Meski zaman sudah modern, namun masih banyak yang percaya soal mitos tentang seks. Seorang pakar hubungan sekaligus seksologi bernama Kate Taylor menyatakan, kebanyakan mitos tersebut adalah kebohongan. Karena semua mitos-mitos itu tidak terbukti benar, lewat penelitian ilmiah juga bukti medis.
Berikut ini adalah mitos-mitos tersebut.
Mitos tentang seks #1 – Penis besar memberi kepuasan lebih pada perempuan
Selama ini, ada anggapan bahwa ukuran penis menentukan kemampuan seorang laki-laki memuaskan pasangan di atas ranjang, namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Sebab, saraf di klitoris dan bagian depan vagina sudah cukup membuat wanita terangsang dan mencapai orgasme. Sehingga pria yang berpenis kecil pun tetap bisa membawa pasangannya ke puncak kepuasan.
Mitos tentang seks #2 – Cupang tidak berbahaya
Cupang adalah ciuman di leher yang meninggalkan bekas kemerahan. Sering disebut gigitan cinta karena bisa memancing gairah dan dianggap tidak berbahaya.
Akan tetapi, ternyata menyupang terlalu keras di leher seseorang bisa menyebabkan stroke.
Tahun 2011, seorang wanita di New Zealand menderita stroke setelah dicupang oleh pacarnya, yang membuat pembuluh darahnya tersumbat. Bahkan ada yang pernah meninggal karena cupangan di leher, jadi hati-hati saat memberi cupang pada pasangan Anda.
Mitos tentang seks #3 – Pria tidak pernah memalsukan orgasme
Selama ini, dipercayai bahwa hanya perempuan yang sering memalsukan orgasme. Namun para ilmuwan telah melakukan penelitian dan ternyata para pria juga sering memalsukan orgasme.
Penelitian yang dilakukan di University of Kansas menemukan, hampir 25% pria yang disurvei pernah memalsukan orgasme. Sedangkan jumlah wanita yang memalsukan orgasme sekitar 50%.
Alasan para pria memalsukan orgasme juga serupa dengan para wanita. Yakni kelelahan, stres, dan alkohol yang membuat mereka tidak bersemangat melakukan seks dan tidak bisa mencapai orgasme. Mereka tidak ingin mengecewakan pasangan sehingga memalsukan orgasmenya.
Mitos tentang seks #4 – Wanita tidak pernah mimpi basah
Selama ini, mimpi basah sering dikaitkan dengan pria. Bahkan menjadi penanda dirinya masuk pubertas. Tidak ada yang menyangka bahwa ternyata perempuan juga bisa mengalami mimpi basah.
Sebuah penelitian di Journal of Sex Research mengungkap, 85% wanita pernah merasakan orgasme nokturnal, atau mimpi basah. Ilmuwan menemukan fakta bahwa, pusat kepuasan di otak bisa dirangsang dengan membayangkan sedang bercinta dengan pasangan atau membaca fiksi erotis sebelum tidur.
Mitos tentang seks #5 – Pria berkaki besar berarti penisnya juga besar
Beberapa orang percaya, bila pria memiliki bentuk kaki berukuran besar maka dia juga memiliki penis besar. Tapi, sebuah studi di University College London terhadap 104 pria mengungkap, tidak ada relasi antara ukuran kaki dan ukuran penis. Jadi, mitos ini sama sekali tidak benar.
Mitos tentang seks #6 – Bisa tertular IMS lewat toilet
Ada mitos yang menyebut bahwa penyakit menular seksual seperti herpes, dan klamidia menyebar lewat toilet. Jika seseorang yang terinfeksi IMS (infeksi menular seksual) meninggalkan bakteri di dudukan toilet, orang selanjutnya yang menggunakan toilet tersebut akan tertular.
Padahal, bakteri penyebab herpes dan klamidia membutuhkan suhu yang hangat untuk bisa bertahan hidup. Bila terpapar dengan permukaan dingin, bakteri tersebut akan langsung mati. Satu-satunya cara penularan IMS adalah dengan berhubungan seks.
Mitos tentang seks #7 – Hymen pecah saat keperawanan hilang
Masih banyak yang percaya, bahwa selaput dara akan robek saat seseorang kehilangan keperawanannya. Namun, mitos umum yang diyakini sejak zaman dulu ini salah besar. Sejak dulu hingga sekarang, selaput dara menjadi tolak ukur kesucian seorang perempuan.
Kita diajarkan untuk percaya, bahwa selaput dara akan robek saat pertamakali wanita berhubungan seks. Padahal, bentuk hymen ini berbeda pada setiap wanita, ada yang tebal ada yang tipis, juga elastis.
Jadi, selaput dara bisa saja tidak robek saat pertamakali berhubungan seks. Atau bahkan bisa robek karena kondisi medis seperti jatuh atau operasi.
Perawan tidaknya seseorang bukan ditentukan dari adanya selaput dara, namun pernah atau tidak dia melakukan hubungan seksual.
Mitos tentang seks #8 – Sperma berlomba untuk sampai ke sel telur
Sperma melakukan lomba renang agar bisa membuahi sel telur, dan sperma yang paling sehat dan kuat akan berhasil mencapai sel telur. Padahal, tidak hanya sperma yang berlomba, sel telur juga harus berlomba untuk bisa dibuahi.
Mitos tentang seks #9 – Tidak akan hamil dengan posisi seks berdiri
Kemungkinan hamil akan selalu ada jika Anda melakukan seks tanpa pengaman, apapun posisi yang Anda pilih. Meski banyak orang percaya bahwa seks sambil berdiri tidak akan membuat hamil, namun nyatanya peluang hamil tetap ada jika seks dilakukan tanpa alat kontrasepsi yang memadai.
Mitos tentang seks #10 – Misionaris adalah posisi yang membosankan
Sebuah survei pada tahun 2015 di negara Inggris menyebut, posisi seks yang paling sering dilakukan, dan menempati urutan pertama posisi seks favorit adalah misionaris.
Posisi ini disukai karena bisa dilakukan sambil berbicara secara intim, dan secara visual posisi ini membuat orang bersemangat dan lebih menyenangkan. Wanita juga bisa menambahkan bantal di bawah pinggulnya untuk menambah stimulasi dari penetrasi.
Ejakulasi dini sering dipercaya sebagai masalah dari anak muda yang belum berpengalaman dalam seks. Sehingga tidak bisa mengendalikan ejakulasi. Padahal, ini bisa terjadi pada siapa saja. Sekitar 30% pria di seluruh dunia pernah mengalami minimalnya satu kali ejakulasi dini seumur hidupnya.
Artikel terkait: Para Istri, ini 4 Cara untuk Membantu Suami Atasi Ejakulasi Dini
Mitos tentang seks #12 – Penetrasi bisa membuat wanita orgasme
Sekitar 75% wanita tidak bisa merasakan orgasme hanya dengan penetrasi, dia membutuhkan stimulasi klitoris untuk dapat mencapai orgasme. Karenanya wanita butuh foreplay atau bahkan bantuan sex toys agar bisa orgasme.
Mitos lainnya adalah bahwa semua perempuan bisa orgasme, karena ada kondisi saat perempuan tidak bisa orgasme yang disebut anorgasmia.
Artikel terkait: 9 Fakta tentang orgasme wanita yang perlu Bunda ketahui, no. 7 tak menyangka!
Mitos tentang seks #13 – Semakin sering berhubungan, vagina makin lebar
Mitos seks terakhir ini, banyak yang masih percaya. Katanya, semakin sering wanita melakukan seks, maka vaginanya akan semakin longgar. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar.
Vagina dan vulva tercipta dengan berbagai ukuran, rata-rata memiliki diameter lubar sebesar 2-3,5 cm. Proses persalinan vaginal bisa menyebabkan vulva kehilangan bentuk ototnya.
Namun, hubungan seks sesering apapun tidak akan mengubah bentuk vagina. Anda bisa mencoba melakukan senam kegel untuk mengencangkan otot vagina.
***
Manakah mitos yang masih Anda percayai Parents?
Referensi: The Sun
Baca juga:
Mitos Kesuburan Wanita dan Kebenarannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.