Parents, teknologi kerap disalahgunakan oleh pihak tak bertanggugn jawab untuk melakukan penipuan dan kejahatan siber. Berbagai jenis modus kejahatan dunia perbankan marak beredar di ragam kanal media sosial, mulai dari WhatsApp, Instagram, hingga Twitter.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, setidaknya terdapat 4 modus kejahatan digital banking yang saat ini sedang marak. Modus penipuan tersebut meliputi berpura-pura sebagai petugas bank, tetapi meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi.
Kira-kira, seperti apa sih modus kejahatan dalam dunia bank dan bagaimana cara menghadapinya? Simak bersama yuk Parents.
Artikel terkait: Cara Blokir Kartu ATM Tanpa Menghubungi Call Center Bank
5 Macam Modus Kejahatan Dunia Perbankan yang Patut Dihindari
Dikutip dari Instagram resmi OJK, @ojkindonesia via Kompas (20/06/22), berikut adalah 4 modus kejahatan social engineering yang perlu diwaspadai oleh masyarakat:
1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank
Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta korban mengisi tautan atau link formulir yang meminta data pribadi, seperti PIN, OTP, dan password.
2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas
Penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi, seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.
3. Akun Layanan Konsumen Palsu
Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.
4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai
Penipu penawaran jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentrasnfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC. OJK menekankan, petugas bank tidak akan meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP atau data pribadi.
5. Modus Skimming
Skimming adalah sebuah tindak kejahatan di mana pelaku memasang sebuah alat di ATM atau EDC (electronic data capture). Alat ini terlihat seperti bagian dari mesin tersebut, padahal bukan.
Menurut The Balance, kebanyakan orang mengalami kesulitan mengetahui bahwa alat tersebut terpasang di ATM atau EDC. Ketika kartu debit atau kredit kita dimasukkan ke dalam mesin, alat pelaku tersebut secara otomatis mengumpulkan data secara ilegal dari strip magnetik kartu.
Strip magnetik adalah garis hitam di belakang kartu yang merupakan letak informasi datamu. Data yang nantinya diperoleh dari kartu itu kemudian akan disalin ke kartu kosong sehingga bisa digunakan.
Selain mesin yang bisa membaca data penting kita, pelaku kriminal dapat juga memasang kamera untuk melihat PIN kartu tersebut sebagai bagian dari operasi skimming.
Dengan begitu, pelaku bisa langsung menggunakan kartu yang dicuri secara bebas. Tanpa sadar, uangmu akan dipakai sampai habis.
Artikel terkait: 8 Cara Membuat Kartu Kredit di Bank
Tips Ampuh Menghadapi Kejahatan di Dunia Perbankan
Dikutip dari inews.id (26/05/21), berikut adalah enam tips untuk menjaga keamanan rekening bank dari berbagai modus kejahatan di dunia perbankan:
1. Aktifkan fitur notifikasi SMS transaksi Jika ada transaksi di rekening Parents baik dana masuk atau keluar, maka bank akan mengirimkan SMS pemberitahuan ke nomor telpon yang terdaftar di rekening tersebut.
2. Cek history transaksi secara berkala Lakukan pengecekan secara berkala riwayat atau saldo dengan mudah, kapan saja, dan gratis melalui aplikasi mobile banking atau internet banking bank tersebut.
3. Aktifkan fitur verifikasi dua arah Demi menjaga keamanan data, amankan perangkat seluler Parents dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah seperti dengan menggunakan pindai sidik jari atau wajah.
4. Selalu cerhatikan jaringan wifi Gunakan jaringan internet pribadi dan hindari menggunakan wifi publik atau free wifi untuk melakukan transaksi perbankan.
5. Jaga data pribadi Parents harus menjaga data pribadi. Jangan pernah memberitahukan User ID, password, kode OTP, PIN rekening, atau nama ibu kandung ke siapapun, termasuk pihak bank. Selain itu, ubahlah password secara berkala.
Artikel terkait: 5 Tabungan Pendidikan Anak Terpercaya di 2022, Rencanakan Sejak Dini
6. Hati-hati dalam menggunakan ATM Pastikan tidak ada benda mencurigakan berupa tempelan alat lain atau nomor telepon bank yang tidak resmi di mesin ATM untuk menghindari terjadinya skimming.
7. Hati-hati terhadap pihak yang menghubungi Parents atas nama bank. Tetap jangan panik, namun jika Parents anda ragu jangan lanjutkan percakapan. Segera konfirmasi ke bank langsung melalui hotline atau kantor cabang.
Jika mengalami kendala, segera hubungi layanan kontak bank yang Parents gunakan. Kunjungi website resmi bank terkait untuk mengetahui nomor teleponnya. Untuk informasi dan pengaduan konsumen sektor jasa keuangan, Parents dapat menghubungi Kontak OJK 157 melalui telepon 157, layanan whatsapp 081 157 157 157 atau melalui portal kontak157.ojk.go.id @kontak157.
Itulah beberapa modus kejahatan dunia perbankan serta cara menghadapinya. Semoga bermanfaat bagi Parents untuk lebih berhati-hati dan bijak sebagai nasabah bank.
Baca juga:
id.theasianparent.com/arisan-bodong
id.theasianparent.com/uang-atm-dibobol
id.theasianparent.com/cara-cek-rekening-penipu