Sejak dahulu, banyak mitos sunat yang bertebaran di sekeliling kita. Banyak dari mitos ini yang kemudian dipercaya tanpa dicari tahu kebenarannya. Tulisan di bawah ini akan mencoba mengulas deretan mitos-mitos sunat yang hingga kini masih banyak dipercaya oleh masyarakat. Yuk cari tahu faktanya di bawah ini, Parents!
Manfaat Sunat untuk Kesehatan Anak Laki-laki
Khitan atau sunat selain bermanfaat untuk kesehatan, juga dianjurkan dalam agama dan kepercayaan tertentu. Itulah sebabnya, hampir sebagian besar laki-laki di Indonesia pasti pernah disunat. Lalu, apa sih sebetulnya manfaat dari sunat?
Sunat bertujuan untuk menjaga kebersihan, mencegah infeksi, penyakit, inflamasi, bahkan hingga mencegah kanker. Selain itu, seperti dikutip dari Alodokter, sunat atau khitan juga bisa mengurangi risiko terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti herpes atau sifilis.
Tak hanya itu, sunat juga berfungsi untuk mencegah datangnya penyakit pada penis seperti fimosis, yaitu nyeri pada kepala penis. Fungsi lainnya yaitu untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, kanker penis, dan kanker serviks pada pasangan. Sunat juga meningkatkan kesehatan penis, sebab penis yang disunat lebih mudah dibersihkan.
Baca juga: Benarkah sunat baiknya lebih baik dilakukan pagi hari? Cek faktanya di sini!
7 Mitos Sunat yang Perlu Parents Ketahui Fakta Sebenarnya
Ada hal unik seputar khitan itu sendiri, yakni mitos yang selama ini kadung dipercaya oleh banyak orangtua di Indonesia. Nah, di bawah ini terangkum beberapa mitos seputar khitan atau sunat yang mungkin juga pernah Anda dengar. Kira-kira benar tidak ya mitos tersebut?
1. Anak yang Disunat akan Cepat Bertumbuh
Orangtua dulunya sering sekali menyampaikan hal seperti, “Jika telah dikhitan, maka tubuh akan cepat mengalami pertumbuhan”.
Sayangnya, mitos itu tidak benar. Faktanya, pertumbuhan seorang anak bukan disebabkan oleh khitan, melainkan tergantung dari nutrisi yang diterima oleh tubuh. Jadi jelas, tak ada kaitannya pertumbuhan dengan membuang sebagian kulit pada penis.
2. Mitos Sunat: Tidak Boleh Makan Daging, Ikan, Telur
Anda mungkin pernah bertanya-tanya, setelah anak saya disunat apakah boleh mengonsumsi makanan seperti daging, ikan, dan telur? Apakah makanan ini membahayakan penis yang sudah disunat?
Konon, daging dan telur dipercaya akan memperlambat kesembuhan anak yang dikhitan. Faktanya, daging dan telur memiliki kandungan protein tinggi, yang justru dapat menyembuhkan luka dengan cepat.
Baca juga: Bentuk Sunat Bisa Pengaruhi Kepuasan Seks Anak di Masa Depan?
3. Fenomena Disunat Jin
Pernah ada kasus dimana penis seorang anak kecil tiba-tiba berubah usai mandi di sungai. Secara tiba-tiba kulit luarnya (kulup) menghilang dan muncul dengan penampilan layaknya sudah dikhitan. Ternyata, dalam dunia medis, hal ini disebut paraphimosis. Kondisi ini membuat seolah tak ada kulit yang menutupi kepala penis karena tertarik ke belakang.
Jika terjadi kasus semacam ini maka operasi adalah jalan keluarnya. Sebab jika ditunda dan dibiarkan, bisa berbahaya untuk kesehatan.
4. Tidak Boleh Berenang di Laut
Entah dari mana asalnya mitos ini, namun ada yang mengatakan bahwa anak laki-laki yang baru disunat tak boleh berenang di laut. Mitos ini agaknya bukan sekadar isapan jempol semata. Menurut dokter spesialis bedah anak, dr. Yohanes Arif Eko Nuryanto, Sp.BA mitos ini ternyata terbukti benar.
Pasalnya, penis yang baru disunat masih dalam keadaan terluka dan rentan terkena infeksi. Air laut justru bisa memperparah luka pada penis sehingga sembuhnya semakin lama. Selain itu, juga akan menimbulkan rasa perih di bagian penis.
Baca juga: Catat! Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Sunat pada Bayi Laki-laki
5. Tidak Boleh Lari-lari
Orangtua zaman dahulu sering mengimbau agar anak-anak tidak berlari pada 3 hari menjelang sunatan. Tujuannya adalah agar tidak keluar banyak darah saat dikhitan.
Ternyata, mitos ini salah. Faktanya, keluarnya banyak darah biasanya dipicu karena sang anak terlalu tegang ketika disunat. Saat tegang, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Itulah sebabnya darah keluar banyak.
6. Mitos Sunat: Telat Dikhitan Kulit Kulup akan Susah Dipotong
Nah, mitos ini yang paling sering disampaikan orang tua jika mendapati anaknya sudah cukup umur, tetapi belum mau disunat. Faktanya, tidak ada hubungannya faktor usia dengan mudah tidaknya proses pemotongan kulup penis. Apalagi dengan teknologi yang sudah semakin maju seperti sekarang.
7. Tubuh Tidak Berkembang Jika Disunat Sebelum Puber
Barangkali masih banyak orang yang mempercayai mitos ini, bahwa khitan sebelum anak puber akan membuatnya tak bisa tinggi. Faktanya, tinggi seorang anak sama sekali tidak dipengaruhi oleh sunat. Tinggi badan biasanya tergantung dari faktor keturunan dan nutrisi yang masuk dalam tubuh. Jadi, jelas mitos ini sama sekali tidak benar.
Nah, Parents, itulah mitos sunat yang hingga kini masih banyak beredar di sekitar kita. Yuk bantu bongkar mitos ini dengan menyebarkan fakta yang sebenarnya ya!
Baca juga:
Prosedur Sunat Dewasa dan Manfaatnya bagi Kenikmatan Seks Pria