakan.
Baca Juga:
6 Fakta Kecelakaan Grup Musik Debu, Dua Orang Meninggal Dunia
4 Artis Bertemu Jodoh Lewat Media Sosial, Ada yang Sampai Menikah
8 Potret Persahabatan Anak Artis yang Bikin Penggemar Gemas, Akrab Banget!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.