Vagina atau miss V lembab bisa terjadi akibat pengeluaran cairan vagina yang berlebihan, atau keringat di sekitar area kemaluan. Hal ini bisa jadi membuat Bunda merasa tidak nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyebab miss V lembab terjadi
1. Sedang ovulasi atau masa subur
Masa subur pada wanita seringkali ditandai dengan miss V lembab atau vagina basah.Kondisi ini karena lebih banyak cairan vagian yang keluar. Pada masa ini adalah waktu tepat untuk berhubungan intim jika Anda sedang merencanakan kehamilan.
Namun, bagi Anda yang belum ingin punya anak, lendir serviks yang keluar saat ovulasi juga berfungsi sebagai kontrasepsi alami.
Artikel terkait: Cara Mengetahui Masa Subur Bunda Lewat Cairan Vagina
2. Wanita sedang terangsang
Kondisi terangsang pada pria ditandai dengan ereksi, sedangkan pada wanita ditandai dengan cairan vagina yang keluar lebih banyak yang membuat miss V lembab. Cairan ini juga berfungsi sebagai pelumas alami, untuk memudahkan penetrasi dan mencegah rasa sakit pada wanita saat berhubungan seksual.
3. Keputihan
Miss V lembab juga bisa terjadi akibat keputihan. Meski banyak wanita yang mengeluhkan kondisi ini, sebenarnya keputihan berfungsi untuk membersihkan vagina dan melindunginya dari infeksi serta iritasi.
Keputihan yang normal biasanya hanya akan keluar cairan. Namun bila vagina basah disertai rasa gatal, panas atau bahkan perih, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter..
Penyebab vagina mudah berkeringat
Keringat adalah mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan diri saat suhu tubuh menjadi panas akibat olahraga, cuaca panas, atau gerah akibat pakaian terlalu tebal.
Bagian tubuh yang tertutup seperti ketiak, vagina, lipatan paha bahkan di bawah payudara cenderung lebih banyak berkeringat dibanding bagian tubuh lainnya. Area kemaluan memiliki kelenjar keringat yang banyak dan penuh bakteri, sehingga mudah berkeringat.
Tips mengatasi miss V lembab
Berikut adalah tips untuk mengurangi kondisi keringat berlebihan di area kemaluan.
1. Memakai celana dalam dari bahan yang menyerap keringat
Karena area kemaluan selalu tertutup dan berada di antara paha, pastinya akan mudah berkeringat. Sebab itulah, lebih baik mengenakan celana dalam dari bahan katun atau bahan yang menyerap keringat dan memberikan ruang untuk bernapas bagi kulit Anda.
Anda bisa mulai membeli celana dalam dari bahan linen atau katun, yang menyerap keringat.
2. Hindari mengenakan pakaian terlalu ketat
Meski celana dalam Anda sudah menyerap keringat, namun bila celana atau rok yang Anda kenakan terlalu ketat hingga menghambat sirkulasi udara, maka keringat berlebih tetap akan membuat miss V lembab. Karena suhu di area kemaluan akan meningkat bila terlalu lama mengenakan pakaian ketat.
Gunakanlah celana atau rok yang longgar, hingga memberi ruang untuk sirkulasi udara di area kemaluan, dan tidak terlalu banyak gesekan yang bisa meningkatkan suhu di area tersebut.
3. Membawa celana dalam cadangan
Bila Anda mengalami kondisi vagina mudah berkeringat atau basah, alangkah lebih baik membawa beberapa celana dalam cadangan. Sehingga Anda tidak akan memakai celana dalam yang basah dalam waktu lama. Hal ini juga tidak baik karena bisa mengakibatkan jamur berkembang biang dan menyebabkan infeksi.
4. Mencukur bulu kemaluan
Rambut kemaluan berfungsi untuk mengurangi gesekan langsung dari pakaian ke area genital, juga berfungsi sebagai bantalan saat berhubungan seksual. Namun, rambut ini juga bisa menahan kelembaban lebih lama di area vagina, menjadi sarang bakteri yang bisa memicu infeksi dan bau tidak sedap.
Apabila Anda mengalami kondisi miss V lembab akibat keringat berlebihan, biasanya pakar genikolog akan menyarankan untuk mencukur rambut vagina.
5. Hindari penggunaan pantyliner
Pantyliner biasanya digunakan saat hari-hair terakhir haid, untuk menampung cairan namun tak sebanyak darah haid.
Namun, saat vagina basah akibat cairan berlebih atau keringat, penggunaan pantyliner tidak disarankan. Karena bisa menghambat sirkulasi udara, dan membuat suhu meningkat di area kemaluan.
***
Miss V lembab bukanlah sesuatu yang patut dicemaskan, karena ini adalah kondisi alami yang bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan cara berpakaian. Namun, apabila vagina basah disertai rasa sakit, perih, panas atau gatal, Anda perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Berbagai Bentuk Cairan Vagina dan Maknanya Bagi Kesehatan Bunda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.