10 Mitos yang Masih Dipercaya Orang Sunda, Salah Satunya Pakai Baju Hijau

Pamali, begitu kata orang Sunda bila kedapatan melakukan kebiasaan berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap budaya memiliki mitos dan pamali tersendiri yang dipercayai masyarakat secara turun-temurun lewat lisan. Salah satunya, masyarakat suku Sunda. Mitos dalam masyarakat Sunda dihubungkan dengan sebab-akibat yang bermaksud baik. Mitos-mitos ini biasanya diciptakan sebagai maksud nasehat atau larangan. Mitos orang Sunda pun banyak yang masih dipercayai hingga masa kini, lho.

Artikel terkait: 4 Pamali Ibu Hamil yang Tidak Benar

10 Mitos Orang Sunda yang Masih Dipercaya

Dilansir dari IniSumedang.com (12/03/22), ada beberapa mitos di masyarakat Sunda yang beberapanya masih dipercayai.

1. Duduk di Depan Pintu

Dalam masyarakat Sunda, duduk di depan pintu dipercaya bisa mendatangkan Pamali. Orang yang sering duduk di depan pintu, khususnya peremouan dipercaya akan mendapat kesialan sampai kesulitan dalam mendapatkan jodoh. 

Jika orang tua Sunda melihat anaknya duduk di depan pintu pasti akan berkata “Ulah diuk dihareupeun Panto bisi nontot jodo” yang artinya, “Jangan duduk di depan pintu takut susah jodoh”. Walau begitu, Pamali duduk di depan pintu juga bisa bermakna sebagai larangan anak-anak ataupun remaja agar tidak menghalangi orang yang ingin masuk atau keluar ruangan.

2. Memotong Kuku Malam Hari

Walau terdengar sepele, kegiatan seperti memotong kuku di malam hari akan dianggap pamali oleh orang tua Sunda. Hal ini dipercayai dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Bahkan, orang yang memotong kukunya malam-malam dianggap bisa menjadi stress, gila atau tidak bahagia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebenarnya, aktivitas tersebut tidak ada hubungannya dengan ilmu psikologis. Namun, larangan memotong kuku malam-malam tersebut adalah wujud nasehat agar tidak melukai jari sendiri akibat kurangnya cahaya di malam hari.

3. Tidur Tengkurap dengan Kaki Diangkat ke Atas

Orang tua Sunda pasti akan langsung menegur jika anaknya tidur tengkurap dengan kaki diangkat ke atas. Hal ini merupaka pamali khususnya bagi anak-anak Sunda. Alasannya adalah tidur tengkurap dengan kaki diangkat ke atas dipercaya bisa membuat ibu mereka cepat meninggal.

Jika dipikir secara logis, larangan ini memiliki maksud agar anak menghormati orang tua dengan tidak melakukan pantangan dan berkelakuan sopan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Foto Bertiga Dipercaya Membawa Sial, Mitos atau Fakta?

4. Bersiul di Malam Hari

Mitos selanjutnya adalah larangan bersiul di malam hari karena dipercaya mengundang mahluk halus. Ada anggapan jika makhluk halus senang dengan suara siulan. Nyatanya, bersiul dianggap perbuatan tidak sopan apalagi jika dilakukan di depan orang yang lebih tua.

5. Tidak Mengubur Kucing Hitam yang Ditabrak atau Tertabrak

Kucing adalah hewan yang lekat dalam kehidupan orang Sunda. Orang Sunda yang mayoritas Islam menganggap kucing sebagai hewan kesayangan nabi. Tak heran, jika hewan ini begitu disayangi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maka itu, akan dianggap Pamali jika Parents menabrak kucing dan tidak menguburkannya. Orang yang tidak mempedulikan nasihat tersebut dipercayai akan mendapatkan kesialan.

6. Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Banyak masyarakat Sunda percaya dengan mitos Nyi Roro Kidul, penguasa dan penghuni mistis pantai Selatan. Nyi Roro Kidul konon memiliki warna kesukaan yakni warna hijau.

Orang yang mengunjungi pantai Selatan dengan menggunakan pakaian berwarna hijau dimitoskan akan diseret oleh Nyi Roro Kidul ke laut. Maka, dalam istilah Sunda ada istilah Pamali, larangan memakai baju berwarna hijau jika ke pantai selatan.

7. Berfoto dengan Jumlah Ganjil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber : unsplash

Selanjtunya, ada larangan untuk melakukan foto bersama dengan orang berjumlah ganjil. Dari mitos yang beredar,berfoto dengan jumlah ganjil dipercaya akan mendatangkan musibah. Orang yang berada ditengah-tengah saat berfoto dipercaya akan meninggalkan dunia.

Namun, ada juga yang percaya jika melakukan foto dengan jumlah yang ganjil maka akan ada mahluk astral dalam foto tersebut.

Artikel terkait: Mengulik Mitos Pernikahan Jawa dan Sunda yang Melegenda

8. Menyapu di Malam Hari

Menyapu dimalam hari juga satu hal yang dianggap pamali oleh masyarakat Sund  karena dipercaya akan membuang-buang rezeki.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika diartikan secara logis, larangan menyapu malam disebabkan bahwa orang tua Sunda dulu menilai, dengan menyapu malam maka hasilnya tidak akan bersih.

9. Ibu Hamil Dilarang Mengejek Seseorang

Larangan yang satu ini masih banyak dipercayai oleh banyak masyarakat Sunda. Dipercayai bahwa jika ada Ibu sedang hamil mengejek seseorang, maka anak yang dilahirkan nanti akan mirip dengan orang yang sebelumnya diejek oleh Ibu Hamil tersebut.

Namun, perlu diketahui bahwa mengejek orang lain memang sangat dilarang, bukan hanya oleh ibu sedang hamil, melainkan oleh semua orang.

10. Bersuara Saat Makan

Mengeluarkan suara saat makan, misal dengan mengunyah makanan sembari bersuara adalah pamali bagi orang tua Sunda. Hal ini dipercaya akan menjadi mengundang pembicaraan negatif bagi orang disekitarnya.

Namun, maksud dari larangan ini juga memiliki nilai kesopanan khas masyarakat Sunda. Bersuasa lebih saat makan dinilai tidak sopan, apalagi jika sedang makan bersama.

Itulah beberapa mitos orang Sunda yang masih diterapkan di banyak orang hingga kini. Mana yang Parents percayai, nih?

Baca juga:

Mitos dan Fakta Menarik Tentang Candi Borobudur

18 Artis Menikah Adat Sunda, Terlihat Anggun Memesona! 

Mitos Anak Sulung Menikah dengan Anak Bungsu Nyata di Pernikahanku 

Penulis

Azahra Syifa